Orde Baru Disebut Sulit Eksis di Era Millennials, Kenapa? 

Orde Baru tidak bisa bangkit lagi sekalipun Prabowo menang

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyebut, Orde Baru tidak akan bisa eksis di era millennials seperti sekarang ini.

Pernyataan ini disampaikan Ujang terkait maraknya isu Orde Baru, yang diduga akan dibangkitkan oleh salah satu kubu capres dan cawapres di Pemilu 2019. Bahkan sekelompok massa yang menamakan diri mereka Rumah Gerakan 98, pada Minggu (16/12) kemarin, mendeklarasikan gerakan menolak kebangkitan Orde Baru.     

Berikut penjelasan mengapa Orde Baru sulit bangkit lagi di ranah perpolitikan Indonesia:

Baca Juga: Rumah Gerakan 98 Deklarasikan Tolak Bangkitnya Orde Baru

1. Orde Baru tidak bisa bangkit lagi sekalipun Prabowo menang Pilpres 2019

Orde Baru Disebut Sulit Eksis di Era Millennials, Kenapa? (Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno) ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Pengamat politik Ujang Komarudin mengungkapkan, zaman Orde Baru tidak akan bisa hidup subur lagi di Indonesia seperti era mantan Presiden Soeharto.

Terkait isu bahwa kubu Prabowo akan membangkitkan Orde Baru (Orba), kepada IDN Times, Minggu (16/12), Ujang mengatakan, "bukan akan hidup lagi. Tapi mungkin saja Prabowo akan mengambil sisi-sisi positif dari Orba." 

Senada dengan Ujang, pengamat intelijen Stanislaus Riyanta mengatakan, peluang untuk orba bangkit kembali sangat kecil, meskipun capres Prabowo menang dalam Pilpres 2019 dan menguntungkan para pendukung Orba.

“Persoalan apakah Orde Baru akan hidup lagi jika Prabowo menang, kemungkinan masih kecil, tetapi yang jelas kemenangan Prabowo akan menguntungkan bagi kelompok yang menjadi bagian dari Orde Baru,” ujarnya kepada IDN Times, Minggu (16/12).

2. Di masa Orde Baru sulit mendapat kebebasan berpolitik

Orde Baru Disebut Sulit Eksis di Era Millennials, Kenapa? IDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Menurut Ujang, hal lain yang akan membuat Orde Baru sulit bangkit lagi yakni karena pada era tersebut aspirasi rakyat jarang didengar.

"Perlu dicatat, di masa Orba kebebasan berpolitik tidak didapatkan. Kestabilan harga ya, tapi politik tertekan," ucap Ujang.

3. Pemilih didominasi Millennials, isu Orde baru tidak akan pengaruhi elektabilitas capres

Orde Baru Disebut Sulit Eksis di Era Millennials, Kenapa? Dok. IDN Times/TKN Jokowi-Ma'ruf

Ujang juga memastikan, isu kebangkitan Orde Baru tidak akan mempengaruhi masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Sebenarnya kampanye membawa nama Orba tidak akan berpengaruh terhadap elektabilitas kedua kubu tersebut,” tukasnya.

Dia juga menyebut isu orba tidak berpengaruh signifikan karena para pemilih saat ini didominasi suara millennials.

“Saat ini dilihat dari sisi usia pemilih yang didominasi anak muda, dan kelompok usia menengah yang mengalami pergantian Orde Baru menjadi Orde Reformasi, maka kemungkinan jumlah yang tidak setuju dengan Orde Baru akan lebih banyak daripada yang setuju,” paparnya.

4. Isu Orde Baru tidak akan bertahan lama

Orde Baru Disebut Sulit Eksis di Era Millennials, Kenapa? IDN Times/ Ilyas Listianto Mujib

Ujang menjelaskan, isu tentang kebangkitan Orde Baru hanya isu sesaat dan tidak akan bertahan dalam kontestasi Pilpres 2019.

“Isu Orde Baru hanya isu politik sesat, sulit untuk menjadi jualan politik,” tuturnya.

5. Orde Baru masih menjadi daya tarik bagi sebagian orang

Orde Baru Disebut Sulit Eksis di Era Millennials, Kenapa? IDN Times/Ahmad Mustaqim

Sementara menurut Stanislaus Riyanta, isu Orde Baru masih menjadi daya tarik bagi sebagian orang, hal itulah yang membuat tim Prabowo menganggapnya sebagai peluang untuk mendulang suara dalam Pemilu 2019 mendatang.

"Orde Baru masih menjadi daya tarik bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Hal inilah yang digunakan oleh Prabowo-Sandiaga untuk meraih suara, kelompok yang bersimpati atau menjadi bagian dari Orde Baru tersebut yang digalang untuk mendukung Prabowo-Sandi," ucapnya. 

Baca Juga: Prabowo Kenang Masa Jaya Militer Saat Orde Baru

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya