Kota Malang Mulai Bangun Kembali Sektor Pariwisata

Malang, IDN Times - Pemerintah Kota Malang terus menunjukkan komitmen untuk kembali bangkit. Setelah pukulan telak selama pandemik, beberapa terobosan baru terus dilakukan. Tidak hanya untuk sektor ekonomi kreatif, tetapi juga sektor pariwisata yang saat ini menjadi kekuatan ekonomi Kota Malang.
Setidaknya ada tiga model pariwisata yang selama ini dikembangkan Pemerintah Kota Malang yakni pariwisata heritage, pariwisata akademik dan pariwisata budaya. Untuk pariwisata akademik memang Kota Malang saat ini menjadi salah satu tujuan pendidikan. Setidaknya ada 60 perguruan tinggi.
1. Pariwisata heritage jadi unggulan
Saat ini, pariwisata heritage merupakan unggulan yang tengah dikembangkan Kota Malang setidaknya dalam satu tahun terakhir. Pusat dari pariwisata heritage sendiri terletak di kawasan Kayutangan, Kota Malang. Penataan dilakukan tidak hanya bagian sisi dalam kampung saja, tetapu juga bagian luarnya. Pemerintah Kota Malang memang menargetkan kawasan wisata heritage nantinya bisa menjdi pusat perekonomian baru seperti layaknya Malioboro di Yogyakarta dan Braga di Bandung.
"Nantinya model transaksinya juga tidak lagi menggunakan uang asli tetapi sudah E-money," kata Wali Kota Malang, Sutiaji saat berbincang di program Salam Indonesia by IDN Times Rabu (16/6/2021).
2. Juga kembangkan wisata budaya
Selain wisata heritage, Kota Malang juga bertumpu pada wisata budaya. Makanya saat ini mulai bermunculan kampung-kampung tematik bernuansa budaya khas Malangan. Salah satu yang cukup dikenal adalah kampung 3G (Go Green Glintung) yang berada di wilayah Purwantoro, Kota Malang. Kampung tersebut dahulunya merupakan wilayah langganan banjir. Tetapi kini kampung tersebut mulai berbenah diri dan menjadi salah satu kampung percontohan di Kota Malang.
Editor’s picks
"Sekarang banyak wisatawan yang bahkan bisa belajar kepada warga sekitar mengenai menjadi pelopor kampung yang maju dan mandiri," tambahnya.
3. Predikat kota kumuh mulai terkikis
Keberhasilan dalam penataan kampung-kampung itu membuat Kota Malang mendapat penghargaan dari Kementerian LHK. Terlebih untuk wilayah perkampungan yang berada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS). Saat ini bermunculan kampung temarik seperti Kampung Warna-warni, Kampung Tridi, Kampung Biru, Kampung budaya Polowijen dan beberapa lainnya. Hal itu membuat perlahan tapi pasti Kota Malang bisa keluar dari predikat kota kumuh yang sebelumnya sempat disandang.
"Sekarang sudah sekitar 98 persen kampung-kampung tersebut teraliri air bersih," sambungnya.
4. Pengolahan sampah mulai terkendali
Setelah berhasil melakukan penataan kampung, Pemkot Malang juga mulai bisa memaksimalkan pengelolaan sampah. Pengolahan sampah yang sudah masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) juga sudah tertangani dengan baik. Bahkan sanitary landfil di Kota Malang juga sudah berjalan dan mulai bisa menghasilkan biogas. Atas keberhasilan tersebut Kota Malang juga mendapat penghargaan dari Kementerian LHK.
"Sejak awal kami memang berkomitmen untuk sebisa mungkin meminimalisir penggunaan plastik agar sampahnya juga bisa dikurangi. Sekarang perlahan tapi pasti recycle sampah dan sanitary landfilnya sudah jalan," tandasnya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.