4 Pernyataan Jokowi yang Sempat Bikin Heboh

Pernyataan-pernyataan ini tuai pro dan kontra

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo, kembali mencalonkan dirinya sebagai presiden untuk periode jabatan 2019 - 2024. Didampingi oleh Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden, Jokowi kembali berusaha menarik hati pemilih.

Yang menarik, Jokowi sempat melontarkan kalimat-kalimat atau diksi yang menuai kontroversi ketika sedang berpidato, baik sebagai presiden maupun saat sedang berkampanye. 

IDN Times telah merangkum empat pernyataan Jokowi yang menuai pro dan kontra. Berikut selengkapnya:

1. Politikus sontoloyo

4 Pernyataan Jokowi yang Sempat Bikin HebohANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Pernyataan ini disampaikan Jokowi saat pembagian lima ribu sertifikat tanah di Lapangan Sepakbola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Selasa (22/10).

"Itulah kepandaian para politikus, memengaruhi masyarakat, hati-hati saya titip ini, hati-hati. Hati-hati banyak politikus yang baik-baik, tapi juga banyak politikus yang sontoloyo," kata Jokowi saat itu.

Di kesempatan lain, Jokowi pun menjelaskan maksud pernyataannya mengenai politikus sontoloyo. Ia menjelaskan bahwa politik sontoloyo adalah politikus yang suka mengadu domba. 

Menurut Jokowi, kalau politikus masih memakai cara-cara lama seperti itu, masih politik kebencian, politik sara, politik adu domba, politik pecah belah, itu yang namanya tadi politik sontoloyo. 

Baca Juga: Ini Reaksi Kubu Jokowi soal Sindiran Politisi Sontoloyo dari Prabowo

2. Politik genderuwo

4 Pernyataan Jokowi yang Sempat Bikin HebohANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga

Pernyataan kontroversial lainnya terlontar tak berselang jauh setelah pernyataannya mengenai politikus sontoloyo. Saat acara pembagian sertifikat tanah di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Jumat (9/11), Jokowi menyampaikan kekhawatirannya terhadap perilaku elite politik yang suka menakut-nakuti masyarakat.

"Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masa masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Enggak benar kan? Itu sering saya sampaikan itu namanya politik genderuwo, nakut-nakuti," kata Jokowi kala itu.

Banyak pihak yang menanyakan kepada siapa pernyataan Jokowi tersebut ditujukan. Tak ambil diam, Ma'ruf Amin pun memberikan penjelasan mengenai pernyataan Jokowi. Ma'ruf berpendapat bahwa hal tersebut adalah teguran, karena pernyataan politikus kerap kali bernada menakut-nakuti rakyat.

"Maksudnya itu kan kata Pak Jokowi di dalam membangun komunikasi politik jangan menakut-nakuti itu seperti genderuwo, ungkapannya tidak memberi optimisme," kata Ma'ruf.

Baca Juga: Jokowi Sebut Ada ‘Politik Genderuwo’, Begini Penjelasan Ma’ruf Amin

3. Salah sebut amnesti dan grasi Baiq Nuril

4 Pernyataan Jokowi yang Sempat Bikin Heboh(Presiden Joko Widodo)/ Dok. Partai Solidaritas Indonesia

"Kalau sudah mengajukan grasi ke Presiden, nah nanti itu bagian saya. Semuanya ada alur dan proses yang harus diikuti. Sehingga tidak bisa mengambil kebijakan sendiri," kata Jokowi menanggapi kasus Baiq Nuril.

Seharusnya, yang dapat diberikan Jokowi kala itu adalah amnesti karena menurut Undang-undang Nomor 22 Tahun 2002 mengenai Grasi, disebutkan bahwa seseorang bisa mengajukan grasi jika sudah berketetapan hukum tetap. Selain itu, pidana yang dijatuhkan kepada seseorang yaitu berupa pidana mati, seumur hidup, atau minimalnya 2 tahun. Hal itu tidak sesuai dengan pidana Baiq.

Salah ucap Jokowi ini memancing komentar Fadli Zon, "Bagaimana bisa hal-hal yang sifatnya mendasar aja bisa salah," katanya di Kompleks DPR RI Senayan, Jakarta Selatan pada Rabu (21/11).

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani langsung memberikan bantahan. Menurutnya, Jokowi hanya salah ucap tetapi maksudnya sudah benar, yaitu akan memberi bantuan untuk Baiq.

Baca Juga: Jokowi: Saya Dukung Baiq Nuril Mencari Keadilan

4. Jokowi ingin tabok penyebar fitnah

4 Pernyataan Jokowi yang Sempat Bikin HebohANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Paling baru, kata "tabok". Kata tersebut terlontar dari bibir Jokowi saat membagikan 1.300 sertifikat tanah untuk warga Lampung Tengah di Lapangan Tenis Indoor Gunung Sugih, Lampung Tengah pada Jumat (23/11), Jokowi menegaskan sikapnya terhadap hoaks-hoaks yang menurutnya sudah keterlaluan.

"Coba di medsos, itu adalah pidato tahun 1955. Kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astagfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang haduh, mau saya tabok orangnya di mana, saya cari betul," kata Jokowi saat itu.

Baca Juga: Geram Difitnah Terus, Presiden Jokowi: Mau Saya Tabok Orangnya

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya