BOR Meningkat, Wali Kota Malang: ​​​​​​​Tidak Mungkin Tambah Bed Lagi

Berharap warga lebih disiplin terapkan prokes

Malang, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Elestianto Dardak mengungkapkan bahwa Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Malang sudah mencapai lebih dari 60 persen. Saat ini hanya tersedia 271 bed di rumah sakit rujukan Kota Malang. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang pun sedang berupaya untuk menekan BOR.

1. Kasus COVID-19 di Kota Malang meningkat tiga kali lipat pada Januari 2021

BOR Meningkat, Wali Kota Malang: ​​​​​​​Tidak Mungkin Tambah Bed LagiIlustrasi corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Wali Kota Malang, Sutiaji mengakui bahwa kasus COVID-19 di Kota Malang memang meningkat drastis sejak November 2021. Pada Januari 2021, kenaikannya malah mencapai tiga kali lipat. Sehingga, rumah sakit rujukan pun banyak didatangi pasien COVID-19. 

"Ini berarti mutasinya COVID-19 sulit untuk dideteksi," aku Sutiaji, Senin (25/1/2021). 

2. Tidak mungkin menambah bed

BOR Meningkat, Wali Kota Malang: ​​​​​​​Tidak Mungkin Tambah Bed LagiPemkot Malang saat melakukan sosialisasi protokol pencegahan COVID-19 dibeberapa tempat di Kota Malang. Dok/Humas Pemkot Malang

Orang nomor satu di Kota Malang itu menambahkan, saat ini tidak memungkinkan untuk menambah bed. Selain lokasi, tenaga kesehatan yang tersedia juga cukup terbatas. Percuma, lanjut Sutiaji, menambah bed kalau masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan (prokes)

"Kalau masyarakat masih belum sadar, maka (bed) ditambah empat kali lipat juga tidak akan berpengaruh," tambahnya. 

Baca Juga: Sembuh dari COVID-19, Sutiaji Sempat Bermimpi Orangtua dan Neneknya

3. Penguatan kembali kampung tangguh

BOR Meningkat, Wali Kota Malang: ​​​​​​​Tidak Mungkin Tambah Bed LagiMalang Raya bakal mulai mempersiapkan transisi menuju new normal usai PSBB. Dok/ Pemkot Malang

Upaya yang bisa dilakukan oleh Pemkot Malang saat ini adalah dengan meningkatkan pencegahan. Salah satunya memperkuat keberadaan kampung tangguh. Saat ini hampir di setiap kelurahan sudah ada mitigasi COVID-19.

"Sekarang lurah itu setiap seminggu tiga kali keliling. Dia keliling untuk sosialisasi agar masyarakat lebih waspada dan tetap menjalankan protokol kesehatan," sambungnya. 

Baca Juga: Malang Rawan Banjir Kiriman, BPBD Fokus Edukasi Warga Bantaran Sungai

Alfi Ramadana Photo Verified Writer Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya