Inilah 6 Kecamatan di Semarang dengan Kasus COVID-19 Tertinggi 

Kecamatan Mijen nol kasus virus corona

Semarang, IDN Times - Kasus pasien positif terinfeksi virus corona di Kota Semarang dalam dua pekan terakhir terus meningkat. Melansir data dari situs siagacorona.semarangkota.go.id, tren kenaikan pasien positif tercatat sejak Selasa (19/5) hingga Kamis (4/6) pukul 12.00 WIB. 

1. Enam kecamatan memiliki kasus positif COVID-19 tertinggi

Inilah 6 Kecamatan di Semarang dengan Kasus COVID-19 Tertinggi Penyemprotan Disinfektan di Gereja Katedral, Jakarta Pusat pada Rabu (3/6) (Dok. Humas Damkar DKI Jakarta)

Tampak kurva pasien positif terus merangkak naik dari 47 kasus pada Selasa (19/5), kini menjadi 142 kasus per Kamis (4/6). 

Berdasarkan data dari unggahan akun Instagram Dinas Kesehatan Kota Semarang @dkksemarang, terkait kasus positif COVID-19 di Kota Semarang dari 16 kecamatan terdapat enam kecamatan dengan kasus tertinggi, per Rabu (3/6).

Enam kecamatan tersebut antara lain Gayamsari (24 kasus), Pedurungan (23 kasus), Tembalang (9 kasus), Semarang Timur (9 kasus), Banyumanik (7 kasus), dan Semarang Utara (7 kasus). Sedangkan, saat ini hanya Kecamatan Mijen yang tidak memiliki kasus pasien positif virus corona.

2. Ini empat kelurahan dengan kasus positif virus corona tertinggi

Inilah 6 Kecamatan di Semarang dengan Kasus COVID-19 Tertinggi Tenaga medis melakukan rapid test. Dok. Pemkot Semarang

Kemudian jika dilihat per kelurahan, dari 177 kelurahan di ibu kota Jawa Tengah ini, sebanyak 47 kelurahan terdapat kasus positif virus corona. Adapun, kasus tertinggi ada di empat kelurahan yang meliputi Tlogosari Kulon (11 kasus), Tambakrejo (11 kasus), Kaligawe (8 kasus), dan Tanjungmas (5 kasus).  

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dokter Abdul Hakam mengatakan, penyebaran virus corona di tiap kecamatan dan kelurahan di Kota Semarang ini melalui kedatangan warga dari luar kota ataupun lokal transmisi. Pihaknya mencatat penularan dari luar kota sebanyak 28 kasus.

‘’Hasil tersebut diketahui setelah kami melakukan tracing dan tes massal di wilayah kelurahan ataupun kecamatan di Kota Semarang. Sehingga, kondisi itu menyebabkan jumlah kasus positif COVID-19 meningkat dalam beberapa waktu terakhir,’’ katanya saat dihubungi, Kamis (4/6).

3. Seiring kemunculan 6 klaster baru COVID-19 tes massal dan tracing dilakukan setiap hari

Inilah 6 Kecamatan di Semarang dengan Kasus COVID-19 Tertinggi Ilustrasi tes swab di sebuah mal di Kota Semarang. Dok. Pemkot Semarang

Adapun, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Semarang melalui Dinas Kesehatan melakukan tracing dan tes massal setiap hari di wilayah kelurahan dan kecamatan. Tidak hanya di sana saja, tes massal rapid test dan swab test juga dilakukan di pusat keramaian seperti pasar, mal, restoran dan lainnya.

Sementara sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan, setelah kemunculan enam klaster baru di Kota Semarang pihaknya juga terus berupaya melakukan tracing di lingkungan klaster penyebaran dan menjangkau semua pusat keramaian atau area publik. 

‘’Upaya ini untuk memastikan supaya terdata hasil tracingnya. Kalau positif ya segera lakukan karantina di tempat yang kami sediakan atau di rumah masing-masing. Semua akan kami urutkan untuk memutus mata rantai penyebaran, penderita COVID-19 ini pernah ketemu siapa, rumahnya dimana, keluarganya bagaimana, kerja dimana. Setelah itu akan kami lakukan tes massal di tempat penderita berinteraksi,’’ jelasnya.

Baca Juga: [BREAKING] Pasien Positif COVID-19 di Semarang Capai 131 Orang 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya