Tariyem, Ibunda Amrozi yang Masih Rindukan Anak-anaknya

Rindu seorang ibu memang tak pernah berbatas

Lamongan, IDN Times - Saat bom Bali I meledak tahun 2002 lalu, sosok Tariyem menjadi sorotan berbagai media. Betapa tidak, tiga anaknya Amrozi, Ali Imron, dan Ali Ghufron menjadi dalang di balik tragedi yang menewaskan 202 orang itu.

Kisah pilunya berlanjut kala dua anaknya, Amrozi dan Ali Ghufron dieksekusi mati pada 9 November 2008 lalu. Adapun Ali Imron masih mendekam di Lapas Kerobokan Bali karena menjalani penjara seumur hidup. Kini, di usianya yang menginjak 85 tahun, Tariyem tak banyak berharap. Dia hanya bermimpi bisa menikmati masa tua dengan tenang.

1. Berharap anak-anaknya kembali ke Tenggulun

Tariyem, Ibunda Amrozi yang Masih Rindukan Anak-anaknyaIDN Times/Ardiansyah Fajar

Ditemui IDN Times di teras rumahnya Rabu (4/7), Tariyem terlihat masih cukup sehat. Tariyem kini menikmati usia senjanya bersama menantu dan cucunya di rumah, Jalan Masjid Baitul Muttaqin Tenggulun, Solokuro, Lamongan.

Meski nampak sehat, namun dia memilih lebih banyak diam. Meski mustahil, dia berharap ketiga anaknya kembali ke Desa Tenggulun Lamongan. Wajar, ia mengaku seringterngiang anak-anaknya, Ghufron, Amrozi dan Imron. "Lah pripun eleng-elengan mawon (lah gimana, teringat-ingat terus)," ujarnya singkat.

2. Selalu sempatkan jenguk Ali Imron

Tariyem, Ibunda Amrozi yang Masih Rindukan Anak-anaknyaAFP via sbs.com.au

Kasih sayang ibu memang sepanjang masa. Meski terlibat dalam otak Bom Bali 1 dan mendapat vonis penjara seumur hidup, Tariyem mengaku tak kehilangan rasa sayang terhadap mereka. Bahkan, ia rutin menyempatkan menjenguk Ali Imron di Bali setiap Hari Raya Idul Fitri.

Selain mengobati rasa rindu, kunjungan itu digunakan Tariyem untuk memastikan kondisi anaknya sehat di sana. "Lah pun ben tahun kulo mriko, biasane mantun riyadin. Tahun niki dereng mriko. Menawi wonten ngajak nggeh mriko (Biasanya habis hari raya. Tahun ini ke sana. Kalau ada yang ngajak ya ke sana)," katanya.

3. Masih sering tanyakan kepulangan sang ana

Tariyem, Ibunda Amrozi yang Masih Rindukan Anak-anaknyaabc.net.au

Meski Ali Imron sudah divonis seumur hidup, Tariyem masih kerap menanyakan keberadaannya. Ia seolah tidak mengetahui kalau anaknya bakal mendekam di jeruji besi hingga akhir hayatnya. Hukum pidana di Indonesia memang menyatakan bahwa hukuman seumur hidup akan membuat terpidana menghabiskan sisa umurnya dari balik jeruji besi, bukan berdasarkan usia saat ia menerima vonis.

"Yogo kulo lanopo mantuk'e? Pun 15 tahun niku dihukum. (Anak saya bagaimana pulangnya? Sudah 15 tahun itu dihukum. Pak Ali Imron itu)," kata dia. Ali Imron sendiri ditangkap pada tahun 2003 di Samarinda Kalimantan Timur.

4. Rutin berjamaah di masjid

Tariyem, Ibunda Amrozi yang Masih Rindukan Anak-anaknyaIDN Times/Ardiansyah Fajar

Di usia yang tak muda lagi, Tariyem mengaku banyak menghabiskan waku di rumah. Meski begitu, dia mengaku selalu menyempatkan berjamaah di masjid. Hebatnya, ia terlihat masih kuat berjalan menuju masjid. "Nggeh biasane jamaah ten masjid. Jamaah subuh, dhuha niku (Ya biasanya salat di masjid. Salat Subuh, Salat Dhuha itu," pungkasnya.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya