[UPDATE] Tim Medis Masih Pantau 38.748 ODP dan 13.360 PDP COVID-19

 #NormalBaru dan #HidupBersamaCorona

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto kembali menginformasikan perkembangan kasus virus corona atau COVID-19 di Indonesia. Dia menjelaskan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang tercatat masih dipantau hingga Senin (6/7/2020) sebanyak 38.748 orang.

“Mereka masih terus kami pantau," kata dia dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di channel YouTube BNPB Indonesia, Senin.

Sementara, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang juga masih dipantau berjumlah 13.360 orang.

Saat ini Indonesia telah menyediakan sebanyak 144 laboratorium Real Time PCR dan 112 laboratorium TCM.

1. Sebanyak 12.756 spesimen dites COVID-19 hari ini

[UPDATE] Tim Medis Masih Pantau 38.748 ODP dan 13.360 PDP COVID-19Ilustrasi Swab test (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Gugus Tugas mencatat, dari 5 Juli 2020 pukul 12.00 WIB hingga 6 Juli 2020 pukul 12.00 WIB, jumlah spesimen yang sudah dites COVID-19 berjumlah 12.756 spesimen.

Angka tersebut berhasil melampaui target 10 ribu pemeriksaan spesimen per harinya. "(Sebanyak) 12.303 melalui tes PCR dan 453 melalui TCM," ujar Yurianto.

Baca Juga: Kalung Antivirus Corona Belum Diuji Klinis, Kementan: Butuh Waktu Lama

2. Kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 64.958 orang

[UPDATE] Tim Medis Masih Pantau 38.748 ODP dan 13.360 PDP COVID-19RS PHC, anak perusahaan Pelindo 1, sudah memiliki laboratorium PCR untuk menguji sampel swab tenggorok. (dok Humas Pelindo 1)

Dari jumlah pemeriksaan spesimen tersebut, Yurianto melaporkan, yang positif COVID-19 sebanyak 1.209 orang hari ini. Dengan demikian, kasus virus corona di Indonesia telah mencapai 64.958 orang.

Jawa Timur menjadi wilayah yang menyumbang kasus terbanyak hari ini, yaitu 308 kasus baru.

Sedangkan peningkatan angka kematian juga terjadi di Indonesia, menjadi 3.241 kasus. Walaupun demikian, kasus sembuh juga terus naik dan sekarang berada di angka 29.919 orang.

3. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

[UPDATE] Tim Medis Masih Pantau 38.748 ODP dan 13.360 PDP COVID-19IDN Times / Haikal

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Setelah Jawa Timur, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak kedua hari ini, dengan 232 kasus positif COVID-19.

Berikut data lengkap rincian penyebaran virus corona di 455 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:

1. Aceh 87 kasus
2. Bali 1.900 kasus
3. Banten 1.525 kasus
4. Bangka Belitung 169 kasus
5. Bengkulu 141 kasus
6. Yogyakarta 339 kasus
7. DKI Jakarta 12.667 kasus
8. Jambi 120 kasus
9. Jawa Barat 3.700 kasus
10. Jawa Tengah 4.738 kasus
11. Jawa Timur 14.321 kasus
12. Kalimantan Barat 339 kasus
13. Kalimantan Timur 597 kasus
14. Kalimantan Tengah 1.040 kasus
15. Kalimantan Selatan 3.628 kasus
16. Kalimantan Utara 206 kasus
17. Kepulauan Riau 313 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 1.362 kasus
19. Sumatera Selatan 2.326 kasus
20. Sumatera Barat 775 kasus
21. Sulawesi Utara 1.218 kasus
22. Sumatera Utara 1.798 kasus
23. Sulawesi Tenggara 484 kasus
24. Sulawesi Selatan 5.974 kasus
25. Sulawesi Tengah 191 kasus
26. Lampung 201 kasus
27. Riau 235 kasus
28. Maluku Utara 953 kasus
29. Maluku 804 kasus
30. Papua Barat 265 kasus
31. Papua 2.027 kasus
32. Sulawesi Barat 124 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 118 kasus
34. Gorontalo 271 kasus.

Sementara, dalam proses verifikasi di lapangan terdapat dua kasus.

4. Gejala dan cara pencegahan virus corona

[UPDATE] Tim Medis Masih Pantau 38.748 ODP dan 13.360 PDP COVID-19Warga antre untuk melakukan tes asam nukleat di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 17 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya