Tak Sembarangan, Begini Proses Rehabilitasi Lutung Jawa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Batu, IDN Times - Proses rehabilitasi Lutung Jawa menjadi hal yang sangat penting belakangan ini. Pasalnya, perburuan liar terhadap satwa dilindungi itu masih sangat marak terjadi. Kebanyakan, pemburu liar mengambil dagingnya. Masih banyak masyarakat yang percaya bahwa daging Lutung Jawa mampu meningkatkan stamina. Selain itu, anakan Lutung Jawa juga dijadikan komoditi perdagangan gelap.
1. Proses rehabilitasi memerlukan sekitar satu tahun
Upaya pelestarian satwa ini pun terus dilakukan oleh berbagai pihak termasuk Balai Rehabilitasi Javan Langur Center (JLC). Project Manager JLC, Iwan Kurniawan menyebut, sebagai balai rehabilitasi, pihaknya perawatan terhadap lutung hasil sitaan sebelum dilepasliarkan.
"Waktu yang diperlukan untuk masing-masing lutung berbeda-beda. Tetapi rata-rata memerlukan waktu satu tahun perawatan sebelum akhirnya siap dilepas kembali ke alam liar," urainya Selasa (23/2/2021).
2. Rehabilitasi didesain semirip mungkin dengan alam liar
Iwan menambahkan bahwa ada beberapa tahapan proses rehabilitasi untuk lutung tersebut. Pertama, saat masuk balai rehabilitasi akan dilakukan pengecekan kesehatan terlebih dahulu. Setelah dipastikan sehat, lutung akan dikarantina selama tiga bulan.
Setelah itu akan diperiksa lagi kesehatannya sebelum kemudian mulai dilakukan adaptasi sosial yakni dicoba berkelompok. Selanjutnya mereka akan dikenalkan pada pakan aslinya di alam liar, serta adaptasi lingkungan dengan memperkenalkan kembali habitat aslinya. Termasuk juga melatih agar mereka kembali lincah manjat pohon.
"Satu-satunya yang tidak dikenalkan mungkin predatornya. Karena memang sulit untuk melakukan simulasi kalau untuk predatornya," tambahnya.
Editor’s picks
3. Sulit temukan habitat untuk Lutung Jawa
Selain perawatan yang memerlukan waktu lama, Iwan juga mengakui bahwa saat ini kesulitan lain yang dihadapi adalah mencari tempat pelepasliaran Lutung Jawa itu. Pasalnya, sudah banyak area hutan yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian dan pemukiman. Belum lagi ancaman lain dari para pemburu liar.
"Kalau di Jawa sendiri sepertinya sudah tidak ada area yang belum dijamah manusia. Jadi kami harus memastikan bahwa area pelepasan benar-benar aman dari ancaman-ancaman yang ada," sambungnya.
Baca Juga: Cek Kesehatan Lutung Jawa, Petugas Temukan Proyektil Peluru
4. Tetap monitoring usai pelepasliaran
Usai dilepasliarkan, tanggung jawab tim JLC tidak begitu saja selesai. Monitoring masih dilakukan. Terutama untuk habitat yang masih bisa dijangkau. Hal itu dilakukan guna memastikan bahwa hewan primata tersebut benar-benar dalam kondisi bagus dan bisa berkembang biak dengan baik.
"Beberapa yang kami monitor sudah beranak pinak. Ada yang dilepas tahun 2012 saat ini sudah berkembang hingga belasan ekor," pungkasnya.
Baca Juga: Ditemukan Tergantung, Lutung Jawa di Hutan Batu Diduga Mati Diburu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.