Berdalih Rewel, Pria di Kota Batu Tega Aniaya Balita 2,5 Tahun
Polisi menunjukkan barang bukti yang digunakan pelaku untuk menganiaya korban. Dok/istimewa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Batu, IDN Times - Entah setan apa yang merasuki pikiran WK (26). Hanya karena rewel, pria asal Junrejo, Kota Batu itu tega menganiaya balita perempuan berusia 2,5 tahun. Balita tersebut merupakan anak dari pacar korban yang kini menjalin kasih. Dari hasil visum, korban mengalami sejumlah luka di sekujur tubuhnya, mulai dari luka bakar bekas siraman air panas, bekas sundutan rokok, hingga bekas gigitan di jari-jari korban.
1. Dilaporkan oleh paman korban
Kapolres Batu saat berdialog dengan tersangka. Dok/istimewaKapolres Batu, AKBP I Nyoman Yogi Hermawan menjelaskan bahwa kasus tersebut pertama kali terungkap paman korban melaporkan ke polisi pada Sabtu (23/10/2021). Usai menerima laporan tersebut tim Satreskrim langsung melakukan penyelidikan dan dalam waktu 1x24 jam pelaku WK bisa diamankan.
"Dari tangan pelaku kami mengamankan beberapa barang bukti seperti bak plastik untuk mandi, gayung dan juga ada panci untuk merebus air," paparnya Rabu (27/10/2021).
2. Anggap korban sebagai beban
Kapolres Batu saat menjelaskan kasus penganiayaan yang ditangani. Dok/istimewaKepada polisi, WK mengakui tega melakukan penganiayaan tersebut lantaran menganggap korban sebagai beban. Seperti diketahui, balita tersebut bukanlah putri biologis dari WK. Kemudian saat tersangka menjalin hubungan dengan ibu korban dan tinggal bersama dalam kurun waktu Agustus-Oktober, penganiayaan tersebut dilakukan pelaku kepada korban.
"Korban dianggap sebagai beban karena bukan anak biologis pelaku. Kemudian juga pelaku tengah ada masalah dengan pacarnya ditambah korban sering rewel. Hal itu membuat pelaku kesal dan melampiaskannya dengan melakukan penganiayaan mulai dengan menyiram air, menyundut rokok hingga menggigut jari," tambahnya.
3. Dilakukan dalam beberapa kali
Pres rilis kasus penganiayaan di Polres Batu. Dok/istimewaEditor’s picks
Tersangka sendiri melakukan penganiayaan saat kondisi rumah sedang kosong dan ibu korban tengah pergi. Berdasarkan pemeriksaan tersangka melakukan kekerasan beberapa kali. Tapi paling parah kemarin dan meninggalkan bekas luka di badan korban. Hal itu juga yang membuat korban harus mendapat perawatan di salah satu RS di Kota Batu.
"Ibu korban tidak melapor karena merasa tertekan dan takut jika tidak dinikahi oleh tersangka. Tersangka dan ibu korban dalam waktu dekat akan menikah sehingga mereka tinggal satu rumah," sambungnya.
4. Kondisi korban mulai membaik
Polisi menunjukkan barang bukti yang digunakan pelaku untuk menganiaya korban. Dok/istimewaSaat ini, kondisi korban sudah terus membaik setelah mendapat perawatan. Luka di bagian tangan dan anggota tubuh yang lain juga sudah mulai membaik. Namun demikian, perawatan intensif serta pendampingan psikolog diberikan kepada korban untuk menghilangkan trauma atas penganiayaan yang dialaminya.
"Korban diharapkan bisa segera pulih dan kembali bermain menikmati masa kecil dengan tanpa rasa trauma," jelas Nyoman.
Baca Juga: 5 Tips Mendidik Anak Menjadi Disiplin Tanpa Menggunakan Kekerasan
5. Terancam lima tahun penjara
Pres rilis kasus penganiayaan di Polres Batu. Dok/istimewaSementara itu, atas perbuatannya tersangka WK dijerat pasal 80 ayat 2 junto pasal 76C UU nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman yang diberikan adalah paling lama lima tahun penjara.
"Saat ini kasus masih terus berjalan. Kami masih terus menggali alat bukti lain, dan keterangan saksi. Agar kasus ini terang benderang," pungkasnya.
Baca Juga: Komnas Perempuan Ungkap Bukti Kasus Kekerasan 3 Anak Luwu Tak Digubris
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
