Wagub Sumbar Minta Masyarakat Tidak Tolak Jenazah Korban Virus Corona

Penanganan jenazah COVID-19 sudah sesuai standar

Padang, IDN Times - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit meminta kepada masyarakat di Ranah Minang, untuk tidak menolak jenazah yang meninggal akibat terpapar virus corona COVID-19. Karena, mulai dari pemulasaran jenazah di rumah sakit hingga proses pemakaman, semua dilakukan sesuai standar prosedur yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Permintaan tersebut disampaikan Nasrul Abit menyusul sudah adanya beberapa kabar tentang penolakan pemakaman jenazah COVID-19 di sejumlah daerah di Indonesia. Menurut Nasrul, masyarakat juga harus diberikan pemahaman tentang bagaimana tata cara penyelenggaraan jenazah yang terpapar COVID-19 ini, sehingga kasus-kasus penolakan pemakaman tidak lagi terjadi.

“Di beberapa wilayah di luar Sumbar, sudah ada berita tentang penolakan jenazah ini. Kepada semua masyarakat, itu penanganan jenazah sudah melalui standar. Tidak menular. Sudah sesuai dengan standar prosedur yang ada. Jadi, saya berharap jangan ditolak,” kata Nasrul Abit, Senin (6/4).

Baca Juga: Tolak Pemakaman Korban COVID-19, Warga di Depok Ancam Akan Blokade TPU

1. Jenazah corban COVID-19 tidak bisa dilihat

Wagub Sumbar Minta Masyarakat Tidak Tolak Jenazah Korban Virus CoronaIlustrasi Pemakaman untuk jenazah terpapar COVID-19 di TPU Cikadut, Bandung. Dok. IDN Times

Dijelaskan Nasrul, sesuai dengan standar prosedur penanganan jenazah COVID-19, meski kemudian hasil masih belum diketahui apakah positif atau negatif, maka jenazah sama sekali tidak bisa dilihat. Bahkan, di saat pemakaman pun sangat dibatasi.

Ini semua, bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran virus mematikan tersebut. Kerabat, keluarga, mungkin sama sekali tidak bisa melihat jenazah untuk terakhir kali. 

“Kalau sudah meninggal, tentu kita tidak bisa lihat. Meski itu keluarga kita sendiri. Tapi yakinlah, semua sudah dipersiapkan dan dilakukan penanganan yang sesuai standar prosedur. Saya harap dengan sangat jangan ditolak. Kalau ditolak dimana lagi harus dikuburkan. Almarhum atau almarhumah juga butuh tempat yang layak di akhir hayatnya. Mari kita sama-sama doakan semoga amal ibadah diterima,” ujar Nasrul.

2. Patuhi seluruh instruksi pemerintah

Wagub Sumbar Minta Masyarakat Tidak Tolak Jenazah Korban Virus Corona(Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID-19, lanjut Nasrul, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tak henti-hentinya terus mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengikuti seluruh instruksi yang dikeluarkan pemerintah.

Di antaranya tidak berkumpul, tetap menjaga jarak, berada di rumah, mengenakan masker, dan selalu menjaga pola hidup sehat.

COVID-19, menurut Nasrul, tidak bisa diabaikan dan dianggap enteng. Karena, jika kita abai maka nyawa menjadi taruhannya. Apalagi, melihat fakta angka kematian yang terus meningkat. Baik itu pasien maupun tenaga kesehatan, sudah banyak yang meninggal.

Karena itu, butuh kesadaran akan bahaya COVID-19. Jika merasa ada gejala yang mirip dengan gejala COVID-19, maka segera memeriksakan diri.

3. Seluruh masyarakat diminta awasi pendatang

Wagub Sumbar Minta Masyarakat Tidak Tolak Jenazah Korban Virus CoronaPemeriksaan suhu banda para pendatang di Pos Pengetatan Pengawasan mobilisasi masyarakat ke PPU (IDN Times/Ervan Masbanjasr)

Melihat angka kasus positif di Sumatera Barat rata-rata terjadi pada warga yang baru saja datang dari daerah terjangkit, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, ujar Nasrul, meminta kepada seluruh masyarakat untuk mengawasi secara ketat siapa saja yang datang. Perangkat desa dan masyarakat harus berperan aktif mengawasi siapa saja yang datang.

“Mohon maaf ini kepada saudara di perantauan. Kalau bisa jangan pulang dulu ke kampung. Kalau harus pulang, maka wajib isolasi mandiri selama 14 hari. Bukan apa-apa, ini semua demi keselamatan kita semua,” ujarnya.

Baca Juga: Cegah COVID-19, Warga Desa Adat Gelgel Didenda Jika Keluyuran Malam

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya