9 Penambang Emas Ilegal di Solok Tewas Tertimbun  

Tambang emas itu bekas peninggalan belanda

Padang, IDN Times - Sembilan orang penambang emas ilegal di Nagari Ranah Pantai Cermin atau RPC, Kecamatan Sangir Batanghari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), dilaporkan tewas tertimbun longsoran.

Kapolres Solok Selatan, AKBP Imam Yulisdianto mengatakan, setelah proses evakuasi selesai dilakukan pada Minggu (19/4), korban pun dibawa ke rumah duka. Diketahui jika delapan korban di antaranya berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan satu orang diketahui perempuan.

1. Evakuasi korban dilakukan tengah malam

9 Penambang Emas Ilegal di Solok Tewas Tertimbun  pekerja tambang emas (IDN Times/Harry Siswoyo)

Menurut Imam Yulisdianto, kejadian terjadi pada Sabtu sore sekitar pukul 17.45 WIB, namun dilaporkan pada pukul 22.00 WIB. Petugas pun bergerak menuju lokasi dan melakukan proses evakuasi. Pada pukul 01.30 WIB dini hari tadi, seluruh korban dapat dikeluarkan dari timbunan.

“Kita fokus penanganan korban dulu, setelah selesai evakuasi dini hari tadi langsung ke rumah duka untuk disemayamkan dan dimakamkan,”ujar Imam.

2. Tambang emas peninggalan Belanda

9 Penambang Emas Ilegal di Solok Tewas Tertimbun  IDN Times/khaerul anwar

Dijelaskan Imam, lokasi lubang tambang yang digarap oleh korban merupakan bekas tambang emas peninggalan Belanda. Aktivitas penambangan yang dilakukan pada saat kejadian, diketahui tidak mengantongi izin dari pemerintah.

Warga setempat sudah mengimbau agar tidak ada aktivitas tambang di daerah tersebut. Apalagi dalam beberapa terakhir curah hujan cukup tinggi, dan diduga menyebabkan kontur tanah tidak stabil.

3. Polisi pasang garis pengamanan di lokasi tambang

9 Penambang Emas Ilegal di Solok Tewas Tertimbun  Pexels/Kat Wilcox

Imam Yulisdianto belum merinci detil kejadian dari lokasi. Menurut Imam, pihaknya saat ini masih fokus di rumah duka mengikuti proses pemakaman. Hanya garis polisi melintang di Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh unit Satuan Reserse Kriminal (Reskrim).

“Nanti hasilnya saya kabari lagi. Sekarang kita fokus dulu di rumah duka, kalau sudah ada keterangan dari anggota di lapangan, saya kabari lagi,” tutup AKBP Imam Yulisdianto.

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya