Malang Raya Jadi Sorotan Nasional, Tracing Diakui Masih Minim

Saat ini hanya 1 banding 4, padahal harusnya 1 banding 15

Malang, IDN Times - Malang Raya menjadi perhatian khusus dalam penanganan COVID-19. Hal itu terjadi setelah selama sebulan lebih pelaksanaan PPKM darurat hingga level 1-4, Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu masih berada di zona merah penyebaran COVID-19 atau level 4. Bahkan, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa langsung turun tangan melakulan evaluasi terkait permasalahan yang ada di Malang Raya dengan melakukan evaluasi bersama di kantor BPSDM, Jl Kawi, Kota Malang, Rabu (11/8/2021). 

Pada, Rabu (11/9/2021) misalnya, penambahan kasus di Kota Malang berjumlah 118. Sementara di Kabupaten Malang kasus positif harian di hari yang sama sebanyak 129. Adapun di Kota Batu ada 16 pasien COVID-19 baru. Sementara angka kematian di tiga daerah itu, masing-masing adalah 30, 15, dan 2 orang.

1. Tracing di Malang Raya masih lemah

Malang Raya Jadi Sorotan Nasional, Tracing Diakui Masih MinimRapat evaluasi PPKM yang dilakukan Malang Raya bersama Forkopimda provinsi. IDN Times/Alfi Ramadana

Komandan Korem 083 Bhaladika Jaya, Kolonel Inf Irwan Subekti menyampaikan bahwa salah satu penyebab Malang Raya masih berada pada level 4 adalah karena tracing yang lemah. Hal itu terlihat dari hasil evaluasi yang dilakukan Forkopimda Provinsi Jatim setelah melihat perkembangan penanganan COVID-19 di Malang Raya. 

"Harus diakui tracing masih sangat lemah. Malang Raya sendiri rata-rata hanya 1 banding 4. Padahal tracing minimal itu 1 banding 15," urainya Kamis (11/8/2021). 

2. Tracing harus terus diperkuat

Malang Raya Jadi Sorotan Nasional, Tracing Diakui Masih MinimProses pendataan sebelum dilakukan swab antigen di Stadion Kanjuruhan. IDN Times/Alfi Ramadana

Irwan menyebut bahwa permasalahan tracing tersebut juga menjadi perhatian Satgas COVID-19 Pemprov Jatim. Untuk itu, ke depannya Malang Raya harus meningkatkan tracing di agar lebih maksimal lagi. Bahkan Ia menyebut untuk proses tracing bisa melibatkan  Babinsa, Babinkamtibmas, ada puskesmas dan unsur-unsur yang ada di organisasi pedesaan. 

"Kalau pencegahan bisa maksimal, maka penangananya tidak sampai berlarut-larut," tambahnya. 

3. Kembali hidupkan kampung tangguh

Malang Raya Jadi Sorotan Nasional, Tracing Diakui Masih MinimKapolresta Malang bersama Dandim Kota Malang saat mengecek Kampung Tangguh Semeru. IDN Times/Alfi Ramadana

Selain itu, pihaknya juga sudah mengumpulkan Forkopimda Malang Raya guna mengomunikasikan hasil evaluasi dari pemprov. Hasilnya, beberapa kesepakatan sudah dibuat, seperti kembali menghidupkan kampung tangguh. "Malang Raya pernah berhasil dengan konsep kampung tangguh. Makanya ini harus kembali dihidupkan agar Malang Raya bisa bangkit kembali," sambungnya. 

4. Selain tracing, Satgas juga akan lakukan sinkronisasi data vaksin

Malang Raya Jadi Sorotan Nasional, Tracing Diakui Masih MinimKhofifah berbincang dengan peserta vaksin. Dok/istimewa

Selain evaluasi jelang kunjungan Menko Marvest, Pemprov Jatim juga melakukan evaluasi terkait data vaksin. Sebab, Irwan menyebut bahwa data yang ada di Kemenkes dan kenyataan di lapangan tak sama. Sebagai contoh untuk ketersediaan vaksin di wilayah Kota Malang berdasarkan data pusat masih 29 ribu. Tetapi pada kenyataanya di lapangan sisa stok vaksin hanya 9 ribu saja. 

"Terkait masalah kevalidan data ini juga sangat perlu dievaluasi. Meskipun hal ini sangat potensial terjadi karena keterbatasan sumber daya manusia hingga alat peralatan pendukung," tandasnya. 

Alfi Ramadana Photo Verified Writer Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya