[UPDATE] Waduh! Kasus Sukpek COVID-19 Naik 31 Ribu dalam Sehari
![[UPDATE] Waduh! Kasus Sukpek COVID-19 Naik 31 Ribu dalam Sehari](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200720/whatsapp-image-2020-07-17-at-13352-pm-31f1c5d9d9a6dac38c136924945b1173_600x400.jpeg)
Ilustrasi tenaga medis melakukan pengecekan kesehatan pasien (IDN Times/Herka Yanis)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 merilis perkembangan data per Rabu (5/8/2020), jumlah orang dengan status suspek COVID-19 di Indonesia bertambah menjadi 94.593. Angka tersebut turun dari sehari sebelumnya yaitu, 63.131.
Satgas Penanganan COVID-19 mencatat, dari 4 Agustus 2020 pukul 12.00 WIB hingga 5 Agustus 2020 pukul 12.00 WIB, jumlah spesimen yang sudah dites COVID-19 berjumlah 28.738 spesimen. Sehingga, total spesimen yang sudah diperiksa mencapai 1.603.781.
1. Kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 116.871
![[UPDATE] Waduh! Kasus Sukpek COVID-19 Naik 31 Ribu dalam Sehari](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200629/antarafoto-swabtestdimobilecombatcovid-19-280520-um-4-18993b95cfad13844ef1292528a7807d.jpg)
Ilustrasi swab test. ANTARA FOTO/Umarul FaruqDari jumlah pemeriksaan spesimen tersebut, Kasus positif COVID-19 naik 1.815 hari ini. Dengan demikian, kasus COVID-19 di Indonesia telah mencapai 116.871.
Sedangkan peningkatan angka kematian juga terjadi di Indonesia, menjadi 5.452 kasus. Walaupun demikian, kasus sembuh juga terus naik dan sekarang berada di angka 73.889 orang.
Baca Juga: [UPDATE] Paten! 73.889 Orang Berhasil Sembuh dari COVID-19
2. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia
![[UPDATE] Waduh! Kasus Sukpek COVID-19 Naik 31 Ribu dalam Sehari](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200511/antarafoto-jumlah-kasus-covid-19-di-banten-terkini-06042020-fzn-3-699a080773cd8d04d64d0676030f0cc7.jpg)
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Berikut ini data rincian penyebarannya:
1. Aceh 442 kasus
2. Bali 3.617 kasus
3. Banten 1.947 kasus
4. Bangka Belitung 197 kasus
5. Bengkulu 239 kasus
6. Yogyakarta 801 kasus
7. DKI Jakarta 23.380 kasus
8. Jambi 193 kasus
9. Jawa Barat 6.912 kasus
10. Jawa Tengah 10.036 kasus
11. Jawa Timur 23.829 kasus
12. Kalimantan Barat 387 kasus
13. Kalimantan Timur 1.665 kasus
14. Kalimantan Tengah 1.849 kasus
15. Kalimantan Selatan 6.411 kasus
16. Kalimantan Utara 287 kasus
17. Kepulauan Riau 500 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 2.197 kasus
19. Sumatera Selatan 3.553 kasus
20. Sumatera Barat 1.006 kasus
21. Sulawesi Utara 2.794 kasus
22. Sumatera Utara 4.391 kasus
23. Sulawesi Tenggara 892 kasus
24. Sulawesi Selatan 9.987 kasus
25. Sulawesi Tengah 215 kasus
26. Lampung 298 kasus
27. Riau 606 kasus
28. Maluku Utara 1.575 kasus
29. Maluku 1.175 kasus
30. Papua Barat 481 kasus
31. Papua 3.175 kasus
32. Sulawesi Barat 245 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 152 kasus
34. Gorontalo 1.427 kasus
Editor’s picks
Dalam proses verifikasi lapangan 10 kasus.
3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne
![[UPDATE] Waduh! Kasus Sukpek COVID-19 Naik 31 Ribu dalam Sehari](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200310/whatsapp-image-2020-03-10-at-080553-ff70d0650fc46c398e78294bf0525c26.jpeg)
Ilustrasi (IDN Times/Rochmanudin)Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan penyebaran virus COVID-19 dapat melalui udara dan hal itu melalui bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai sejak awal kemunculan COVID-19.
"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19) bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.
Amin menerangkan virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.
Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.
"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.
Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.
"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.
Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia
Berita Terkini Lainnya
