Mario Dandy Pasang Borgol Sendiri, ISSES: Pengawasan Terlihat Seremoni

Kapolda Metro diminta jangan hanya minta maaf

Jakarta, IDN Times - Video tersangka penganiayaan berat terhadap David Ozora, Mario Dandy yang melepas tali ties sendiri sempat viral di jejaring media sosial. Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, meminta maaf terkait peristiwa ini.

Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengrkiritik standar operasional prosedur (SOP) pengawasan yang dilakukan Polda Metro Jaya.

Menurut Karyoto, dari peristiwa itu terlihat bahwa SOP pengamanan terhadap tahanan terkesan hanya seremonial.

“Dengan kasus ini juga mengkonfirmasi, bahwa pelaksanaan SOP hanya seremonial saja dan minim pengawasan,” kata dia kepada IDN Times, Rabu (31/5/2023).

Baca Juga: Isu Mario Dandy Dapat Sel Khusus, Ini Jawaban Kepala Rutan Cipinang

1. Kapolda Metro diminta jangan hanya meminta maaf

Mario Dandy Pasang Borgol Sendiri, ISSES: Pengawasan Terlihat SeremoniKapolda Metro Jaya Irjen Karyoto. (IDN Times/Amir Faisol)

Karena itu, Bambang meminta supaya Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto jangan berhenti melalui permohonan maaf yang disampaikan melalui media.

Bambang mengingatkan harus ada evaluasi terkait prosedur penanganan tersangka, atau tahanan, sekaligus pengawasannya.

Hal itu, kata dia, penting dilakukan untuk memastikan prosedur itu terus dijalankan Polda Metro Jaya meski tidak disorot publik.

“Terkait permintaan maaf Kapolda Metro Jaya. Artinya Kapolda responsif pada kritik masyarakat. Tentunya jangan hanya berhenti pada permintaan maaf saja, tetapi harus ada evaluasi,” kata Bambang.

2. Polda Metro Jaya diminta tidak defensif

Mario Dandy Pasang Borgol Sendiri, ISSES: Pengawasan Terlihat SeremoniKabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko (IDN Times/Amir Faisol)

Lebih lanjut, Bambang mengingatkan supaya Polda Metro Jaya tidak bersikap defensif atas peristiwa itu.

Hal itu bertepatan dengan pernyaan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko yang mengklarifikasi bahwa video yang beredar di media sosial merupakan hasil editan.

“Harusnya diakui saja, bahwa itu adalah fakta. Tak perlu defensif merespon netizen,” ujarnya.

Menurut Bambang, memang tak selamanya tersangka harus diborgol, selama dianggap oleh penyidik tidak membahayakan atau akan melarikan diri.

Penggunaan borgol atau kabel ties sebenarnya hanya alat bantu pengamanan, agar tersangka tidak membahayakan orang lain atau melarikan diri dan itu merupakan diskresi penyidik.

Kalau penyidik meyakini dan bertanggung jawab pada pengamanan tersangka, tentunya tak harus setiap saat dikenakan. Meskipun demikian, Bambang mengingatkan, penggunaan kabel ties terhadap para tahanan harus dilakukan secara serius.

“Bukan pura-pura atau seolah-olah dikenakan seperti dalam kasus Mario tersebut,” ucapnya.

Baca Juga: Mario Dandy Pasang Borgol Sendiri, Kapolda Metro Minta Maaf

3. Mario Dandy kepergok lepas pasang tali ties

Mario Dandy Pasang Borgol Sendiri, ISSES: Pengawasan Terlihat SeremoniTersangka kasus penganiayaan David Ozora, Mario Dandy dan Shane Lukas setelah selesai menjalani pemeriksaan kesehatan di Biddokkes Polda Metro Jaya. (IDN Times/Amir Faisol)

Beredar video di jejaring media sosial yang memperlihatkan Mario Dandy memasang dan melepas borgol tali ties ke kedua tangannya.

Dalam video itu juga memperlihatkan Mario Dandy menyampaikan permohonan maaf, dan mengakui penyesalannya telah melakukan penganiayaan kepada David Ozora.

“Saya sangat menyesal dan saya mohon maaf,” katanya.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya