[UPDATE] Sudah 9.336 Orang Dimakamkan karena COVID-19

170.774 orang lainnya berhasil sembuh dari COVID-19

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 merilis data perkembangan COVID-19 di Indonesia per Jumat (18/9/2020). Pada hari ini, 114 orang tercatat meninggal dunia akibat serangan COVID-19. Total orang yang dimakamkan karena meninggal dunia pun menjadi 9.336 atau 3,9 persen dari 236.529 kasus COVID-19 di tanah air.

Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus kematian terbanyak hari ini yaitu, 26 kasus. Sehingga total kematian di Jatim pun telah menyentuh 2.992 kasus. Diikuti oleh Jakarta 1.517 kasus, Jawa Tengah 1.203 kasus dan Kalimantan Selatan 394 kasus.

Baca Juga: Satgas COVID-19 Minta Warga Usia 45 Tahun ke Atas Tetap di Rumah

1. Sebanyak 170.774 orang berhasil sembuh dari COVID-19

[UPDATE] Sudah 9.336 Orang Dimakamkan karena COVID-19Ilustrasi IGD (IDN Times/Besse Fadhilah)

Satgas COVID-19 juga melaporkan, jumlah pasien positif COVID-19 yang sembuh bertambah 4.088 orang hari ini. Maka, secara total kesembuhan COVID-19 sudah 170.774 atau 72,2 persen.

Jakarta memiliki kasus sembuh sebanyak 46.151 dan Jawa Timur 32.393 kasus. Diikuti oleh Jawa Tengah 12.282 kasus serta Sulawesi Selatan 10.421 kasus.

2. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

[UPDATE] Sudah 9.336 Orang Dimakamkan karena COVID-19Ilustrasi Puskesmas. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa ke luar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 30,3 juta orang

[UPDATE] Sudah 9.336 Orang Dimakamkan karena COVID-19Warga mengantre di bank makanan di Gereja St. Bartholomew, ditengah wabah virus corona (COVID-19) di Queens bagian Elmhurst, Kota New York, New York, Amerika Serikat, Jumat (15/5/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid

Kasus virus corona atau COVID-19 di dunia saat ini sudah mencapai 30.371.744 kasus. Data tersebut sesuai dengan catatan World O Meter per Jumat (18/9/2020) pukul 15.54 WIB.

Dari total kasus tersebut, angka kematian berada di 950.941 kasus. Sedangkan angka sembuh yaitu, 22.057.450. Dengan demikian, sisa active cases atau kasus aktif COVID-19 di dunia adalah 7.364.161.

4. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

[UPDATE] Sudah 9.336 Orang Dimakamkan karena COVID-19Peserta Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS 2019 formasi Provinsi Lampung mengikuti berbagai tahapan protokol kesehatan sebelum mengikuti ujian di Gedung Laboratorium Institut Teknologi Sumatera (Itera), Rabu (16/9/2020). (IDN Times/Martin L Tobing).

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh virus corona. 

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline Kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: 23 Kantor di DKI Ditutup Sementara, 14 di Antaranya karena COVID-19 

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya