Mutasi COVID-19 Muncul, Ahli Mikrobiologi Sumbar Ragukan Sinovac  

Tingkat efektifitas sinovac tergantung varian SARS-CoV-2

Padang, IDN Times - Ahli Mikrobiologi Sumatra Barat (Sumbar), Dr. dr. Andani Eka Putra, turut meragukan efektifitas Sinovac buatan Negeri Tirai Bambu jika ditemukan fakta perubahan dan mutasi virus corona.

Menurutnya, masih perlu kajian terkait tingkat efektifitas vaksin Sinovac. Sebab baginya, Sinovac dibuat untuk menghadapi virus corona saat itu. Padahal sudah ada kasus mutasi baru COVID-19.

“Berpengaruh iya, tapi lagi-lagi tingkat efektifitasnya bagaimana? Tentu perlu kita analisis. Apalagi jika ada mutasi virus corona. Jika demikian, tentu saja sedikit banyak berpengaruh terhadap tingkat efektifitas,” kata Andani, Rabu (6/1/2021).

1. COVID-19 di Sumbar cepat menular

Mutasi COVID-19 Muncul, Ahli Mikrobiologi Sumbar Ragukan Sinovac  Virus SARS-CoV-2 (bintik kuning) menginfeksi sel apoptotik (merah) )ANTARA FOTO/Institute of Allergy and Infectious Diseases, NIH/Handout via REUTERS_

Menurut Andani yang juga menjabat Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), penularan COVID-19 di Sumbar sejak Oktober tahun lalu terjadi sangat cepat.

Fakta itu memunculkan kecemasan jika terjadi mutasi COVID-19. Untuk mengetahui itu, pihak akan melakukan uji Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap sampel SARS-CoV-2.

“Sangat cepat sekali, saya tahu betul itu. Karena saya ada di laboratorium. Kita akan uji WGS pada pekan kedua bulan ini untuk mencari tahu, apakah ada varian baru atau mutasi baru pada virus ini. Nantiny  berguna untuk pengambil kebijakan. Bisa menjadi bahan pertimbangan untuk langkah ke depan apabila ditemukan mutasi atau perubahan virus ini,” ujarnya.

Baca Juga: Kasus Positif di Sumbar Meningkat, Unand Akan Teliti Varian COVID-19

2. Juga akan teliti tingkat efektifitas sinovac

Mutasi COVID-19 Muncul, Ahli Mikrobiologi Sumbar Ragukan Sinovac  Ilustrasi vaksin COVID-19 buatan Sinovac (Dokumentasi Sinovac)

Sejurus dengan uji WGS terhadap puluhan sampel SARS-CoV-2, Andani bersama tim juga berupaya meneliti sejauh mana tingkat efektifitas vaksin sinovac. Tingkat efektifitas vaksin ini katanya juga tergantung dari varian SARS-CoV-2.

“Dari uji WGS ini akan ketahuan, apakah ada mutasi atau perubahan dari virus ini. Atau sebaliknya tetap sama. Jika terjadi perubahan, tentu juga akan sedikit banyak berpengaruh pada tingkat efektifitas. Sifatnya vaksin itu sudah final ya, tapi kita nilai tingkat efektifitasnya lagi. Mudah-mudahan tidak ada mutasi virus dan vaksin itu punya tingkat efektifitas yang sesuai dengan harapan bersama,” ujarnya.

Baca Juga: BBPOM Padang Kawal Vaksinasi, Jamin Keamanaan dan Mutu Sinovac

3. Vaksin Sinovac sudah tiba di Sumbar

Mutasi COVID-19 Muncul, Ahli Mikrobiologi Sumbar Ragukan Sinovac  www.sciencemag.org

Kabid Sumber daya Kesehatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar, Lila Yanwar menyebutkan, sebanyak 36.920 dosis vaksin Sinovac yang dikirim oleh pemerintah pusat sudah tiba Selasa (5/1/2021) pagi.

Pada tahap pertama paket vaksin, penerimanya adalah seluruh tenaga kesehatan dan relawan yang sudah berjibaku melawan pagebluk Coronavirus Disease 2019.

Namun pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat untuk vaksinasi. Sementara waktu hingga keluar instruksi lanjutan, vaksin itu disimpan di kantor Dinkes Sumbar dengan suhu 2 hingga 8 derajat celsius.

Baca Juga: Tolak Divaksin, Ahli Mikrobiologi Sumsel Ungkap Sejumlah Alasan

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya