KPPPA Buat Program Pemberdayaan Perempuan Melalui Ekonomi Digital

Program tersebut untuk mencapai kesetaraan gender

Jakarta, IDN Times – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) sedang mengupayakan program terkait pemberdayaan perempuan, melalui ekonomi digital untuk mencapai kesetaraan gender di Indonesia.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak H.E. Bintang Puspayoga mengatakan, Indonesia sendiri memiliki 50 persen populasi perempuan yang sebagian besar pada usia produktif. Sehingga perlu ada dukungan untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, hal tersebut juga dibarengi dengan adanya tantangan dalam kesenjangan gender.

“Penting untuk mendukung mereka memenuhi kebutuhan mereka. Namun kami juga menyadari bahwa ada berbagai tantangan pembangunan ekonomi termasuk dalam hal gap atau kesenjangan gender,” kata Bintang dalam webinar “Women Participation in Digital Economy: ASEAN Policy Dialogue for Promoting Women Economic Empowerment in Rapidly Evolving Digital Economy Post the Pandemic” yang dipantau secara daring, di Jakarta, Kamis (7/10/2021).

Baca Juga: Jokowi Minta Menteri PPPA Tuntaskan Lima Isu Anak dan Perempuan

1. Masalah kesenjangan gender di Indonesia masih tinggi

KPPPA Buat Program Pemberdayaan Perempuan Melalui Ekonomi DigitalIlustrasi Sekelompok Perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Bintang memaparkan, berdasarkan laporan kesenjangan global, Indonesia mengalami gender gap sebesar 69 persen yang menempatkan Indonesia pada peringkat kurang baik tahun lalu.

Tapi pada tahun ini, terjadi pengurangan gap atau kesenjangan menjadi 55 persen. Namun, hal ini masih terbilang tinggi sehingga tantangan dalam kesenjangan gender masih ada.

Kesenjangan yang paling terlihat adalah dalam hal pendapatan, dimana pendapatan bagi perempuan hanya 54 persen dibandingkan laki-laki sebesar 70 persen.

Namun, perempuan lebih banyak bekerja pada sektor informal yaitu sebesar 82 persen dibandingan laki-laki sebesar 79 persen.

2. Perempuan bergerak lebih cepat memanfaatkan internet dalam menghadapi dampak pandemik

KPPPA Buat Program Pemberdayaan Perempuan Melalui Ekonomi DigitalIlustrasi Kerja (IDN Times/Besse Fadhilah)

Saat ini di era internet apalagi di tengah pandemik COVID-19, dunia sedang bergerak menuju ekonomi digital. Internet pun dapat dijadikan peluang untuk meningkatkan perekonomian.

Bintang menjelaskan, ternyata perempuan bergerak lebih cepat daripada laki-laki untuk menghadapi dampak pandemik COVID-19. Sebesar 54 persen perempuan memiliki bisnis via internet dibandingkan laki-laki hanya 39 persen.

“Data menunjukkan bahwa 54 persen perempuan di Indonesia memiliki mikro bisnis via internet dibandingkan 39 persen dari laki-laki, ini menunjukkan bahwa perempuan menggunakan internet sebagai cara untuk menghadapi pandemi ini. Kita juga mengetahui bahwa perempuan lebih sering melakukan diversifikasi produk,” kata Bintang.

Berdasarkan penelitian, kata Bintang, perempuan yang memiliki mikro bisnis lebih berpeluang untuk melakukan diversifikasi dan masuk ke berbagai sektor, berbagai lokasi dan produk, dibandingkan dengan usaha-usaha kecil yang dimiliki laki-laki.

3. Jumlah perempuan yang menggunakan layanan keuangan meningkat

KPPPA Buat Program Pemberdayaan Perempuan Melalui Ekonomi DigitalIlustrasi buku tabungan BRI dan BCA (IDN Times/Umi Kalsum)

Lebih lanjut Bintang mengatakan, ada tren positif di mana kepemilikan rekening meningkat cukup signifikan baik laki-laki maupun perempuan.

Pada tahun lalu, terjadi peningkatan jumlah perempuan yang menggunakan layanan keuangan. Sehingga, hal tersebut diniai menjadi awal untuk mencapai kesetaraan gender di bidang finansial.

“Ini merupakan awal yang baik bagi kita semua untuk meningkatkan inklusi finansial, untuk mencapai kesetaraan gender di bidang finansial,” kata Bintang.

Baca Juga: 76 Tahun Merdeka, Pemberdayaan Perempuan Masih Jadi Tantangan

4. Program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

KPPPA Buat Program Pemberdayaan Perempuan Melalui Ekonomi DigitalIlustrasi anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Bintang mengungkapkan, pemerintah memiliki program yang menjadi prioritas yaitu peningkatan pemberdayaan perempuan dalam bentuk mendorong kewirausahaan perempuan, mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengurangi pekerjaan anak, dan mencegah pernikahan anak.

“Pemerintah Indonesia memiliki sejumlah program pemberdayaan perempuan yang bertujuan untuk membantu perempuan rentan, perempuan yang menjadi kepala rumah tangga, perempuan korban bencana alam dan kekerasan,” kata Bintang.

Salah satunya, Kementerian bersama PT PNM menyusun program untuk memberikan pembiayaan bagi perempuan marginal dan juga memberikan bantuan untuk mencapai kesetaraan gender. Sudah lebih dari 10 juta perempuan penerima manfaat di seluruh provinsi. Program ini juga melibatkan sekitar 45 ribu account advisor, yang akan memberikan akses kepada pendanaan dan pelatihan bagi perempuan.

5. KPPA buat program kepemimpinan untuk perempuan di wilayah pedesaan

KPPPA Buat Program Pemberdayaan Perempuan Melalui Ekonomi DigitalIlustrasi perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Bintang menjelaskan, melalui program dapat membuka jalan perempuan untuk mengekspresikan pandangan mereka agar mendapatkan kesempatan menjadi pemimpin di desa. Karena perempuan di pedesaan mengalami masalah terkait gender.

Sehingga, dengan program ini dapat memberikan softskill bagi para pemimpin perempuan untuk meningkatkan peran perempuan dalam proses pengambilan kebijakan, dalam konteks pemberdayaan digital.

Berkolaborasi dengan sektor swasta, program ini memberikan pelatihan bisnis dan literasi digital di industri rumah tangga, termasuk literasi digital keuangan, skill teknis untuk memasarkan produk dan memasuki pasar baru.

“COVID-19 memaksa banyak usaha untuk lebih beradaptasi dengan cepat ke dalam era digital dengan pengetahuan dan skill ini, para pemimpin perempuan ini dapat menciptakan hal-hal atau perubahan yang penting untuk membantu diri mereka sendiri atau masyarakat untuk pulih dari dampak pandemi ini,” kata Bintang.

“Ketika perempuan berdaya dan anak-anak dilindungi dengan baik maka kesejahteraan akan terjadi bagi semua orang," ucap Bintang sebagai penutup.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya