TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Remaja Rawan Narkoba, Ashefa Griya Pusaka Usung Solusi Rehabilitasi

Waspada! Narkoba masih ada di sekitar kita

Ashefa Griya Pusaka sebagai pusat rehabilitasi narkoba (Dok. Pribadi)

Belakangan ini, kasus penyalahgunaan narkoba semakin merajalela dan marak terjadi di kalangan anak-anak remaja. Hal tersebut dikarenakan banyak faktor di usia anak remaja yang membawa mereka menjadi penyalah guna narkoba, hingga akhirnya membutuhkan rehabilitasi narkoba.

Berbagai faktor tersebut di antaranya adalah ajakan dari teman sepergaulan, masalah dalam keluarga, depresi, dan rasa keingintahuan yang tinggi pada anak remaja. Terlebih lagi jika para orangtua kurang memperhatikan atau mengawasi anak-anak mereka, maka peluang penyalahgunaan narkoba bisa terjadi semakin besar.

Baca Juga: Perlu Penyuluhan Edukasi Digital ke Berbagai Daerah

1. Narkoba rawan terjadi pada kalangan remaja

Ilustrasi anak muda menyalahgunakan narkoba (Pexels/MART PRODUCTION)

Sebagai Pusat Rehabilitasi Narkoba yang berlokasi di Jakarta, Ashefa Griya Pusaka menjelaskan mengenai permasalahan tentang narkoba yang kini rawan terjadi pada anak remaja ini. Permasalahan narkoba pada anak ini tak bisa dianggap enteng dan dibiarkan begitu saja.

Pasalnya, masalah ini tak akan selesai jika tidak ditangani bahkan dapat merembet ke hal-hal negatif lainnya, serta paling fatalnya dapat menyebabkan kematian. Dampak penyalahgunaan narkoba dapat mengakibatkan permasalahan pada kesehatan secara fisik maupun secara mental bagi penggunanya.

Maka dari itu, apabila terjadi penyalahgunaan narkoba baik pada anak maupun anggota keluarga lainnya perlu untuk segera ditangani dengan cepat dan tepat.

2. Proses pemulihan ketergantungan narkoba

Ilustrasi anak muda menyalahgunakan narkoba (Pexels/Kindel Media)

Dokter spesialis kejiwaan yang berpraktik di Ashefa Griya Pusaka, Dr. I Gusti Ngurah Agastya, mengatakan bahwa kondisi ketergantungan narkoba bukanlah suatu perkara yang mudah untuk bisa diatasi sendiri. Hal tersebut dikarenakan kondisi ini merupakan penyakit otak kronis yang tidak mudah untuk disembuhkan.

"Adiksi merupakan Penyakit Otak Kronis, dibutuhkan penanganan yang serius bagi pasien untuk dapat pulih. Penanganannya harus dilakukan secara lengkap," kata dr. I Gusti Ngurah Agastya.

Selain itu, proses pemulihan untuk kondisi ketergantungan narkoba ini juga memerlukan waktu yang tidak sebentar agar memperoleh hasil yang maksimal. Pulih dari kondisi ketergantungan narkoba ini, berarti bahwa nantinya seseorang dapat menjalani hidup dengan lebih baik seperti kondisi sebelum memakai narkoba.

3. Diperlukan program rehabilitasi yang komprehensif dan terstruktur

Ilustrasi anak muda menyalahgunakan narkoba (Pexels/MART PRODUCTION)

Pecandu narkoba yang mengalami kondisi ketergantungan harus segera melakukan konsultasi dengan layanan rehabilitasi narkoba. Di mana rehabilitasi narkoba merupakan suatu metode pemulihan untuk penyalahguna narkoba, agar mampu pulih kembali dari kondisi ketergantungan yang sedang dialami.

Di dalam pusat rehabilitasi narkoba nantinya akan memperoleh program rehabilitasi yang komprehensif dan terstruktur, sehingga akan mendapatkan hasil pemulihan yang maksimal pula. Program yang baik dengan penanganan yang tepat, akan dapat membantu proses pemulihan dari masalah ketergantungan narkoba menjadi lebih cepat. Sehingga nanti untuk kedepannya potensi untuk menyalahgunakan narkoba akan dapat berkurang dan dapat menjalani hidup dengan lebih baik.

Baca Juga: Aktor Korea Pakai Narkoba, Jungkook BTS Jadi Artist of Summer Audacy

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya