Ahli Geologi Sumbar Jelaskan Hasil Penelitian Gundukan Tanah Kuburan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Padang, IDN Times - Ahli Geologi Sumatra Barat (Sumbar), Ade Edward, mengaku telah selesai melakukan survei dan penelitian terhadap tanah kuburan yang menggelembung di Kampung Sungai Asam, Nagari Sungai Asam, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar.
Dari hasil penelitian itu, data-data maupun informasi sudah dihimpun dan diteruskan ke ahli geologi di Kementerian ESDM serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
“Survei pendahuluan ini berkaitan dengan pengamatan kondisi fisik, struktur tanah, dan melihat situasi sosial kemasyarakatan. Jika nanti ada keputusan untuk survei atau penelitian lanjutan, maka metode yang digunakan adalah Georadar. Metode geoteknik dengan memanfaatkan gelombang radar untuk memvisualkan objek di bawah permukaan tanah,” kata Ade Edward, Selasa (30/3/2021).
1. Fenomena terjadi secara alamiah
Menurut Ade, pengamatan pada saat survei pendahuluan yang dilakukan Senin (29/3/2021) siang kemarin, pihaknya meyakini 75 persen fenomena tanah pusara menggelembung itu terjadi secara alamiah. Hal itu terlihat dari material dan volume tanah gundukan yang mencapai 60 kubik.
“Melihat kondisi lokasi dan akses masuk, agak sulit rasanya mendatangkan tanah 60 kubik untuk membuat gundukan itu. Struktur tanah pun berbeda dengan tanah pada kuburan yang lain. Meski demikian, juga tidak menutup kemungkinan peluang rekayasa. Kita masih butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikan ini,” ujar Ade.
Baca Juga: Ahli Geologi Mulai Teliti Kuburan Menggelembung di Padang Pariaman
2. Tim ahli menduga penggelembungan adalah produk vulkanik
Editor’s picks
Dijelaskan, struktur tanah yang terdapat pada gundukan tanah pusara itu berjenis pasir kerikil, atau produk vulkanik Andesit Gunung Tandikat. Tanah atau pasir itu keluar hingga tercipta menjadi gundukan karena dorongan material dari dalam perut bumi.
Namun demikian, ia masih belum bisa menyimpulkan material yang mendorong pasir itu hingga muncul ke permukaan tanah. Termasuk pasir sebagai lapisan tanah.
“Kalau kita lihat dan pegang, jenis pasir ini kerikil. Pasir ini, produk vulkanik Andesit dari Gunung Tandikat. Ini kan baru kesimpulan awal. Apabila survei awal ini layak dilanjutkan untuk Georadar, maka BPPT secara resmi akan membantu survei bawah permukaan,” jelasnya.
3. Berharap perangkat kampung izinkan penelitian
Ade berharap perangkat kampung dan seluruh elemen masyarakat setempat mengizinkan ahli-ahli geologi untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Ia mengatakan, dalam waktu dekat ahli-ahli geologi dari Kementerian ESDM dan BPPT akan datang ke lokasi.
“Kita sudah sampaikan ke perangkat kampung dan tokoh masyarakat di sana. Jika nanti kita diizinkan melakukan penelitian lebih lanjut, maka kemungkinan pekan mendatang datang lagi. Kalau kita diizinkan, kita gunakan metoda Georadar,” tutupnya.
Baca Juga: Misterius, Ada Kuburan Menggelembung di Padang Pariaman