Jember Fashion Carnival 2019 Dikecam FPI, Bupati Minta Maaf

Panitia juga meminta maaf dan bersiap memperbaiki kesalahan

Jember, IDN Times - Bupati Jember, Faida, angkat bicara terkait dikecamnya Jember Festival Carnival (JFC) 2019 oleh Front Pembela Islam (FPI). Dia menyatakan langsung mengevaluasi kegiatan JFC. “Memang ada hal yang perlu diperbaiki di penyelenggaraan JFC,” ujar Faida dalam keterangan resmi yang diterima dari Humas Pemkab, Rabu (7/8).

Seperti diketahui, FPI mengecam keras JFC 2019 karena dianggap melanggar norma agama dan kesusilaan. Pelanggaran ini merujuk pada ditampilkannya busana yang dianggap memamerkan aurat.

1. Bupati evaluasi pagelaran even dan akan buat Perbup

Jember Fashion Carnival 2019 Dikecam FPI, Bupati Minta MaafIDN Times/Margith Juita Damanik

 

Dari peristiwa yang terjadi di JFC kali ini, Faida mengakui ada kekurangan regulasi. Yaitu tentang aturan penyelenggaraan kegiatan di Jember agar tidak menabrak norma aturan yang dianut oleh masyarakat. Dia menyatakan akan mengaturnya dalam regulasi sebagai tanggung jawab pemerintah.

“Bisa jadi berupa Perbup,” ucapnya.

2. Bupati minta maaf

Jember Fashion Carnival 2019 Dikecam FPI, Bupati Minta MaafIDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Meskipun JFC bertaraf internasional, lanjut Faida, tapi kegiatan ini diselenggarakan di Kabupaten Jember. Karena itu, semua sepakat ada norma dan nilai yang dianut masyoritas masyarakat yang tidak boleh ditinggalkan.

Faida dan manajemen JFC pun menyampaikan permohonan maaf. “Apapun yang terjadi di Jember, walaupun kegiatan ini ada manajemennya dan pemerintah daerah tidak termasuk dalam detail kontennya, namun yang paling bertanggungjawab adalah saya sebagai Bupati Jember,” tegasnya.

Faida juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang menjaga kelangsungan karya yang telah dirintis oleh almarhum Dynand. Baginya, sesuatu yang baik tetaplah baik, sesuatu yang salah ya tetap salah dan harus diperbaiki.

“Maka kita akan selenggarakan istighotsah bersama untuk hal ini, sekaligus dalam rangka memaknai kemerdekaan Indonesia di bulan kemerdekaan ini,” tuturnya.

3. Kapolres hingga MUI meminta tidak ada massa aksi

Jember Fashion Carnival 2019 Dikecam FPI, Bupati Minta Maafinstagram.com/officialputeriindonesia

 

Sementara, Kapolres Jember AKBP Kusworo mengatakan, dengan adanya pertemuan ini diharapkan para santri tidak perlu melakukan aksi, karena harapan kiai telah didengar langsung oleh panitia dan Bupati.

Ketua MUI Jember Halim Subahar mengatakan, pertemuan berjalan kondusif dengan menghasilkan putusan-putusan yang muncul dalam pertemuan itu akan berdampak positif di masyarakat.

“Alhamdulillah dari JFC sudah memberikan pernyataan maaf dan nanti akan disusul pernyataan maaf secara tertulis, demikian juga dari Bupati selaku penanggungjawab kegiatan JFC ini,” jelasnya.

Ketua Tanfidziyah NU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin menyampaikan, semuanya mengevaluasi peristiwa yang terjadi, dan menyesalkan keteloderan yang terjadi di JFC.

“Karena yang mengatraksikan adalah tamu, yang tidak sempat dicek secara keseluruhan. Dan saya minta maaf secara terbuka kepada masyarakat nasional bahkan internasional, bahwa ini dijamin tidak terjadi lagi disaat-saat yang akan datang,” imbuh pria yang akrab disapa Gus Aab ini.

Pihak manajemen JFC, Suryanto, mengaku siap memperbaiki kesalahan yang dimaksud.

“Kami koreksi bagaimana ke depannya bisa berjalan lancar dan baik, dengan mempertimbangkan berbagai hal, karena bagaimanapun juga keberadaan JFC ini harus diterima oleh sebagian besar masyarakat termasuk juga norma yang hidup di kearifan lokal kita,” katanya.

“Kelalaian dari panitia ini saya yang bertanggungjawab, dan mohon maaf karena ini sudah terjadi. Tidak jauh berbeda dengan kesalahan beberapa tahun sebelumnya yang juga terkait dengan busana. Namun, sebagai sahabat yang baik dan tulus menghargai karya sahabatnya dengan tulus itu adalah tamu kehormatan kami,” pungkasnya.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya