Aktivitas Vulkanik Meningkat, 5 Fakta Seputar Gunung Semeru

Gunung tertinggi Pulau Jawa hingga favorit pendaki   

Malang, IDN Times - Aktivitas vulanik Gunung Semeru meningkat sejak Jumat (27/11/2020). Pada Minggu (29/11/2020), gunung tertinggi di Pulau Jawa itu meletus tiga kali ditandai dengan keluarnya guguran lava.

Peningkatan aktivitas vulkanik ini menyebabkan jalur pendakian ke Gunung Semeru untuk sementara waktu ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) juga sudah menyiapkan penggantian jadwal bagi pendaki yang sudah mendaftar.

"Kami sudah menyiapkan mekanisme recshedulling untuk pendaki  yang sudah terlanjur booking hingga bulan Desember," papar Kasubbag Data, Evaluasi, Pelaporan, dan Kehumasan BB-TNBTS Syarif Hidayat, Senin (30/11/2020). 

Terlepas dari kondisi saat ini yang berstatus waspada, Semeru menyimpan banyak keindahan. Semeru menjadi surga bagi para pendaki. Berikut 5 fakta seputar Gunung Semeru.

1. Mahameru puncak tertinggi di Pulau Jawa

Aktivitas Vulkanik Meningkat, 5 Fakta Seputar Gunung SemeruGunung Semeru. Instagram.com/bbtntenggersemeru

Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi yang ada di Pulau Jawa. Ketinggian Gunung Semeru sendiri berada pada 3.676 meter di atas permukaan laut. Puncak Semeru dikenal dengan sebutan Mahameru, merupakan puncak tertinggi ketiga di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatera Barat dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Pada bagian puncak Gunung Semeru terdapat sebuah kawah yang dikenal dengan sebuatn Jonggring Saloko. 

2. Memiliki 4 danau yang menawan

Aktivitas Vulkanik Meningkat, 5 Fakta Seputar Gunung SemeruInstagram.com/ranukumbolosemeru

Panorama kawasan Semeru sudah tersohor. Selama mendaki, para pendaki akan disuguhi keindahan alam yang memesona.

Semeru dikenal memiliki 4 danau yang menawan. Pertama ada Ranu Pani yang berlokasi di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Ranu Pani sendiri merupakan salah satu desa tertinggi di Indonesia. Ranu Pani merupakan gerbang masuk pendakian Gunung Semeru. Di sinilah kamu bisa mendaftar sebelum melakukan aktivitas pendakian.

Kedua, Ranu Regulo yang merupakan salah satu danau ikonik di Gunung Semeru. Secara administratif, danau ini masih terletak di Kecamatan Senduro dengan ketinggian mencapai 2.100 mdpl.

Lalu ada Ranu Darungan merupakan danau tersembunyi yang berada di Desa Mulyoarjo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Konon, danau menawan ini merupakan tempat bersejarah yang dulu pernah digunakan sebagai tempat konservasi sejak zaman kolonial.

Terakhir ada Ranu Kumbolo yang jadi ikon Semeru. Setelah melewati Ranu Kumbolo, pendaki akan melewati Tanjakan Cinta untuk menuju Oro-oro Ombo. Mitos yang sudah jadi rahasia umum, saat mendaki bukit yang bentuknya menyerupai hati, pendaki tidak boleh menoleh ke belakang supaya tidak putus cinta.

3. Pendaki pertama merupakan warga Belanda

Aktivitas Vulkanik Meningkat, 5 Fakta Seputar Gunung SemeruKawasan pegunungan Bromo dan Semeru. Instagram.com/bbtntenggersemeru

Berdasarkan catatan sejarah, pendakian pertama ke puncak Gunung Semeru dilakukan pada 1838. Pendaki pertama merupakan warga negara Belanda bernama Clignet dan Winny Brigita. Keduanya merupakan ahli geologi asal Belanda yang mendaki melalui jalur Widodaren.

Kemudian pada 1911, Van Gogh dan Heim melakukan pendakian melalui jalur utara yang melewati Ranu Pani dan Ranu Kumbolo. Jalur tersebut kemudian menjadi jalur utama pendakian sejak 1945 hingga saat ini. 

4. Alami sembilan kali letusan dahsyat

Aktivitas Vulkanik Meningkat, 5 Fakta Seputar Gunung SemeruGunung Semeru. Instagram.com/bbtntenggersemeru

Berdasarkan data yang dikutip dari situs resmi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gunung Semeru sendiri sudah mengalami letusan lebih dari 70 kali sejak 1818. Namun, tercatat ada sembilan kali letusan terdahsyat yang pernah terjadi. Sembilan kali letusan tersebut terjadi tahun 1818, 1942, 1961, 1963, 1977, 1978, 1981 dan 1994. 

5. Pada 2008 terjadi guguran awan panas selama 6 hari

Aktivitas Vulkanik Meningkat, 5 Fakta Seputar Gunung SemeruAwan Panas Gunung Semeru (Dok. BNPB)

Sebelum mengalami peningkatan aktivitas vulkanik pada 2020, berdasar catatan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gunung Semeru terakhir mengeluarkan guguran awan panas selama 6 hari pada 2008. 

Pada saat itu peningkatan aktivitas Gunung Semeru terjadi pada 15 Mei 2008 ditandai dengan aktivitas guguran awan panas yang didahului oleh letusan asap dengan ketinggian 600 meter. Arah awan panas ke Besuk Bang dengan jarak luncur 2.500 meter.

Lalu pada 17 Mei 2008 terjadi guguran awan panas yang didahului oleh letusan asap dengan ketinggian 500 meter. Arah awan panas ke Besuk Bang dengan jarak luncur 2.000 meter.

Kemudian, 18 Mei 2008 terjadi guguran awan panas yang didahului oleh letusan asap dengan ketinggian 500-600 meter. Arah awan panas ke Besuk Bang dengan jarak luncur 500, 1.500, dan 2.500 meter.

Pada 19 Mei 2008 terjadi guguran awan panas yang didahului oleh letusan asap. Arah awan panas ke Besuk Bang dengan jarak luncur 1.500 meter.

Aktivitas masih terus meningkat pada tanggal 21 Mei 2008 dengan terjadi 6kali guguran awan panas. Arah awan panas ke Besuk Bang, Besuk kembar dan Besuk Kobokan dengan jarak luncur  1.000-3.000 meter.

Terakhir pada 22 Mei 2008 terjadi 4 kali guguran awan panas. Arah awan panas ke Besuk Kobokan dengan jarak luncur 2500m.

Alfi Ramadana Photo Verified Writer Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya