Gita: Lingkar Temu Kabupaten Lestari, Lingkungan Terjaga dan Sejahtera
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) Gita Syahrani menyampaikan, LTKL didirikan untuk menjawab permasalahan serta memberikan panduan bagi kabupaten yang ingin bertransformasi menjadi kabupaten lestari.
"Bagaimana menjaga lingkungan tetapi masyarakatnya juga tetap sejahtera, angka kemiskinan menurun, soalnya banyak yang bilang hutannya tidak boleh diapa-apain, gambutnya tidak boleh diapa-apain, tapi ada tidak cara untuk bikin ini semua seimbang," kata Gita dalam program "101 Climate Change Actions" by IDN Times, yang disiarkan secara live di akun Instagram IDN Times, @idntimes, Jumat (10/12/2021).
Dalam episode 8 yang menghadirkan Gita sebagai pembicara, program "101 Climate Change Actions" mengangkat topik "Bagaimana Mewujudkan Lingkar Temu Kabupaten Lestari?". Berikut pejelasan Gita soal ini.
Baca Juga: Nadine Chandrawinata: Segera Benahi 3 Aspek Ini untuk Perubahan Iklim
1. LTKL membantu mewujudkan target nasional SDGs
Gita mengatakan, LTKL merupakan kaukus pembangunan lestari dari Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang diresmikan pada 2017.
Salah satu target dari LTKL ini adalah membantu mewujudkan target nasional, yakni Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (the 2030 Agenda for Sustainable Development atau SDGs), guna mendorong perubahan-perubahan yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan.
"Kita mau membantu mengimplementasikan target nasional. Salah satu yang disepakati waktu 2016 (pendirian LKTL) itu targetnya SDGs 2030," kata Gita.
2. Tiga fokus utama LTKL
Gita menjelaskan, setiap tahun LTKL akan mengadakan rapat umum bersama para anggota. Ia memaparkan tiga fokus utama yang dihasilkan dari rapat umum:
- Memastikan bahwa setidaknya 50 persen ekosistem penting di semua kabupaten anggota terjaga.
- Memastikan bahwa tujuan atau target tersebut dicapai melalui gotong royong multipihak.
- Memastikan bahwa ada resep yang bisa direplikasi oleh kabupaten-kabupaten lain.
Gita mengatakan, ketiga fokus tersebut menjadi tujuan besar yang juga berkaitan dengan target nasional.
Editor’s picks
"Ini dikaitkan dengan ketiga target nasional, juga target SDGs, yaitu target peningkatan investasi berkualitas, target peningkatan pencegahan kebencanaan dan krisis iklim. Turunannya ada peningkatan lapangan kerja, jadi memang kasarnya kalau sampai berhasil ini jelas banget bagaimana daerah bisa berkontribusi untuk target nasional," kata Gita.
Baca Juga: Survei: Anak Muda Nilai Penggundulan Hutan Biang Kerok Perubahan Iklim
3. Lima pilar LTKL untuk mewujudkan kabupaten lestari
Gita juga mengatakan, kabupaten-kabupaten yang bergabung dalam LTKL adalah kabupaten yang ingin bertansformasi menjadi lebih lestari. Hal ini yang menjadi tolak ukur keberhasilan atau kemajuan suatu kabupaten dilihat dari lima pilar.
"Yang masuk LTKL adalah kabupaten yang ingin bertransformasi menjadi lebih Lestari. Nah kita akan coba membantu bikin resepnya, tugasnya, apa saja yang harus disiapin. Nah itu ada 5 pilar, yakni pilar perencanaan, pilar kebijakan, pilar kerja sama multipihak, pilar monitoring, reporting dan komunikasi, dan pilar rencana aksi," jelas Gita.
4. Meningkatkan daya saing kabupaten
Selain menyediakan panduan dan program peningkatan kapasitas bagi kabupaten untuk bertransformasi, pilar-pilar tersebut juga menjadi kerangka untuk meningkatkan daya saing kabupaten.
"Sebenarnya kita punya kerangka daya saing daerah, emang diukur dari situ," kata Gita.
Baca Juga: Gandeng Bappenas, BMKG Susun Aksi Nasional Mitigasi Perubahan Iklim
5. Memiliki 9 anggota yang tersebar di berbagai pulau
Sampai saat ini, LKTL memiliki 9 anggota kabupaten yang tersebar di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Berikut daftarnya:
- Kab. Musi Banyuasin, Sumatra Selatan
- Kab. Siak, Riau
- Kab. Sintang, Kalimantan Barat
- Kab. Sigi, Sulawesi Tengah
- Kab. Gorontalo, Gorontalo
- Kab. Bone Bolango, Gorontalo
- Kab. Aceh Tamiang, Aceh
- Kab. Sanggau, Kalimantan Barat
- Kab. Kapuas Hulu, Kalimantan Barat