Pengiriman Bahan Baku qRT-PCR Mundur, Ini Solusi dari TFRIC19

Vendor akan tetap kirim bahan baku qRT-PCR

Jakarta, IDN Times - Persebaran kasus positif Virus Corona yang semakin meluas hampir ke seluruh penjuru dunia menuntut banyak pihak untuk mengembangkan analisis PCR, sebuah tipe test-kit yang dinilai memiliki akurasi tinggi dalam pendeteksian COVID-19. Urgensi inilah yang menyebabkan permintaan akan bahan baku untuk pembuatan test-kit qRT-PCR di dunia semakin meninggi. 

Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19), tak terkecuali, juga menemukan tantangan terkait proses pengiriman bahan baku dari salah satu manufacturing vendor material terpilih, yakni Integrated DNA Technologies USA (IDT), ke Tanah Air. Lalu, apa saja fakta yang harus masyarakat ketahui dan apa solusi yang TFRIC19 persiapkan?

1. BPPT ceritakan awal kelangkaan bahan baku

Pengiriman Bahan Baku qRT-PCR Mundur, Ini Solusi dari TFRIC19Dok. Indonesia PASTI BISA

Lebih dari 122 negara di dunia telah terjangkit pandemi COVID-19. “Ilmuwan-ilmuwan di berbagai negara pun sudah tahu bahwa test-kit bertipe qRT-PCR adalah test-kit yang memiliki golden standard karena tingkat keakurasiannya yang tinggi. Nah, semua negara, ‘kan, terjangkit, otomatis mereka juga membutuhkan bahan baku untuk mengembangkan test-kit ini一sama seperti Indonesia. Oleh karenanya, kebutuhan akan bahan baku test-kit ini melonjak luar biasa,” jelas Hammam Riza, Kepala BPPT.

2. Cerita Nusantics tentang tantangan yang dihadapi TFRIC19

Pengiriman Bahan Baku qRT-PCR Mundur, Ini Solusi dari TFRIC19Humas Pemprov Sulteng

Permintaan bahan baku qRT-PCR yang sangat tinggi ini tentu membawa beberapa tantangan yang harus dihadapi bersama, seperti adanya penundaan pengiriman atau bahkan pembatalan pengiriman. “Kita pun mengalami tantangan itu. Lebih jelasnya, pada 7 April 2020 lalu, kita sudah membayar 50% down payment untuk 50.000 test-kit. Namun, pada 24 April 2020, sebagian besar bahan baku yang terdiri dari primer, probe, dan masterkit ini dibatalkan secara sepihak oleh ITD,” Sharlini Eriza Putri, CEO dan Co-Founder Nusantics mengungkapkan. 

Revata Utama, CTO dan Co-Founder Nusantics menambahkan, “Sebelumnya, AS memang sudah keluarkan desain panel lebih dulu. Nah, saat kita sedang menganalisa bioinformatika terhadap database sekuens, kita lihat bahwa sifat gen yang kita terapkan juga dipakai oleh AS, jadi sekuensnya mirip. Bahan baku kita dibatalkan karena mereka ingin agar product page mereka ini selesai dulu. Mereka kewalahan juga karena banyaknya pesanan."

Namun, untungnya, bahan baku ini tak hanya datang dari satu vendor saja. Beberapa vendor di Inggris, Belgia, dan Singapur juga menjadi eksportir material qRT-PCR ini. 

3. Bantuan datang dari beberapa pihak

Pengiriman Bahan Baku qRT-PCR Mundur, Ini Solusi dari TFRIC19permiasseattle.org

Baca Juga: Armada Pengiriman qRT-PCR ke Bio Farma dan Sejumlah Lab Terverifikasi 

“Upaya komunikasi mengenai detail pengiriman sudah dilakukan melalui IDT Singapore, tetapi tidak langsung dijawab juga oleh pihak IDT USA,” Sharlini mengaku. Oleh karenanya, pada hari yang sama dengan pembatalan pengiriman, yaitu tanggal 24 April 2020, Nusantics meminta bantuan kepada KBRI di AS untuk mengkomunikasikan hal ini kepada pihak ITD USA. 

Ternyata, tak hanya KBRI AS yang membantu, namun Permias atau Persatuan/Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat juga turut menyatakan inisiatifnya untuk membantu. “Iya, Permias mengupayakan jalur handcarry. Mereka bantu komunikasi dan kalau bisa, sih, beli di AS, kemudian dibawa ke indonesia. Intinya anak muda lebih punya inisiatif untuk menolong, itu harus diapresiasi,” puji Sharlin.

Dengan adanya sinergi dari beberapa pihak, komunikasi akhirnya dapat berjalan dengan lancar. Berita baiknya, “Pada tanggal 29 April 2020 pagi, IDT USA sudah konfirmasi bahwa material akan dikirim pada pagi itu juga. Kita tunggu saja berita selanjutnya,” tegas Sharlini.

Topik:

  • Amelia Rosary

Berita Terkini Lainnya