Museum Macan Siap Pamerkan Karya Tiga Seniman Asia

Salah satunya dari Indonesia, lho!

Jakarta, IDN Times - Museum MACAN (Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara) kali ini menggandeng tiga seniman ternama di Asia untuk memamerkan hasil karya mereka. 

Ketiga seniman itu adalah Arahmaiani (Indonesia) - Masa Lalu Belumlah Berlalu, Lee Mingwei (Taiwan/Amerika) - Seven Stories, dan On Kawara (Jepang) - One Million Years (Reading). Karya-karya konseptual dari ketiga seniman ini menjadi pameran ketiga Museum MACAN, dan akan dimulai pada 17 November 2018 - 10 Maret 2019.

Presentasi individual oleh tiga seniman Asia ini akan menampilkan serangkaian karya seni visual, instalasi interaktif, serta performance. Museum MACAN pun ingin menegaskan bahwa museum ini adalah sebuah institusi seni regional yang secara konsisten menampilkan program yang edukatif, sekaligus memberikan apresiasi terhadap seni.

“Seni adalah komunikator yang sangat baik. Melalui seni kita dapat menyampaikan hal-hal yang tidak bisa disampaikan dengan kata-kata. Pameran ini akan menawarkan pengalaman exhibition yang berbeda dari yang sebelumnya. Ketiganya akan membuat pengunjung dapat berpartisipasi aktif dan terlibat langsung,” kata Aaron Seeto, Direktur Museum MACAN, pada Kamis (15/11).

1. Arahmaiani - Masa Lalu Belumlah Berlalu

Museum Macan Siap Pamerkan Karya Tiga Seniman AsiaIDN Times/Angelia Nibennia Zega

Arahmaiani adalah seorang seniman, penulis, dan aktivis yang berkarya lewat berbagai medium seperti lukisan, seni performance, instalasi, dan puisi. Karya-karyanya seringkali bermuatan politik, ekonomi, dan lingkungan hidup. Ia juga sering menyuarakan isu-isu lokal hingga global, konsumerisme, religi, dan imaji perempuan dalam budaya kontemporer. Relevansinya sebagai seniman membuat Arahmaiani dihargai hingga karyanya dijadikan bahan studi di berbagai belahan dunia.

Dalam pameran survei Arahmaiani, Masa Lalu Belumlah Berlalu (The Past has not Passed), pengunjung dapat melihat 70 karya sang seniman dari tahun 1980 hingga kini. Pameran survei ini merupakan yang pertama di Indonesia bagi Arahmaiani, setelah banyak karyanya ditampilkan dalam ajang-ajang seni bergengsi dunia, termasuk Asia-Pacific Triennial ke-2 (1996), Gwangju Biennale ke-4 (2002), dan Venice Biennale ke-50 (2003).

2. Lee Mingwei - Seven Stories

Museum Macan Siap Pamerkan Karya Tiga Seniman AsiaIDN Times/Angelia Nibennia Zega

Lee Mingwei adalah seniman konseptual asal Taiwan/Amerika yang dikenal dengan instalasi dan penampilan yang melibatkan interaksi langsung dengan pengunjung atau penonton. Karya-karyanya yang personal, intim, dan emosional seringkali berwujud kegiatan sehari-hari seperi makan, menjahit, menyapu, dan menulis. 

Ia mengajak audiens berkontemplasi tentang interaksi antarmanusia, kepercayaan, dan relasi sosial lewat karya-karyanya. Tinggal dan berkarya di Paris dan New York, Lee telah menampilkan karya-karyanya di Venice Biennale ke-57 (2017). Selain itu, pameran solonya telah ditampilkan di The Metropolitan Museum of Modern Art, Museum of Medern Art, dan Whitney Museum of American Art - ketiganya di New York.

Pameran Lee di Museum MACAN yang bertajuk Seven Stories, merujuk pada tujuh karya konseptual yang akan ditampilkan, yaitu: Guemica in Sand (2006 - kini), The Mending Project (2009), Sonic Blossom (2013 - kini), Our Labyrinth (2015 - kini), The Letter-Writing Project (1998), The Dining Project (1997 - kini), dan Between Going and Staying (2007). Karya Guemica in Sand, terinspirasi dari lukisan Pablo Picasso yang berjudul Guemica, akan dibangun bersama para relawan selama kurang lebih 3 minggu, untuk kemudian dihancurkan dalam sebuah penampilan yang dijadwalkan sebulan sebelum akhir pameran.

Sesuai dengan semangat komunal sang seniman, Museum MACAN telah mengadakan audisi terbuka untuk penyanyi klasik dan penari kontemporer, yang nantinya akan diseleksi langsung oleh sang seniman untuk menampilkan karya Sonic Blossom dan Our Labyrinth.

Baca Juga: 5 Spot Paling Instagramable di Museum MACAN, Unik Banget!

3. On Kawara - One Million Years

Museum Macan Siap Pamerkan Karya Tiga Seniman AsiaIDN Times/Angelia Nibennia Zega

Selain Arahmaiani dan Lee Mingwei, On Kawara juga akan memberikan penampilan karya yang berjudul One Million Years (1993 - kini) untuk pertama kalinya di Indonesia. Karya partisipatif ini akan melibatkan dua orang - laki-laki dan perempuan. Mereka membacakan nama tahun dalam karya Kawara yang terdiri dari dua bagian; One Million Years (past) yang berisikan nama tahun dalam satu milenium dari 998031 SM, dan One Million Years (future) yang berisi nama tahun dalam satu milenium hingga 1001997 Masehi.

Pembacaan pertama karta ini berlokasi di Dia Center for The Arts, New York (1993) dan setelahnya karya ini dipresentasikan di berbagai tempat, termasuk Documenta 11, Kassel (Jerman), dan Trafalgar Square, London (Inggris). Pada setiap presentasi, pembaca akan melanjutkan membaca tahun setelah membaca sebelumnya. Hal ini melambangkan konsep waktu secara kronologi, yang merupakan tema utama dalam karya-karya sang seniman. Pembacaan di Museum MACAN akan dilakukan tiga kali seminggu.

Baca Juga: 10 Potret Unik Labyrinth of Colors, Gak Kalah Kece dari Museum MACAN 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya