[UPDATE] Naik 5.549, Jawa Barat Sumbang Kasus COVID-19 Terbanyak

Sebanyak 210 orang meninggal akibat COVID-19 hari ini

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan ada 5.549 orang dinyatakan positif terpapar virus corona per hari ini, Selasa (20/4/2021). Dengan penambahan ini, total jumlah orang yang terpapar virus corona di Tanah Air mencapai 1.614.849 kasus.

Jawa Barat menjadi wilayah yang paling banyak menyumbang kasus harian COVID-19 hari ini dengan 1.399 orang. Disusul Jawa Tengah 682 kasus, DKI Jakarta 460 kasus, Riau 410 kasus, dan Jawa Timur 258 kasus.

Baca Juga: [LINIMASA-6] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

1. Tercatat 6.728 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] Naik 5.549, Jawa Barat Sumbang Kasus COVID-19 TerbanyakIlustrasi Tes Usap/PCR Test. IDN Times/Hana Adi Perdana

Kendati jumlah kasus positif bertambah, Satgas COVID-19 melaporkan jumlah pasien yang berhasil sembuh juga bertambah 6.728 orang dalam 24 jam terakhir. Maka total kesembuhan sudah 1.468.142 orang.

Jawa Tengah mencatat kasus kesembuhan paling banyak hari ini yaitu 2.320 kasus. Selanjutnya, disusul DKI Jakarta 898 kasus, Jawa Barat 649 kasus, NTT 339 kasus, dan Bali 272 kasus.

2. Sebanyak 210 orang meninggal akibat COVID-19

[UPDATE] Naik 5.549, Jawa Barat Sumbang Kasus COVID-19 TerbanyakProses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon pada Selasa (16/9/2020). IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati

Satgas COVID-19 juga melaporkan, sebanyak 210 orang meninggal dunia akibat virus corona dalam satu hari terakhir. Total jumlah orang yang meninggal dunia karena virus ini menjadi 43.777 kasus.

Provinsi yang memiliki kasus kematian terbanyak hari ini yaitu Jawa Tengah dengan 70 kasus disusul Jawa Timur 34 kasus, Jawa Barat 15 kasus, DKI Jakarta 14 kasus dan Riau 14 kasus.

3. Terbukti COVID-19 bisa menyebar dari udara

[UPDATE] Naik 5.549, Jawa Barat Sumbang Kasus COVID-19 TerbanyakIlustrasi (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa, 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus COVID-19 Indonesia Naik 4.952, Kematian Bertambah 143

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya