Kota Malang Sangat Perlu Donor Plasma Konvalesen

Banyak permintaan dari masyarakat belum terlayani

Malang, IDN Times - Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Kota Malang saat ini tengah menggenjot persediaan donor plasma konvalesen. Hal ini dilakukan lantaran kebutuhan plasma konvalesen baik di Kota Malang maupun luar kota sangat tinggi. Bahkan saat ini ada sebanyak 351 permintaan yang sudah masuk ke PMI Kota Malang untuk memesan plasma konvalesen. PMI Kota Malang sendiri masih belum bisa memenuhi lantaran kapasitas donor konvalesen per hari masih rendah.

1. Satu hari hanya mampu terima 10 pendonor

Kota Malang Sangat Perlu Donor Plasma KonvalesenProses pendaftaran bagi para calon pendonor sebelum dilakukan screening. IDN Times/Alfi Ramadana

Ketua PMI Kota Malang, Imam Buchori menjelaskan bahwa kapasitas donor plasma konvalesen yang mampu ditangani saat ini masih tergolong kecil. Dalam sehari, PMI Kota Malang hanya mampu melayani 10 pendonor saja. Keterbatasan alat serta lamanya waktu yang diperlukan untuk satu pendonor membuat proses pengambilan plasma konvalesen dari pendonor cukup lama. Satu pendonor memerlukan minimal 45 menit untuk proses pengambilan plasma konvalesen. 

"Kemarin kami hanya memiliki satu alat saja. Alhamdulillah sekarang datang satu lagi. Proses donornya sendiri memang agak lama karena berbeda dari donor darah biasa. Untuk ini hanya diambil plasmanya saja," terangnya Kamis (12/8/2021). 

2. Tak semua penyintas bisa mendonorkan plasmanya

Kota Malang Sangat Perlu Donor Plasma KonvalesenSafe House Jl Kawi, Kota Malang merupakan salah satu rujukan pasien COVID-19 gejala ringan untuk isolasi. IDN Times/Alfi Ramadana

Lebih jauh, Imam menambahkan bahwa untuk screening calon pendonor juga sangat ketat. Ada syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi penyintas COVID-19 sebelum bisa mendonorkan plasma konvalesennya. Selain kondisi fisiknya yang harus sehat, Imam menyebut bahwa plasma konvalesen yang bagus adalah dari mereka yang terkena COVID-19 dengan gejala sedang hingga berat tetapi bisa sembuh. Kemudian akan dilihat terlebih dahulu kondisi imun sang pendonor sebelum dinyatakan siap diambil plasma konvalesennya. 

"Proses yang ping krusial sebelum donor konvalesen adalah pada saat screening. Kalau hasil screening menunjukkan imunnya rendah, maka tidak bisa mendonor walaupun seorang penyintas," tambahnya. 

3. Buat pojok konsultasi di RS rujukan

Kota Malang Sangat Perlu Donor Plasma KonvalesenProses pendaftaran calon peserta donor plasma konvalesen sebelum screening ketat. IDN Times/Alfi Ramadana

Selain tambahan alat, untuk menggenjot donor plasma konvalesen, PMI juga membuat pojok konsultasi di masing-masing rumah sakit rujukan COVID-19. Hal itu membuka kesempatan bagi para penyintas untuk mengetahui apakah mereka bisa mendonorkan plasma konvalesennya atau tidak. 

"Karena memang fungsi plasma konvalesen ini adalah diberikan ke pasien untuk meningkatkan imun. Makanya tidak bisa sembarangan mengambil plasma," jelasnya. 

Baca Juga: Niat Membantu Sesama, Polisi Gresik Ini Donor Plasma Konvalesen 9 Kali

4. Baru delapan tempat yang bisa layani donor konvalesen

Kota Malang Sangat Perlu Donor Plasma KonvalesenPendonor saat donor darah di PMI Kota Malang. IDN Times/Alfi Ramadana

Terlepas dari itu, Imam menyebut bahwa saat ini, di Jawa Timur baru ada 8 tempat yang bisa menerima donor plasma konvalesen. Delapan tempat tersebut di antaranya adalah Surabaya, Sidoarjo, Tuban, Gresik, Lumajang, Kota Malang, Kota Kediri, dan Tulungagung. Untuk itu, Imam menyebut bahwa perlu ada peningkatan kapasitas agar, kebutuhan plasma konvalesen bisa terpenuhi. 

"Kemarin kami juga melayani hingga luar wilayah juga seperti Makassar. Jadi inden yang masuk itu yang menjadi prioritas pertama kami untuk segera dilayani," tandasnya. 

Baca Juga: Plasma Petra, Wadah Bagi Pemohon dan Pendonor Plasma Konvalesen

Alfi Ramadana Photo Verified Writer Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya