[UPDATE] Terus Naik! Jumlah Kasus Virus Corona Mencapai 26.940 Orang

#NormalBaru dan #HidupBersamaCorona

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, jumlah kasus positif virus corona di Indonesia terus mengalami peningkatan menjadi 26.940 kasus, setelah bertambah 467 kasus.

Data tersebut terhitung sejak 31 Mei 2020 pukul 12.00 WIB hingga 1 Juni 2020 pukul 12.00 WIB.

"Bertambah 467 kasus, sehingga menjadi 26.940 kasus," sebut Yurianto dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di saluran YouTube BNPB Indonesia, Senin (1/6).

1. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

[UPDATE] Terus Naik! Jumlah Kasus Virus Corona Mencapai 26.940 OrangWarga bersepeda di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (29/3/2020) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penyumbang kasus virus corona terbanyak, yaitu 7.485 kasus. Peringkat kedua diduduki Jawa Timur 4.922 kasus, dan berikutnya Jawa Barat 2.294 kasus. 

Berikut ini data lengkap rincian penyebaran virus corona di 416 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:

1. Aceh 20 kasus
2. Bali 482 kasus
3. Banten 867 kasus
4. Bangka Belitung 46 kasus
5. Bengkulu 91 kasus
6. Yogyakarta 237 kasus
7. DKI Jakarta 7.485 kasus
8. Jambi 97 kasus
9. Jawa Barat 2.294 kasus
10. Jawa Tengah 1.417 kasus
11. Jawa Timur 4.922 kasus
12. Kalimantan Barat 196 kasus
13. Kalimantan Timur 297 kasus
14. Kalimantan Tengah 419 kasus
15. Kalimantan Selatan 948 kasus
16. Kalimantan Utara 165 kasus
17. Kepulauan Riau 197 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 652 kasus
19. Sumatera Selatan 995 kasus
20. Sumatera Barat 567 kasus
21. Sulawesi Utara 339 kasus
22. Sulawesi Tenggara 244 kasus
23. Sumatera Utara 406 kasus
24. Sulawesi Selatan 1.586 kasus
25. Sulawesi Tengah 128 kasus
26. Lampung 135 kasus
27. Riau 117 kasus
28. Maluku Utara 160 kasus
29. Maluku 223 kasus
30. Papua Barat 168 kasus
31. Papua 725 kasus
32. Sulawesi Barat 92 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 97 kasus
34. Gorontalo 94 kasus.

Sementara, dalam proses verifikasi di lapangan 21 kasus.

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Penting! 25 Hal tentang Virus Corona di Indonesia

2. Jokowi memerintahkan klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

[UPDATE] Terus Naik! Jumlah Kasus Virus Corona Mencapai 26.940 OrangDok. Biro Pers Kepresidenan

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di tanah air, Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," kata Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5).

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 6,2 juta orang

[UPDATE] Terus Naik! Jumlah Kasus Virus Corona Mencapai 26.940 OrangBIN Gelar Ribuan Rapid Test COVID-19 di Dua Zona Merah Kota Surabaya (Dok. Istimewa)

Mengutip situs worldometers.info, hingga pukul 15.03 WIB 1 Juni 2020, secara global terdapat 6.278.405 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 1.873.170 kasus.

Dari 6,2 juta kasus itu, 374.157 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 2.852.761 orang.

4. Gejala dan cara pencegahan virus corona

[UPDATE] Terus Naik! Jumlah Kasus Virus Corona Mencapai 26.940 OrangIlustrasi (Dok.Humas Jabar)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: [LINIMASA-2] Perkembangan Terkini Wabah Virus Corona di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya