LRT Jakarta Velodrome-Manggarai Selesai 2024, Bakal Jadi Eco Transport
IDN Times/Gregorius Aryodamar P
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Proyek pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai ditargetkan selesai pada penghujung 2024. Diharapkan, keberadaan kereta cepat ini bisa memudahkan perjalanan masyarakat.
Adapun anggaran yang dialokasikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk tahap awal pembangunan Rp916 miliar melalui skema Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBD).
“Target awal konstruksi pembangunan akan dilakukan pada paruh pertama 2023,” kata VP Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Syahrial Syarif, dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Jumat (10/2/2023).
Baca Juga: Beroperasi Juli Mendatang, Catat Jam Operasional LRT Jabodebek
1. Pembangunan LRT disesuaikan dengan pembangunan stasiun Manggarai
Suasana Jalur Layang di Stasiun Manggarai dengan wajah baru (IDN Times/Vadhia Lidyana)Pembangunan LRT Velodrome-Manggarai sejalan dengan proses penyiapan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral, yang menjadi pertemuan berbagai moda transportasi publik di Jakarta.
Syahrial mengataka rute pembangunan LRT Jakarta Velodrome-Manggarai berjarak 6,4 kilometer. Pada rute ini terdapat lima stasiun dengan target penumpang mencapai 180.162 penumpang, atau minimal 80.000 hingga 100.000 penumpang per hari.
2. LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai dirancang sebagai moda transportasi rendah karbon
IDN Times/Gregorius Aryodamar PJakpro mengklaim pembangunan LRT ini dirancang sebagai moda transportasi hijau, yang rendah karbon dan ramah lingkungan.
Hal ini tidak lepas dari komitmen perusahaan yang bertujuan untuk mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan (Eco Transport) di lingkungan masyarakat perkotaan, serta komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk mencapai nol emisi pada 2050.
Editor’s picks
Selain mengusung konsep ramah lingkungan, LRT Jakarta juga memberikan dukungan penuh bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dukungan tersebut berupa penyediaan tempat usaha yang dapat dimanfaatkan para pelaku usaha kreatif.
“Tentunya, hal ini juga sejalan dengan salah satu program Pemprov DKI Jakarta, yaitu Jakpreneur, sebuah program yang bertujuan meningkatkan roda perekonomian warga,” ucap Syahrial.
Baca Juga: Asyik! Rute LRT Jabodebek Bakal Diperpanjang Sampai Bogor dan Grogol
3. LRT Jakarta bakal terintegrasi dengan arena balap internasional di Jaktim
Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, dilihat dari Stasiun LRT Velodrome. (Warta Kota/Ika Chandra Viyatakarti)Lebih lanjut, Syahrial menyebutkan, salah satu kelebihan lain yang dimiliki LRT Jakarta adalah terintegrasi dengan Jakarta International Velodrome (JIV), Rawamangun, Jakarta Timur.
JIV merupakan salah satu arena balap sepeda berstandar internasional, yang juga memiliki berbagai fasilitas olahraga yang dapat dinikmati seluruh masyarakat.
4. Pemprov DKI terus mendorong pengalihan mobilitas warga dari kendaraan pribadi ke transportasi publik
unplash.com/Nabeel SyedPemprov DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan terus melanjutkan tren positif peningkatan pengguna transportasi publik. Saat ini, pengguna transportasi publik di Jakarta mencapai kurang lebih 1 juta pengguna per hari.
“Pemprov DKI Jakarta pun menargetkan, pada 2030, sebesar 60 persen mobilitas masyarakat Jakarta menggunakan moda transportasi umum,” tutur Syahrial.
Saat ini, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) bersama Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta dan dinas terkait, serta Kemenhub, terus berkoordinasi dalam upaya pengentasan kemacetan, dengan menggalakkan angkutan umum di Jakarta, melalui ketersediaan banyak pilihan moda transportasi publik. Kemenhub juga berharap, upaya yang dilakukan DKI Jakarta dapat menjadi contoh untuk kota-kota lain.
Berita Terkini Lainnya
