5 Fakta tentang Pemadaman Listrik di Jabodetabek dan Jawa Barat

Banyak pihak merugi akibat pemadaman listrik

Jakarta, IDN Times - Blackout atau pemadaman listrik di Jabodetabek dan sebagian wilayah Jawa Barat pada Minggu (4/8) lalu membawa banyak dampak bagi warga.

Seperti dunia usaha yang menggantungkan produksinya pada listrik. Selain itu, membuat operasional transportasi seperti Moda Raya Terpadu (MRT) dan Kereta Rel Listrik (KRL) terhenti.

Tak hanya itu, sejumlah lampu lalu lintas di jalanan juga tidak berfungsi hingga menimbulkan kemacetan. Bahkan, beberapa orang tersengat listrik akibat peristiwa ini.

Nah, berikut lima fakta tentang pemadaman listrik yang terjadi Minggu (4/8) siang hingga Senin malam.

Baca Juga: Mengerikan! Ini Cerita Ledakan Terminal Listrik Penyebab Blackout

1. Pohon sengon diduga menjadi penyebab pemadaman listrik

5 Fakta tentang Pemadaman Listrik di Jabodetabek dan Jawa BaratIDN Times/Dhana Kencana

Pohon sengon dengan tinggi mencapai sembilan meter di Ungaran, Jawa Tengah tersebut, diduga menjadi penyebab listrik padam. Hal ini diungkapkan Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka.

"Faktanya adalah terjadi di Ungaran (Jawa Tengah), itu sutet 500 kilovolt (kv) itu ada berdekatan dengan pohon. Nah, ini menyebabkan adanya hubungan singkat itu ada kebakaran di sana, namun tidak besar, kecil namun membuat jaringan rusak fatal,” ujar Made di kantor pusat PT PLN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8).

2. MRT mengalami kerugian hingga Rp500 juta

5 Fakta tentang Pemadaman Listrik di Jabodetabek dan Jawa BaratIDN Times/Fitria Madia

Moda Raya Terpadu (MRT) juga mengalami kerugian hingga Rp507 juta akibat pemadaman listrik. Hal ini diungkapkan Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin pada Selasa (6/8), bahwa kerugian ini terjadi akibat terhentinya pasokan listrik dari PLN ke MRT Jakarta.

3. Presiden Jokowi marah besar dan menegur PT PLN

5 Fakta tentang Pemadaman Listrik di Jabodetabek dan Jawa BaratIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Senin (5/8) lalu marah besar dan langsung mendatangi kantor PT PLN, akibat pemadaman listrik. Dikutip dari Antara, Jokowi mengatakan pemadaman listrik yang terjadi pada 2002 seharusnya bisa menjadi pembelajaran, agar peristiwa yang sama tidak terulang lagi.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan pemadaman listrik kali ini bisa merusak reputasi PLN, dan tentunya merugikan konsumen listrik yang terdampak.

4. PLN akan memotong gaji karyawan untuk membayar kompensasi

5 Fakta tentang Pemadaman Listrik di Jabodetabek dan Jawa BaratIDN Times/Rangga Erfizal

Dikutip dari Antara, PT PLN harus membayar ganti rugi Rp839 miliar dari total 21,9 konsumen yang terdampak atas peristiwa tersebut. Untuk membayar kompensasi tersebut, PLN berencana memotong gaji karyawannya.

"Iya, makanya harus hemat lagi. Nanti gaji pegawai akan dikurangi " ujar Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Djoko Raharjo Abumanan di Kompleks DPR, Senayan, Selasa (6/8).

5. Dua warga Semarang terkena ledakkan terminal listrik

5 Fakta tentang Pemadaman Listrik di Jabodetabek dan Jawa BaratIDN Times/Dhana Kencana

Dua warga Desa Malon, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah menjadi korban ledakan terminal listrik hingga berakibat pemadaman listrik Minggu (4/8) lalu. Salah satu korban dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan intensif, karena menderita luka berat setelah ledakan kedua terjadi. Satu korban lagi menderita luka ringan akibat ledakkan ketiga.

Baca Juga: Kerja Keras saat Listrik Mati, Karyawan PLN Tolak Gaji Mereka Dipotong

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya