BPBD Kabupaten Malang Petakan Titik Rawan Bencana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mulai memetakan kawasan rawan bencana menghadapi musim hujan tahun ini.
1. Petakan titik-titik rawan bencana
Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan menjelaskan bahwa potensi bencana yang banyak terjadi di kabupaten adalah banjir, tanah longsor hingga tanah bergerak. Ia menyebut bahwa hampir semua wilayah yang ada di Kabupaten Malang memiliki potensi tersebut.
"Seluruh wilayah Kabupaten Malang mulai dari barat, utara, timur, dan selatan punya potensi yang sama. Jenis kebencanaannya juga sama," paparnya Jumat (29/10/2021).
Baca Juga: Antisipasi Akhir Tahun, Malang Raya Wacanakan Penyekatan
2. Perhatian khusus wilayah barat
Dari semua potensi yang ada, Sadono menyebut bahwa kawasan barat, timur dan selatan merupakan wilayah yang mendapat perhatian lebih. Pasalnya kawasan tersebut potensi bencananya cukup banyak mulai dari banjir, tanah longsor hingga tanah bergerak.
Editor’s picks
"Tiga wilayah itu, potensinya sama semua. Kalau kawasan selatan ada potensi gempa bumi, tapi itu di luar bencana hidrometrologi," tambahnya.
3. Wilayah Sumbermanjing Wetan paling berpotensi
Dari seluruh wilayah di Kabupaten Malang, Sumbermanjing Wetan saat ini menjadi kawasan dengan potensi paling tinggi terkena bencana hidrometeorologi. Potensi paling besar adalag banjir dan tanah longsor karena memang kawasan tersebut kontur kewilayahannya memang perbukitan dan dekat sungai.
"Saat ini status masih belum siaga darurat, jadi posisi masih berada di kesiapsiagaan. Kami melakukan pemantauan wilayah, koordinasi dengan wilayah, sambil ada edaran terkait untuk menentukan langkah siaga darurat," sambungnya.
4. Peringatan dini potensi La Nina
Saat ini, BNPB juga sudah menayampaikan bahwa potensi paling besar saat ini adalah La Nina. Puncak dari fenomena alam La Nina sendiri diprediksi pada Januari-Februari. Untuk itu, antisipasi sejak dini sudah mulai dilakukan untuk meminimalisir efek yang ditimbulkan.
"Kami siagakan personel dari BPBD dan unsur lain mulai dari para relawan di daerah seperti PMI, Tagana, dan dibantu TNI Polri," pungkasnya.
Baca Juga: 9 Destinasi Bersejarah di Malang yang Kece Banget, Estetik Abis!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.