Pilkada Jatim, Ubah "Antre Uang" Jadi "Anti Uang"
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim bertekad untuk menjadikan Pilkada Jatim sebagai percontohan di Indonesia. Forum pimpinan daerah pun mendukung proses Pilkada Tahun 2018 yang bebas dari politik uang dan politisasi SARA.
1. Gubernur usulkan "antre uang" jadi "anti uang" melalui IT
Gubernur Jatim, Soekarwo mengaku ingin mengubah sikap dari "antre uang" menjadi "anti uang". Antre uang merujuk pada praktik politik uang yang selama ini masih kerap terjadi. Untuk itu, salah satu solusi ke depan adalah proses pemilihan dengan menggunakan teknologi atau IT.
Editor’s picks
2. Kampanye SARA akan berakibat fatal bagi paslon
Pakde Karwo sapaan akrab Soekarwo juga berpesan kepada setiap Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim 2018 untuk tidak melakukan kampanye memakai isu SARA. Menurutnya, kampanye yang menggunakan isu SARA akan berakibat fatal.
3. Bawaslu kedepankan pencegahan, imbau rumah ibadah tak digunakan kampanye
Sementara itu, Ketua Bawaslu Jatim, Muhammad Amin mengatakan, konsep pengawasan saat ini mengedepankan pencegahan, sehingga dalam setiap proses tahapan pemilu, Bawaslu akan mengirim surat kepada setiap tim paslon.