Virtual Tour Museum Jadi Inovasi saat Pandemik, Bisa Gaet Millennials!

Sejumlah museum di Jakarta mengadakan "virtual tour"

Jakarta, IDN Times – Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) DKI Jakarta Paramita Jaya Yiyok T Herlambang mengatakan sejumlah museum di Jakarta melakukan sebuah inovasi agar masyarakat tetap bisa menikmati pameran di museum dengan menciptakan kegiatan kunjungan secara daring (virtual tour museum).

“Selama pandemi ada inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Jadi teman-teman di Jakarta itu melakukan inovasi, melakukan suatu bentuk kegiatan daring, platform utamanya adalah luring, ada virtual tour museum, museum-museum membuka website, sehingga tidak ada bentuk hambatan,” kata Yiyok saat acara pembukaan Pameran “Lawan!” di M Bloc, Jakarta Selatan, Jumat (22/10/21).

Dengan memanfaatkan teknologi, inovasi tersebut menjadi suatu kemudahan akses untuk masyarakat untuk datang ke museum yang selama ini terhambat akibat pandemik COVID-19. 

1. Kunjungan ke museum secara virtual akan tinggalkan kesan membosankan

Virtual Tour Museum Jadi Inovasi saat Pandemik, Bisa Gaet Millennials!Tangkapan layar Pameran Museum Sumpah Pemuda secara daring (www.pameranlawan.com)

Yiyok mengatakan dengan menciptakan kunjungan ke museum secara virtual akan meninggal kan kesan bahwa berkunjung ke museum itu kuno dan membosankan yang bisa dinikmati terutama bagi generasi millennial.

“Jadi tidak ada lagi ceritanya ketika kita masuk ke museum itu kuno, boring, segala macam, itu harus kita ubah misalnya pakai virtual, virtual reality dan sebagainya, ini harus kita kaji terus,” kata Yiyok.

Baca Juga: 9 Potret Pameran Tokoh Pers di M Bloc Space, Menarik Dikunjungi!

2. Sejumlah museum di Jakarta kini ditampilkan dengan lebih kekinian dan menarik

Virtual Tour Museum Jadi Inovasi saat Pandemik, Bisa Gaet Millennials!Suasana pameran Museum Sumpah Pemuda di M Bloc Space, Jakarta Selatan (IDN Times/Annisa Dewi Lestari)

Menginovasi kunjungan ke museum dengan virtual diharapkan akan menambah ketertarikan masyarakat terutama millennial untuk berkunjung ke museum, karena museum-museum tersebut ditampilkan secara kekinian dan mengikuti perkembangan zaman.

“Sehingga bagaimana teman-teman masyarakat yang muda-muda ini masuk, menjadi menarik di mana pun dia berada, museum ada di genggaman dia, artinya melihat museum-museum itu ada rasa ketertarikan dia pasti datang, maka narasi-narasi yang kita kembangkan itu tidak hanya narasi yang bersifat masa lalu artinya performancenya dikemas kekinian,” tambah Yiyok.

Yoyok juga mengatakan, sekarang banyak pengelola museum di Jakarta yang mengembangkan museum menjadi lebih menarik dikunjungi dengan menyediakan spot foto yang instagramable dan kafe-kafe.

3. Yiyok berharap pemerintah juga memperhatikan museum swasta

Virtual Tour Museum Jadi Inovasi saat Pandemik, Bisa Gaet Millennials!Pameran Melati Suryodarmo dalam Museum Macan. 26 Februari 2020. IDN Times/Klara Livia

Yiyok berharap tidak hanya museum-museum di bawah naungan pemerintahan saja yang mendapat perhatian dari pemerintah, tetapi juga museum-museum yang dikelola oleh swasta agar menjadi tempat yang menarik bagi millennial.

“Mudah-mudahan negara, presiden dan jajarannya lebih memperhatikan indahnya museum-museum, tidak hanya museum-museum pemerintahan tetapi museum-museum swasta, kita berharap mudah-mudahan kegiatan ini terus bergulir terus disemarakkan sehingga teman-teman millennial tentunya menjadi lebih tertarik akan datang ke museum,” tutup Yiyok.

Baca Juga: Kemendikbud Ristek Gelar Pameran Tokoh Pers di M Bloc Space

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya