Kumpulkan Uang di Lemari, Pemulung Ini Naik Haji

Apa kabar kita yang gajinya lebih gede ya?

Surabaya, IDN Times - Keinginan Miskat (70) untuk berangkat ke tanah suci kini terwujud. Calon Jemaah Haji (CJH) yang tergabung dalam kloter 28 asal Kabupaten Probolinggo ini memiliki cita cita berhaji sejak muda. Setiap hari, dia mencari nafkah dengan mencari kardus, botol serta barang barang bekas lain. Berbekal ronjot dan sepeda tuanya, pemulung ini berkeliling lima desa dari pagi hingga sore.

1. Dapat pengahasilan Rp 15-30 ribu, menghemat dengan makan sehari 2 kali

Kumpulkan Uang di Lemari, Pemulung Ini Naik HajiPixabay.com

Uang yang didapatnya pun tak menentu. Terkadang hanya Rp15 ribu- Rp30 ribu. Untuk makan sehari hari, duda cerai dua anak ini menyisihkan uang sepuluh ribu rupiah. "Saya makan di warung. sekali makan lima ribu, sehari dua kali," ujar Miskat.

2. Menabung di dalam lemari

Kumpulkan Uang di Lemari, Pemulung Ini Naik HajiDok IDN Times/Istimewa

Untuk mewujudkan cita citanya menuju Baitulloh, Miskat mengumpulkan uang di lemarinya. "Ya lama nabungnya, kalau punya uang, kan buat makan. kadang tiga ribu, lima ribu, " akunya.

Ketika terkumpul uang Rp3 juta pada pertengahan 2010, Miskat datang ke salah satu pemilik KBIH di Probolinggo bernama Saiful untuk menyampaikan keinginannya berhaji. Uang lusuh sejumlah Rp3 juta berikat karet itu pun diserahkan pada Saiful. Saiful kemudian mendaftarkannya dengan dana talangan menggunakan jaminan pemilik KBIH.

3. Sempat hampir tak bisa lunasi dana talangan

Kumpulkan Uang di Lemari, Pemulung Ini Naik HajiPixabay.com

Saiful menjelaskan bahwa pihaknya memang menawarkan kepada Miskat model talangan. Ini tak lepas dari kondisi Miskat saat itu yang hanya membawa recehan Rp 5 - 10 ribuan. "Dia naik sepeda ontel ke kantor saya, dengan bawa kardus dan botolnya. Saya tawarkan model talangan dan saya pinjami kekurangan dibantu Bank Muamalat. Talangan atas nama saya," jelasnya.

Menurut Saiful, yang paling penting saat itu adalah memastikan agar Miskat mendapat kursi terlebih dahulu. Akhirnya, pada tahun 2013 ia mampu melunasi dana talangan. "Dia sempat meminta bantuan saya untuk menagih ke temannya sebesar Rp8 juta. Selanjutnya, itu sudah lunas semua.

Empat bulan menjelang keberangkatan, Miskat sebenarnya mulai menderita sesak nafas. Ia tak dapat melakukan aktifitasnya sebagai pemulung. Namun ia tetap semangat pergi haji untuk bisa bertemu dengan rumah Allah dan makam Rasulullah.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya