Sepenggal Kisah Sukarno Batal Pindahkan Ibu Kota ke Palangka Raya

#MenjagaIndonesia

Jakarta, IDN Times - Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno sempat berencana memindahkan ibu kota, namun rencana pemindahan tersebut gagal karena perhelatan Asian Games IV/1962 di Jakarta. Hal itu diungkapkan sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam.

Dilansir ANTARA, 29 Agustus 2019, Palangka Raya merupakan kota yang dipilih Sukarno pada saat itu, untuk dijadikan ibu kota. Namun, hingga1965 terdapat peralihan kekuasaan, maka ide pemindahan ibu kota tidak lagi menjadi pembicaraan.

1. Persiapan sudah cukup matang

Sepenggal Kisah Sukarno Batal Pindahkan Ibu Kota ke Palangka RayaANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Dalam rencana pemindahan ibu kota, Sukarno sudah menyiapkan desain untuk Palangka Raya. Selain itu Sukarno juga sudah mendatangi lokasi terkait, meskipun pada akhirnya rencana ini tidak terlaksana.

Asvi mengungkapkan, karena bertepatan dengan Asian Games pada saat itu, tidak memungkinkan apabila acara yang melibatkan berbagai negara di Asia dilaksanakan di ibu kota baru.

Baca Juga: Bantah Lahan Ibu Kota Baru Milik Prabowo, Dahnil: Itu Milik Hashim

2. Yogyakarta dan Bukittinggi sempat jadi pusat pemerintahan darurat

Sepenggal Kisah Sukarno Batal Pindahkan Ibu Kota ke Palangka RayaIDN Times/Helmi Shemi

Terdapat alasan ketika Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan, yaitu karena Jakarta sedang berada pada kondisi tidak aman.

“Yogyakarta ditawarkan jadi pusat pemerintah karena ada situasi genting yang menjadi faktor pendorongnya. Begitu juga ketika presiden sempat mengirim surat pembentukan pusat pemerintahan darurat di Bukit Tinggi karena ada faktor darurat,” ujar Asvi.

3. Pemindahan ibu kota diperlukan

Sepenggal Kisah Sukarno Batal Pindahkan Ibu Kota ke Palangka RayaANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Asvi mengungkapkan pemindahan ibu kota diperlukan karena faktor pendorong sudah terlihat, yaitu kondisi Jakarta saat ini yang dihadapi penuh kemacetan serta banjir.

“Kemacetan bisa kita bayangkan 40 tahun lagi. Banjir, tenggelamnya Jakarta Utara, belum lagi kemacetan dan lain-lain,” ujar Asvi.

Selain itu, ia berharap dengan pindahnya ibu kota pembangunan ekonomi bisa sampai ke timur.


Memperingati HUT ke-75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, IDN Times meluncurkan kampanye #MenjagaIndonesia. Kampanye ini didasarkan atas pengalamanan unik dan bersejarah bahwa sebagai bangsa, kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dalam situasi pandemik COVID-19, di mana kita bersama-sama harus membentengi diri dari serangan virus berbahaya. Di saat yang sama, banyak hal yang perlu kita jaga sebagai warga bangsa, agar tujuan proklamasi kemerdekaan RI, bisa dicapai.

Baca Juga: Anies Tidak Yakin Ibu Kota Pindah Polusi Udara Jakarta Jadi Berkurang 

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Rochmanudin
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya