Dugaan Ujaran Rasis, Kodam V Brawijaya Lakukan Pemeriksaan Internal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kepala Staf Kodam V/Brawijaya Brigadir Jenderal Bambang Ismawan menanggapi dugaan keterlibatan oknum TNI dalam kejadian di asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan No. 10 Surabaya. Pihaknya pun masih melakukan penyelidikan kasus ini yang diduga menjadi pemantik kerusuhan di Papua Barat.
"Kami sampaikan bahwa sekarang dalam proses penyelidikan, kami tidak bermaksud ingin menutupi atau mau melindungi anggota kami, tidak," ujarnya saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (21/8).
1. Jika terbukti akan diberi sanksi
Apabila dugaan itu terbukti benar, Bambang mengatakan tidak segan memberikan sanksi. Untuk hukumannya, dia belum bisa membeberkan secara gamblang.
"Nanti pada saatnya kami sampaikan, kalau sampai anggota kami bersalah akan kami berikan hukuman sesuai tingkat kesalahannya. Hukuman bisa pencopotan jabatan, dsb kita lihat kesalahannya," kata Bambang.
2. Masih lakukan pemeriksaan internal
Bambang menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan internal. Untuk hasilnya, dia meminta semua pihak bersabar karena memang membutuhkan waktu.
Pemeriksaan interen iya, kita belum bisa menentukan siapa kita dalami dulu Pemeriksaan elektronik tidak bisa cepat, oleh karena itu kami minta bersabar semuanya. Kami videonya diperiksa nanti hasilnya akan disampaikan," jelasnya.
3. Cari keterangan warga sekitar asrama mahasiswa Papua
Lebih lanjut, sekarang masih meminta keterangan masyarakat di sekitar asrama mahasiswa Papua. Jika keterangan itu melibatkan anggota TNI, maka akan ditangani.
"Kan ada indikasi kita yang nangani, dan kita sampaikan tidak ada yang tertutup, semua akan diperiksa transparan dan hasilnya akan kita sampaikan," kata Bambang.
"Pemeriksaan dari video, termasuk masyarakat sekitar yg tahu melihat mendengar, kita setelah kejadian cepat menangani itu," tambahnya.
Baca Juga: Dugaan Teriakan Rasis di Asrama Papua, TNI Angkat Bicara