Dukung IDPB Jaga Oksigen, KBRI Singapura: Gotong Royong Sangat Penting
Dok. Indonesia PASTI BISA/Saraya Adzani
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Inisiatif penggalangan dana yang dipelopori oleh East Ventures untuk pengadaan setidaknya 1,000 oxygen concentrator bagi pasien COVID-19 di Indonesia mendapat dukungan dari banyak pihak, termasuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura. Pada 23 Juli 2021 lalu, IDN Media berkesempatan untuk berbincang langsung dengan Duta Besar Indonesia di Singapura, Suryo Pratomo mengenai keterlibatan KBRI Singapura di gerakan penggalangan dana bertajuk Indonesia PASTI BISA (IDPB) tersebut.
1. Gerakan Indonesia PASTI BISA bangkitkan rasa optimis
Dok. Indonesia PASTI BISA/Herka PangaribowoMenjalani masa sulit akibat pandemik COVID-19, Suryo menyebutkan bahwa kebersamaan merupakan salah satu hal yang dapat membantu kita untuk melewati rintangan yang ada. Apalagi, sistem kesehatan di Indonesia masih begitu memerlukan dukungan. "Ada kurang lebih 200 ribu jumlah dokter dengan segala macam keahliannya di Tanah Air. Dokter ahli paru-paru atau yang berkaitan dengan COVID-19 tidak lebih dari 2.000 orang. Padahal, mereka harus menangani kurang lebih 270 juta pasien COVID-19. Artinya, 1 dokter itu untuk 135 ribu pasien. Untuk penyebaran, mereka pun masih terpusat di Pulau Jawa. Ini tentu membentuk keterbatasan," ujar Suryo yang baru saja bergabung dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura 8 bulan lalu.
Indonesia PASTI BISA, tajuk dari gerakan penggalangan dana tersebut, bagi Suryo, sudah begitu menggambarkan optimisme dan kepositifan masyarakat Indonesia. Melakukan sesi wawancara bersama dengan Kolonel Benny Arfan, Atase Pertahanan RI di KBRI Singapura dan Ratna Lestari, Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Singapura, Suryo mengungkapkan, "Tersirat rasa percaya diri dan inklusi dalam gerakan itu. Kita pasti bisa melewati masa sulit ini bersama. Pada kenyataannya, hal ini juga bukan sekadar jargon. Atas nama kemanusiaan, kita melakukan ini bersama-sama, membantu warga kita yang kesulitan."
2. Awal mula mendengar mengenai gerakan IDPB
IDN Times/Rini OktavianiRatna selaku Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Singapura juga menceritakan hubungan yang terjalin dengan diaspora Indonesia di Singapura. "Dari keterkaitan tersebut, akhirnya kami melaksanakan Zoom meeting. Kami sampaikan bahwa KBRI akan adakan donasi khusus untuk penanganan COVID-19 di Indonesia. Dengan mengundang perwakilan diaspora, mereka pun akhirnya ikut urun rembug, hingga kini komunikasi juga jadi lebih terintegrasi melalui adanya Whatsapp grup yang kami bentuk. Dari situlah kami awal mengenal gerakan IDPB," terang Ratna.
Editor’s picks
Menambahkan keterangan Ratna, Suryo mengatakan, "Kalau dari cerita personal saya, diskusi saya dengan Willson Cuaca (Co-Founder and Managing Partner East Ventures) berawal dari grup sepeda. Saya mencetuskan pertanyaan random di grup tersebut. Apa yang bisa KBRI dan diaspora kerjakan bersama ke depannya? Willson adalah yang pertama menjawab. Dengan kembali melonjaknya angka positif COVID-19, kami agendakan Zoom meeting dan putuskan untuk bicarakan tentang Indonesia PASTI BISA. Willson bilang, dia ingin gerakan ini masif. Artinya, dana yang terkumpul pun dia targetkan masif juga. Semangat ini yang saya suka. Think big. Act big."
3. Respon baik masyarakat Indonesia di Singapura
Ilustrasi Singapura (IDN Times/Indiana)Mayoritas orang Indonesia, sebut Suryo, adalah pribadi-pribadi yang penurut. "Meski kalau di rumahnya sendiri bandel, tapi kalau di luar negeri, mereka patuh," terangnya diikuti tawa. Ia melanjutkan, "Orang Indonesia itu generous. Ada sebanyak 250 ribu orang Indonesia di Singapura sejauh ini. Ketika mengetahui gerakan ini, mereka juga tidak enggan berpartisipasi, apalagi Indonesia PASTI BISA ini tidak hanya dibuka untuk institusi-institusi besar saja, melainkan seluruh elemen masyarakat diajak untuk turut serta berkontribusi."
Terbukti, Forum Komunikasi Masyarakat Indonesia-Singapura menjadi saksi dari kesadaran bergotong-royong tiap diaspora Indonesia di Singapura. "Lintas generasi, lintas agama, tak peduli apapun perbedaannya, kami bersatu-padu dan saling jaga komunikasi. Tak hanya kasus COVID-19 ini, tapi juga kasus-kasus lain. Bencana alam, misalnya. Seorang pekerja asal NTT menginisiasi gerakan melalui forum tersebut. Hanya 1 atau 2 dolar Singapura mereka kumpulkan. Lama-lama, ternyata betul bisa jadi bukit juga. Meski dari tingkat pendidikan tidak superior, kepedulian mereka sangat luar biasa dan patut diacungi jempol."
4. Jangan tunda kalau sudah lihat peluang
Dok. Indonesia PASTI BISA/Herka PangaribowoMenegaskan kembali pesan dari Duta Besar Indonesia di Singapura, Kolonel Benny Arfan, Atase Pertahanan RI di KBRI Singapura menutup perbincangan tersebut. Katanya, "Sejak awal pandemik, sudah ada 6 kapal TNI AL dan beberapa pesawat Hercules AU yang dikirimkan dari Indonesia untuk ambil material bantuan di naval base di Singapura. Intinya, ketika kita memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baik, lakukanlah. Saat ini, kita memiliki kesempatan untuk membantu saudara-saudara kita yang terpapar COVID-19. Mari, bantu sesuai dengan porsi kita masing-masing. Didukung dengan pengalaman Singapura dalam mengatasi COVID-19, ditambah dengan hubungan baik kedua negara, KBRI Singapura juga akan bantu lihat banyak peluang lain."
Terima kasih kepada semua donatur dan mitra yang telah membantu kami mewujudkan gerakan ini. Seluruh dana yang terkumpul akan dialokasikan untuk membantu rumah sakit dalam mendapatkan oxygen concentrator dengan cepat dan tepat. Indonesia PASTI BISA Jaga Oksigen telah berhasil mencapai 118.63% dari total target yang ditetapkan. Dengan kata lain, sebesar US$ 1.186.261 telah berhasil dihimpun dalam waktu kurang dari 14 hari. Buka situs resmi Indonesia PASTI BISA di indonesiapastibisa.com/jaga-oksigen atau https://indonesiapastibisa.idntimes.com/ untuk mendapat update terbaru mengenai distribusi oxygen concentrator persembahan Indonesia PASTI BISA.
Berita Terkini Lainnya
