Dua Pejabat Kena OTT, Soekarwo Minta Aparatur Tiru Belgia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo buka suara terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap dua pejabat. Dia meminta para pejabat untuk meniru integeritas para penyelenggara negara di Belgia
Informasinya, dua pejabat yang ditangkap adalah kepala daerah di Kota Blitar sedangkan satunya seorang Kepala Bidang salah satu SKPD di Kabupaten Tulungagung. Saat ini, keduanya masih menjalani proses pemeriksaan oleh KPK.
1. Gubernur sebut pejabat bermasalah dengan integeritas
Soekarwo mengatakan OTT yang dilakukan KPK kepada dua pejabat tersebut lantaran masalah integritas. Ia melihat dua aspek yakni moral dan spiritual terduga pelaku ini tidak sejalan. "Jatim ini daerah spiritual, integeritas di sini mencakup itu juga. Jadi orang kaya baru itu mesti aneh-aneh saja kelakuannya," katanya saat ditemui di Hotel JW Mariot Surabaya, Kamis (7/6).
2. Disinyalir terkait masalah suap atau gratifikasi
Lebih lanjut, Soekarwo mengaku sempat bingung saat melapor kepada Kemenetrian Dalam Negeria (Kemendagri). Menurutnya, permasalahan saat ini ialah gratifikasi atau suap yang berkaitan dengan teknologi. "Saya mikir lama, bagaimana lagi tapi kan teknologu tidak masuk diintegritas. Kalau pungli relatif selesai kita multiple chanel. Sekarang kalau mau nyuap itu masuk konsep IT," ujarnya.
3. Berikan contoh konsep 3B di Belgia
Melihat peliknya masalah suap yang masih ada di lingkup pemerintahan, Pakde Karwo pun mencontohkan pengangkatan pejabat di Eropa, tepatnya Belgia. Di sana sudah dikembangkan konsep lama yakni Bibit, Bebet, Bobot (3B). "Mau angkat direksi bank saja dilihat anaknya siapa, perilakunya bagaimana dan lain sebagainya," pungkasnya.