Khofifah Imbau Guru SMP-SMA Tak Kecolongan Faham Radikal

Guru menjadi instrumen penting cegah radikalisme di pendidik

Surabaya, IDN Times - Hari pertama masuk sekolah, Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan ke Yayasan Pendidikan Khadijah di Jalan Smea Surabaya, Senin (16/7). Yayasan Pendidikan yang menaungi sekolah tingkat dasar, menengah dan atas ini masih mempunyai hubungan erat dengan Khofifah. Sebab, dia juga menjabat sebagai ketua yayasan. Dalam kesempatan ini Khofifah memberikan warning sekaligus imbauan kepada para pendidik.

1. SMP-SMA telah dimasuki faham garis keras

Khofifah Imbau Guru SMP-SMA Tak Kecolongan Faham RadikalRadikalisme

Khofifah mengatakan bahwa era sekarang pendidikan harus dikontrol ketat. Dia melihat, faham garis keras sudah masuk di kalangan pendidikan tinggkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). "Iya benar memang seperti itu. Makanya kita harus mulai memikirkan strategi untuk menangkalnya," ujar Khofifah, Senin (16/7).

2. Guru menjadi instrumen penting cegah radikalisme di pendidikan

Khofifah Imbau Guru SMP-SMA Tak Kecolongan Faham RadikalIDN Times/Ardiansyah Fajar

Khofifah menambahkan, adanya hal tersebut maka guru menjadi instrumen utama dalam pencegahan. Ia menyebut, tidak boleh aktifitas pendidikan hanya dibebankan kepada anak didik alias siswa saja. "Seperti di sini (Yayasan Khadijah) ada pembiasaan aswaja (ahli sunnah wal jamaah). Siswa diajak membangun pola pikir dan sikap," katanya.

3. Ada empat nilai dasar yang harus ditanamkan ke siswa

Khofifah Imbau Guru SMP-SMA Tak Kecolongan Faham RadikalIDN Times/Ardiansyah Fajar

Lebih lanjut, Khofifah mencontohkan untuk penguatan pengajaran kepada siswa tidak harus dengan mata pelajaran itu saja. Harus ada nilai dasar yang diberikan guru ke siswa supaya tidak berkembang faham radikalisme di lingkup sekolah. Ada empat dasar keseimbangan, moderasi, toleransi dan tegak lurus adil," pungkasnya.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya