Pembekalan Pra Nikah, Menko PMK: Ini Melengkapi Program Terdahulu

Untuk memastikan calon pengantin memiliki bekal cukup

Malang, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Permasalahan Muhadjir Efendy menilai bahwa pembekalan dan sertifikasi pra nikah buka merupakan upaya untuk menghambat calon pengantin. Sebaliknya, langkah itu merupakan upaya pemerintah agar calon pengantin benar-benar siap sebelum mengarungi bahtera rumah tangga. Dalam pembekalan tersebut, calon pengantin akan mendapat beberapa materi yang diperlukan sebagai bekal berumah tangga. 

1. Menyempurnakan program sebelumnya

Pembekalan Pra Nikah, Menko PMK: Ini Melengkapi Program TerdahuluMenko PMK, Muhadjir Effendy usai memberi orasi ilmiah di UMM, Sabtu (30/11/2019). IDN Times/ Alfi Ramadana

Muhadjir menyebut bahwa pembekalan pra nikah ini bukanlah hal baru. Pasalnya sebelumnya progam tersebut sudah ada dan dilakukan melalui Kementerian Agama dengan nama program Suscatik. Namun demikian, program tersebut dinilai belum berjalan maksimal. Sehingga Muhadjir menyebut bahwa dirinya perlu mendapat penyempurnaan. 

"Kami merasa belum lengkap. Sebab, selama ini lebih banyak ditekankan pada sektor keagamaan. Nantinya melalui pembekalan ini bakal dilengkapi oleh kementerian lain," ucapnya, Sabtu (30/11). 

2. Pembekalan diberikan bertahap

Pembekalan Pra Nikah, Menko PMK: Ini Melengkapi Program TerdahuluMenko PMK menyebut bahwa pembekalan pra nikah bukan untuk menghambat proses pernikahan. IDN Times/ Alfi Ramadana

Lebih jauh, mantan Menteri Pendidikan tersebut mengakui bahwa nantinya pembekalan akan diberikan secara bertahap. Tidak hanya penekanan dari sektor agama saja. Tetapi juga dari BKKBN untuk perencanaan keluarga berencana, kesehatan reproduksi dari menteri kesehatan. Juga pemahaman mengenai pelanggaran dan kekerasan dalam rumah tangga oleh Kemeterian PPA. Hingga pelatihan untuk mendapat kartu pra kerja. 

"Jadi nantinya progam ini lintas kemeterian. Sehingga kami dari menko PMK akan mengoordinasikan kementerian-kementerian yang terlibat itu," tambahnya. 

3. Maret mulai diluncurkan

Pembekalan Pra Nikah, Menko PMK: Ini Melengkapi Program Terdahulu(Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy) IDN Times/Margith Juita Damanik

Sejauh ini, program tersebut masih terus dimatangkan. Kementerian PMK masih terus berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk memastikan program tersebut berjalan sesuai rencana. Namun demikian, Muhadjir menyebut bahwa kemungkinan untuk awal diberlakukanya pembekalan pra nikah tersebut adalah bulan Maret.

"Presiden minta bulan Maret tahun depan bisa dilaunching. Untuk lama pembekalanya sesuai kebutuhan. Jadi untuk waktunya relatif," sambungnya. 

Baca Juga: Sertifikasi Pernikahan Berlaku di 2020, Apa Kabar Masyarakat Adat?

4. Program sangat fleksibel

Pembekalan Pra Nikah, Menko PMK: Ini Melengkapi Program TerdahuluANTARA FOTO/Izaac Mulyawan

Di sisi lain, mantan rektor UMM itu memastikan bahwa program ini fleksibel. Sehingga tidak membuat masyarakat terbebani. Masyarakat juga diminta tidak perlu khawatir dengan pembekalan tersebut pasalnya hal itu bukan untuk menghalangi pasangan yang akan menikah. Tetapi justru memberi tambahan pengetahuan agar calon mempelai bisa memahami apa saja yang akan dilakukan usai menikah. 

"Program ini sangat luwes dan fleksibel. Tidak mungkin juga calon pengatin yang seorang dokter harus mengikuti pembekalan kesehatan reproduksi. Justru seharusnya dia memberi materi teekait hal itu ke calon pengantin lain," tandas Muhadjir.

Baca Juga: Radikalisme hingga Sertifikasi Nikah Jadi Fokus Muskerwil PWNU Jatim

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya