3 Upaya yang Dilakukan Pemerintah Jawa Barat untuk Menekan Stunting

Jadi perhatian khusus pemerintah, nih!

Stunting masih jadi momok di Indonesia. Dilansir Kemkes.go.id, menurut dr. Desi Fajar Susanti, M.Sc, Sp.A (K) yang berpraktik di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, mengacu pada WHO (2020), stunting merupakan pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang/kronis yang terjadi dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan.

Masih bersumber dari situs yang sama, pemerintah sendiri memiliki target menurunkan angka stunting hingga 14 persen pada 2024 nanti. Selama ini, menurut Menkes Budi, daerah yang berhasil menurunkan angka stunting adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra Utara, dan Banten.

Lantas, upaya apa saja yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menekan angka stunting ini? Berikut beberapa di antaranya.

1. Pemberian bantuan berupa PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dari umur 0-23 bulan oleh Pemda Kabupaten Garut

3 Upaya yang Dilakukan Pemerintah Jawa Barat untuk Menekan StuntingGarut tekan angka stunting (Jabarprov.go.id)

Pemerintah daerah Kabupaten Garut memiliki target menurunkan angka stunting menjadi 13 persen di 2024 nanti. Sekarang angka stunting di Garut sudah menurun ke angka 23,6 persen, di mana sebelumnya berada di angka 35 persen. Untuk mencapai hal ini, Pemda kab Garut juga merangkul TNI Polri supaya langkah konkret menurunkan stunting bisa terlaksana.

Dilansir Jabarprov.go.id, Bupati Garut, Rudy Gunawan pada Rabu (31/5/2023) lalu menuturkan bahwa telah memberikan bantuan berupa PMT (Pemberian Makanan Tambahan)  termasuk di dalamnya susu dan telur, kepada anak-anak stunting dari umur 0 sampai 23 bulan. Tak cukup sampai di situ, pemerintah juga akan melakukan pengawasan terhadap ibu hamil. Dari mulai pengawasan kesehatan, merekrut Dokter Spesialis Obgyn yang akan mengobservasi masyarakat, hingga memperhatikan gizi ibu hamil. Hal ini nantinya akan dimasukkan ke dalam APBD Kabupaten Garut.

Leli Yuliani, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengukuran balita di posyandu pada Februari-April 2023. Kegiatan ini dilaksanakan di 42 kecamatan, 67 puskesmas, 442 desa dan kelurahan, serta 4305 posyandu di Kabupaten Garut. Dari sebanyak 216.172 balita, ada 25.531 balita diidentifikasi stunting. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terjadi penurunan angka stunting sebesar 2,9 persen di Kabupaten Garut, di mana sebelumnya berada di angka 31.843 (15,6 persen) dan di tahun ini menjadi 25.531 (12,7 persen).

Baca Juga: 4 Pembangunan Infrastruktur yang Dilakukan Gubernur Jawa Barat

2. Pemdakab Bekasi kick off Tim Pendamping Keluarga Bergerak

3 Upaya yang Dilakukan Pemerintah Jawa Barat untuk Menekan StuntingPemdakab Bekasi turunkan angka stunting (Jabarprov.go.id)

Pada Selasa (30/5/2023), BKKBN Provinsi Jawa Barat bersama Sekda Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi, melaksanakan Kick Off  Tim Pendamping Keluarga Bergerak. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual di Command Centre Diskominfosantik, Kecamatan Cikarang Pusat. Demi menyukseskan program pemerintah menekan angka stunting, Sekda Dedy Supriyadi pun meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bekasi ikut berperan aktif.

Dikatakan olehnya, program pengentasan stunting di Kabupaten Bekasi sekarang ini sudah berjalan. Bahkan, tiap tahunnya sudah mengalami penurunan. Dani Ramdan, Pj Bupati Bekasi, menargetkan angka stunting di Kabupaten Bekasi turun empat persen dari 17,8 persen menjadi 13,8 persen di tahun 2024. 

Dengan adanya Tim Pendamping Keluarga (TPK) Bergerak penanganan stunting akan lebih maksimal. Pasalnya kegiatan ini bakal berkolaborasi dengan Dinsos, KUA, Muspika, DPPKB dari kecamatan hingga desa. Dengan semua sektor bergerak harmonis diharapkan penurunan stunting di Kabupaten Bekasi bakal signifikan.

3. Wujudkan Kabupaten Bogor Bebas Stunting melalui program Bapak Asuh Stunting

3 Upaya yang Dilakukan Pemerintah Jawa Barat untuk Menekan StuntingBapak Asuh Stunting (Jabarprov.go.id)

Kodim 0621 dirilis sebagai Bapak Asuh Stunting pada Kamis (13/4/2023) di Makodim 0621 Kabupaten Bogor. Hal ini merupakan langkah serius pemerintah dalam menurunkan target stunting menjadi 14 persen pada  2024 nanti.

Penanganan stunting memang merupakan tanggung jawab lintas sektor. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi dari banyak sektor, tidak bisa hanya dari Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Bogor saja. 

Lantas apa itu program Bapak Asuh Stunting? Dilansir Jabarprov.go.id, Dandim 0621 Letkol Kav Gan Rusgandar, mengatakan bahwa program ini akan dilaksanakan rutin selama tiga bulan kedepan di wilayah Kabupaten Bogor. Bekerja sama dengan posyandu setiap minggunya, ia akan melihat grafik, serta memantau kenaikan berat badan dan tinggi badan anak. Nantinya, bayi-bayi yang sudah didata akan diberikan susu dan telur dan akan dipantau peningkatan berat badan dan tingginya.

Wah, ternyata perhatian serta kontribusi pemerintah di atas bisa jadi bukti kalau #JabarJuara, karena benar-benar berusaha menekan angka stunting! Semoga hal ini bisa benar-benar membebaskan Indonesia dari momok stunting, ya.

Baca Juga: Alasan Provinsi Jawa Barat Jadi Percontohan Pariwisata Berbasis HAM

Arkana Naranka Photo Verified Writer Arkana Naranka

Penggila buku

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya