[UPDATE] Naik 4.585, Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus 1.604.348

Sebanyak 96 orang meninggal akibat COVID-19 hari ini

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan ada 4.585 orang dinyatakan positif terpapar virus corona per hari ini, Minggu (18/4/2021). Dengan penambahan ini, total jumlah orang yang terpapar COVID-19 di tanah air kini mencapai 1.604.348 kasus.

DKI Jakarta menjadi wilayah yang paling banyak menyumbang kasus harian COVID-19 hari ini dengan 950 orang. Disusul Jawa Barat 769 kasus, Jawa Tengah 396 kasus, Riau 330 kasus, dan Jawa Timur 241 kasus.

1. Tercatat 4.873 orang sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] Naik 4.585, Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus 1.604.348Dua orang dokter berdiri di depan salah satu ruang modular di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Kendati jumlah kasus positif bertambah, Satgas COVID-19 melaporkan jumlah pasien yang berhasil sembuh juga bertambah 4.873 orang dalam 24 jam terakhir. Maka, total kesembuhan sudah 1.455.065 orang.

Jawa Tengah mencatat kasus kesembuhan paling banyak hari ini yaitu 1.358 kasus. Selanjutnya disusul DKI Jakarta 969 kasus, Jawa Barat 407 kasus, Riau 279 kasus, dan Jawa Timur 224 kasus.

Baca Juga: Setahun COVID-19 di Indonesia, 160 ASN Tangsel Positif COVID-19

2. Sebanyak 96 orang meninggal akibat COVID-19

[UPDATE] Naik 4.585, Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus 1.604.348Proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon pada Selasa (16/9/2020). IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati

Satgas COVID-19 juga melaporkan, sebanyak 96 orang meninggal dunia akibat virus corona dalam satu hari terakhir. Total jumlah orang yang meninggal dunia karena corona menjadi 43.424 kasus.

Provinsi yang memiliki kasus kematian terbanyak hari ini yaitu Jawa Timur dengan 16 kasus disusul DKI Jakarta 13 kasus, Bali 10 kasus, Jawa Barat 9 kasus dan Jawa Tengah 8 kasus.

3. COVID-19 menular melalui airborne

[UPDATE] Naik 4.585, Kasus COVID-19 di Indonesia Tembus 1.604.348Ilustrasi (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: Merasa Pening, Istri Gubernur Ridwan Kamil Positif COVID-19

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya