[UPDATE] Rekor, Dalam Sehari Ada 993 Kasus Baru COVID-19 di Indonesia 

Pasien positif baru terbanyak di Jawa Timur 286 kasus

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, jumlah kasus positif virus corona di Indonesia terus meningkat. Saat ini kasusnya naik menjadi 30.514 kasus. Terhitung sejak 5 Juni 2020 pukul 12.00 WIB hingga 6 Juni 2020 pukul 12.00 WIB, kasus positif baru sebanyak 993 orang.

Jumlah kasus baru hari ini merupakan rekor tertinggi penambahan kasus virus corona di Indonesia. Jawa Timur menjadi wilayah yang menyumbang kasus baru terbanyak, yaitu 286 kasus.

"Kalau kita lihat lebih detail lagi kenaikan tertinggi pada hari ini kita dapatkan dari pemeriksaan di Jawa Timur sebanyak 286 kasus, meskipun pada hari yang sama Jawa Timur juga melaporkan kasus sembuh sebanyak 154 kasus," lapor Yuri dalam keterangan pers yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (6/6).

Baca Juga: Bertambah 84, Kasus Positif Virus Corona di DKI Jakarta Jadi 7.684

1. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

[UPDATE] Rekor, Dalam Sehari Ada 993 Kasus Baru COVID-19 di Indonesia Pelaksanaan rapid test acak di Pasar Beringharjo, Kamis (4/6). IDN Times/Tunggul Damarjati

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Setelah Jawa Timur, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak kedua hari ini, dengan 104 kasus positif COVID-19 baru.

Berikut ini data lengkap rincian penyebaran virus corona di 421 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:

  1. Aceh 20 kasus
  2. Bali 557 kasus
  3. Banten 1.025 kasus
  4. Bangka Belitung 98 kasus
  5. Bengkulu 92 kasus
  6. Yogyakarta 242 kasus
  7. DKI Jakarta 7.870 kasus
  8. Jambi 103 kasus
  9. Jawa Barat 2.376 kasus
  10. Jawa Tengah 1.564 kasus
  11. Jawa Timur 5.835 kasus
  12. Kalimantan Barat 210 kasus
  13. Kalimantan Timur 327 kasus
  14. Kalimantan Tengah 496 kasus
  15. Kalimantan Selatan 1.247 kasus
  16. Kalimantan Utara 168 kasus
  17. Kepulauan Riau 227 kasus
  18. Nusa Tenggara Barat 798 kasus
  19. Sumatera Selatan 1.104 kasus
  20. Sumatera Barat 618 kasus
  21. Sulawesi Utara 470 kasus
  22. Sumatera Utara 605 kasus
  23. Sulawesi Tenggara 257 kasus
  24. Sulawesi Selatan 1.840 kasus
  25. Sulawesi Tengah 139 kasus
  26. Lampung 143 kasus
  27. Riau 118 kasus
  28. Maluku Utara 185 kasus
  29. Maluku 261 kasus
  30. Papua Barat 178 kasus
  31. Papua 1.005 kasus
  32. Sulawesi Barat 92 kasus
  33. Nusa Tenggara Timur 97 kasus
  34. Gorontalo 126 kasus

Dalam proses verifikasi di lapangan 21 kasus.

2. Jokowi meminta klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

[UPDATE] Rekor, Dalam Sehari Ada 993 Kasus Baru COVID-19 di Indonesia Dok. Biro Pers Kepresidenan

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo meminta agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5).

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 6,8 juta orang

[UPDATE] Rekor, Dalam Sehari Ada 993 Kasus Baru COVID-19 di Indonesia Seorang pendaki bukit di Los Angeles saat pandemik COVID-19 di Griffith Park, Los Angeles, California, Amerika Serikat, pada 9 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Patrick T. Fallon

Mengutip situs worldometers.info, hingga 6 Juni 2020 pukul 15.53 WIB, secara global terdapat 6.866.120 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih di Amerika Serikat dengan 1.965.912 kasus.

Dari 6,8 juta kasus itu, 398.535 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 3.362.308 orang.

4. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

[UPDATE] Rekor, Dalam Sehari Ada 993 Kasus Baru COVID-19 di Indonesia Ilustrasi. Ruang deteksi polymerase chain reaction (PCR)/ANTARA FOTO/Moch Asim

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: WHO: Jangan Anggap Pandemik Berakhir Selama Masih Ada Virus Corona

Topik:

  • Sunariyah
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya