Mentan Minta Bibit Jeruk Lokal Disebar ke Seluruh Indonesia

Jeruk lokal harus naik kelas  

Batu, IDN Times - Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo menyebut bahwa kualitas jeruk lokal tak kalah dengan jeruk impor. Hal tersebut ia sampaikan saat gelar teknologi inovatif pembenihan jeruk bebas penyakit di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Balitjestro, Punten, Kota Batu, Selasa (19/10/2021). Mentan bahkan sudah mencoba langsung beberapa hasil panenan dari Balijestro Punten dan menurutnya kualitas rasa dan buah yang dihasilkan bisa bersaing untuk pasar internasional. 

1. Minta Balitjestro bisa menyebarkan bibit ke seluruh Indonesia

Mentan Minta Bibit Jeruk Lokal Disebar ke Seluruh IndonesiaMentan, Syahrul Yasin Limpo saat mencoba jeruk lokal hasil pengembangan Balitjestro. IDN Times/Alfi Ramadana

Pada kesempatan tersebut, Syahrul menyebut bahwa dari sisi kualitas, jeruk yang dihasilkan Balijestro bisa menjadi komoditi menjanjikan. Untuk itu, dirinya meminta, Balijestro bisa mengirimkan bibit jeruk yang mereka kembangkan ke wilayah lain di seluruh Indonesia. Agar jeruk dengan kualitas tinggi tersebut juga bisa dihasilkan oleh wilayah lain di Indonesia. 

"Tentu Kota Batu nanti yang menjadi pemasok sekaligus memberikan edukasi bagaimana menghasilkan jeruk dengan kualitas tinggi," paparnya Selasa (19/10/2021). 

2. Pertanian mampu bertahan di era pandemik

Mentan Minta Bibit Jeruk Lokal Disebar ke Seluruh IndonesiaMentan, Syahrul Yasin Limpo saat kunjungan ke Kota Batu. IDN Times/Alfi Ramadana

Lebih jauh, mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu menyebut bahwa selama pandemik COVID-19 ini, pertanian merupakan bidang yang tak banyak terusik. Bahkan, pertanian cenderung mampu berakselerasi dan tidak terpengatuh dengan perubahan di dunia luar. Kesempatan tersebut harus bisa dimanfaatkan dengan baik. Terlebih Kota Batu memiliki lahan pertanian yang cukup luas dengan potensi yang besar. Beberapa komoditi buah hasil pertanian di Kota Batu juga sudah terbukti kualitasnya. 

"Ke depan kami ingin bahwa di restoran-restoran harus ada buah-buahan lokal mungkin dari Kota Batu atau wilayah lain," tambahnya. 

3. Buah jeruk jadi favorit masyarakat

Mentan Minta Bibit Jeruk Lokal Disebar ke Seluruh IndonesiaMentan saat melihat langsung pengembangan buah jeruk di Balitjestro, Kota Batu. IDN Times/Alfi Ramadan

Buah jeruk sendiri menempati tingkat konsumsi terbanyak kedua di Indonesia setelah pisang dengan total produksi di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 2.722.952 ton (BPS, 2021). Balitjestro telah banyak menghasilkan teknologi inovatif, salah satunya yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat luas yaitu teknologi inovatif sistem produksi benih sumber jeruk bebas penyakit.

Sebagai pemegang mandat litbang jeruk, Balitjestro merupakan satu-satunya penyedia layanan teknologi ini. Dalam kurun waktu 6 tahun terakhir (2015 – 2020), telah didistribusikan benih sumber sebanyak 43.046 batang atau setara dengan 21.465.150 benih sebar (53.663 ha).

Secara nasional kontribusi Balitjestro terhadap luas areal jeruk nasional (73.083 ha) yang tersebar di seluruh Indonesia sebesar 73 persen dan semua ini dimulai dari IP2TP Punten. Hingga saat ini, Balitbangtan telah memiliki 271 jenis jeruk yang dikoleksi dari seluruh wilayah Indonesia.

"Dengan fakta itu, saya ingin Kota Batu ini bisa menjadi pionir hadirnya akselerasi pertanian dalam hal ini buah jeruk. Hasil yang menggembirakan ini akan saya sampaikan ke presiden dengan harapan jeruk lokal ini bisa naik kelas," sambungnya. 

Baca Juga: Mentan SYL Inginkan Scale-Up Food Estate Hortikultura di Temanggung

4. Produksi jeruk terus meningkat

Mentan Minta Bibit Jeruk Lokal Disebar ke Seluruh IndonesiaMenteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat kunjungan ke IP2TP Balitjestro, Kota Batu. IDN Times/Alfi Ramadana

Menurut Mentan, sejak tahun 1994, produktifitas tanaman jeruk meningkat dari hanya 10 ton/ha menjadi 30 ton/ha di tahun 2020, atau meningkat 3 kali lipat dalam 3 dekade ini. Selain berasal dari jeruk lokal dan koleksi SDG, terdapat juga jeruk yang berasal dari hasil pemuliaan oleh peneliti Balitbangtan, yaitu jeruk pamelo Pamindo Agrihorti dan MTR 19, jeruk keprok SoE86 Agrihorti, dan jeruk siam Sinta Ponsoe serta Proksi 1 Agrihorti. 

"Ini kesempatan yang bagus. Bahkan kalau perlu jeruk lokal harus menjadi konsumsi wajib bagi warga dunia. Artinya selain memenuhi kebutuhan lokal, jeruk juga masuk pasar ekspor," pungkasnya. 

Baca Juga: 5 Perbedaan Jeruk Nipis dan Jeruk Limau, Jangan Sampai Keliru!

Alfi Ramadana Photo Verified Writer Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya