Satu Dokter Meninggal akibat COVID-19, Ini Langkah-langkah IDI Malang

 Semoga tak ada lagi pahlawan kesehatan yang gugur

Malang, IDN Times - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Malang Raya kembali berduka setelah satu orang dokter meninggal dunia akibat COVID-19. Hingga saat ini, dari 16 dokter di Malang yang terpapar virus corona, 3 di antaranya meninggal dunia. Guna mengantisipasi penularan virus corona di lingkungan dokter, IDI Malang Raya pun sudah menyiapkan beberapa langkah.

1. Sosialisasikan pelepasan APD dengan benar

Satu Dokter Meninggal akibat COVID-19, Ini Langkah-langkah IDI MalangIlustrasi corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Sejauh ini situasi paling rentan bagi dokter dan nakes terpapar COVID-19 adalah saat melepas alat pelindung diri (APD). Meskipun sebenarnya para dokter dan nakes sudah memiliki pengetahuan mengenai hal itu. Namun, IDI menilai bahwa masih perlu ada pihak yang terus mengingatkan. Pasalnya, saat lelah, para tenaga medis rentan teledor.

"Sosialisasi pemakaian dan pelepasan APD dengan baik dan benar masih perlu dilakukan. Paling tidak langkah demi langkah secara berantai dan berkesinambungan," papar Ketua IDI cabang Malang Raya Djoko Heri, Jumat (21/8/2020). 

2. Upayakan pemenuhan APD

Satu Dokter Meninggal akibat COVID-19, Ini Langkah-langkah IDI Malangidn media

Djoko melanjutkan, IDI juga bakal terus mengupayakan agar APD bagi dokter dan tenaga kesehatan selalu tersedia. APD memang kebutuhan paling utama di tengah "perang" menghadapi COVID-19.

"APD yang sudah masuk dari para donatur juga akan segera kami salurkan pada sejawat dokter dan perawat yang membutuhkan," sambungnya. 

Baca Juga: Meninggal Tanpa Komorbid, Dokter Sulis Saksi Ganasnya COVID-19

3. Bakal usulkan pemeriksaan swab secara berkala

Satu Dokter Meninggal akibat COVID-19, Ini Langkah-langkah IDI MalangIlustrasi corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebagai pihak yang sangat rentan terpapar COVID-19, dokter dan tenaga kesehatan memang harus mendapat prioritas. Oleh sebab itu, IDI mengusulkan agar dokter dan nakes dilakukan pemeriksaan swab secara berkala. Paling tidak untuk mendeteksi dini bahwa para dokter dan nakes terbebas dari COVID-19. 

"Ini sebagai antisipasi penularan antar petugas kesehatan. Bahkan, mungkin dari pasien ke petugas kesehatan dan sebaliknya," sambungnya. 

4. Minta masyarakat taat protokol

Satu Dokter Meninggal akibat COVID-19, Ini Langkah-langkah IDI MalangIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Terlepas dari itu, IDI juga meminta kepada masyarakat untuk tetap taat terhadap protokol COVID-19. Ketaatan masyarakat pada protokol pencegahan COVID-19 tentu bakal meringankan beban kerja para dokter dan nakes. 

"Kami berharap masyarakat bisa tetap menjalankan dan mematuhi protokol COVID-19. Seperti pakai masker, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Begitu juga dengan physical distacing," imbaunya.

Baca Juga: Dokter di Malang Meninggal akibat COVID-19, IDI Sebut Tak Ada Komorbid

Alfi Ramadana Photo Verified Writer Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya