6 Potret Wajah Baru Kawasan Legendaris Cikini, Makin Kece untuk Wisata

Setelah direvitalisasi, kawasan Cikini dan TIM makin ciamik!

Jakarta, IDN Times - Komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merevitalisasi trotoar sepanjang kawasan Cikini, Jakarta Pusat, kini membuahkan hasil. Dengan wajah baru kawasan Cikini diharapkan dapat mengembangkan pariwisata urban sebagai salah satu alternatif destinasi wisata di Jakarta. 

Tim IDN Times pada Rabu (15/9/2021) menghadiri kegiatan Media Haritage Walk di kawasan Cikini dan Taman Ismail Marzuki, yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta.

Seperti apa wajah baru kawasan Cikini setelah direvitalisasi? Berikut potret tempat-tempat wisata legendaris di Kawasan Cikini yang wajib untuk dikunjungi.

1. Kantor Pos Indonesia yang berdiri sejak zaman Belanda

6 Potret Wajah Baru Kawasan Legendaris Cikini, Makin Kece untuk WisataKantor Pos Cikini (IDN Times/Annisa Dewi Lestari)

Kantor Pos Cikini yang berdiri sejak zaman belanda ini ternyata dahulu bernama Tjikini Post Kantoor. Kantor Pos ini dibangun pada 1920 dan saat ini menjadi ikon utama Kawasan Cikini.

Selain itu, Kantor Pos Cikini ini merupakan kantor pos pertama yang menerapkan pelayanan 24 jam. 

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Jadikan Cikini sebagai Destinasi Wisata Urban

2. Bakoel Koffie: Kedai kopi legendaris

6 Potret Wajah Baru Kawasan Legendaris Cikini, Makin Kece untuk WisataBakoel Koffie Cikini (IDN Times/Annisa Dewi Lestari)

Kedai kopi ini merupakan salah satu Kedai kopi milik keluarga Liauw Tek Soen, seorang imigran yang datang ke Batavia dan mendirikan kedai kopi pertama di Batavia pada 1927. 

Nama Bakoel Koffie ini diambil dari sejarah Liauw Tek Soen yang mendirikan sebuah warung nasi. Di mana saat itu Tek Soen berbelanja bahan untuk warungnya pada seorang ibu pedagang yang menggunakan bakul.

Suatu Hari, ibu tersebut menawarkan biji kopi pada Tek Soen yang kemudian diolahnya. Sehingga warung milik Tek Soen malah terkenal dengan kopinya. 

 

3. Rumah Ibu Dibjo

6 Potret Wajah Baru Kawasan Legendaris Cikini, Makin Kece untuk WisataRumah Ibu Dibjo (IDN Times/Annisa Dewi Lestari)

Rumah Ibu Dibjo pasti tidak asing lagi bagi para penikmat konser musik pada era 1960-an. Rumah Ibu Dibjo memang dikenal sebagai tempat penjualan tiket-tiket pertunjukan. Selain konser musik, ibu Dibjo juga menjual tiket film, pertandingan olahraga, dan lainnnya. Ia menjalani bisnisnya sejak 1963 di rumahnya. 

Namun, saat ini rumah Ibu Dibjo sedang direnovasi, dan sedang pindah ke Jalan Ponorogo, Menteng. Mengikuti perkembangan zaman, saat ini Ibu Dibjo juga menjual tiketnya melalui website www.ibudibjo.com.

4. Eks pabrik roti Tan Ek Tjoan

6 Potret Wajah Baru Kawasan Legendaris Cikini, Makin Kece untuk WisataRoti legendaris Tan Ek Tjoan (IDN Times/Annisa Dewi Lestari)

Pabrik roti Tan Ek Tjoan berdiri sejak 1921 dan dianggap sebagai toko roti tertua di Jakarta dan Bogor. Namun, sejak 2015 Pemprov DKI Jakarta melarang untuk adanya pabrik di tengah kota. Sehingga pabrik tersebut dipindahkan ke Ciputat, Tangerang Selatan. 

Awalnya, penjualan roti Tan Ek Tjoan ini ditargetkan untuk orang Belanda. Seiring perkembangan zaman, toko roti Tan Ek Tjoan semakin memperbanyak varian produknya untuk semua kalangan.

Baca Juga: Anies Pamer Penampakan Baru Kantor Pos Cikini, Ciamik Banget!

5. A. Kasoem: Toko kacamata pertama milik pribumi di Indonesia

6 Potret Wajah Baru Kawasan Legendaris Cikini, Makin Kece untuk WisataToko kacamata legendaris A. Kasoem di Cikini (IDN Times/Annisa Dewi Lestari)

A. Kasoem atau dengan nama asli Atjoem Kasoem merupakan pribumi pertama yang mendirikan pabrik kacamata di Indonesia, pabrik pertamanya terletak di Jalan Braga, Bandung. 

A. Kasoem memulai usahanya berjualan kacamata dengan door to door. Pada akhirnya beliau memutuskan untuk bersekolah tentang bisnis kacamata di Kurt Schlosser. Produk Kacamata milik A. Kasoem mulai dikenal sejak ia berkesempatan untuk menyediakan kacamata untuk para pejabat negara pada saat ibu kota Indonesia pindah ke Yogyakarta. 

Pabrik kacamata pertamanya didirikan di kampung halamannya di Cileles, Jawa Barat dan diresmikan oleh Wakil Presiden kedua Sri SUltan Hamengkubuwono IX.

6. Rumah Hasyim Ning: Lokasi syuting film legendaris Catatan Si Boy

6 Potret Wajah Baru Kawasan Legendaris Cikini, Makin Kece untuk WisataRumah legendaris Hasyim Ning di Cikini (IDN Times/Annisa Dewi Lestari)

Rumah dengan luas 1,5 hektare tersebut dimiliki oleh Masagus Nur Muhammad Hasyim Ning (Hasyim Ning), seorang pengusaha asal Minangkabau, Sumatra Barat yang lahir pada 1916. Beliau mendapat julukan sebagai Raja Mobil Indonesia, karena ia memiliki usaha Impor mobil Amerika. 

Selain itu, Hasim Ning juga mendirikan beberapa usaha lainnya, salah satunya adalah PT Bank Perniagaan Indonesia, yang kemudian hari dibeli oleh Lippo Bank (sekarang CIMB Niaga). Sampai saat ini, rumah Hasyim Ning masih dihuni oleh keluarganya dan sempat menjadi tempat syuting film legendaris yaitu Catatan Si Boy.

Baca Juga: Tiga Fakta Sejarah Kantor Pos Cikini yang Kini Makin Ciamik

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya