Kualitas Udara di Jakarta Terburuk di Dunia Menjelang HUT ke 74 RI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Menjelang hari peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke 74, kualitas udara di Jakarta berada di angka 176, atau setara dengan kategori tidak sehat pada Jumat (16/8) siang, tepatnya pada pukul 13.30 WIB.
Dilansir dari Antara, selain Jakarta, terdapat negara–negara lain dengan kualitas udara yang tidak sehat seperti Dubai, United Arab Emirates yang ada di angka 163, disusul oleh Dhaka, Bangladesh dengan angka 127 yang masuk dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
Selanjutnya ada Shanghai, China dan Santiago, Chile yang termasuk dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif berada di angka 114 dan 108.
1. DKI Jakarta digugat karena polusi
Beberapa waktu lalu, Gerakan Inisiatif Bersihkan Udara Koalisi Semesta (Ibu Kota) mengajukan gugatan perdata bernomor perkara 374/Pdt.G/LH/2019/PN Jkt.Pst. Terdapat tujuh tergugat dalam kasus ini, yakni Presiden, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat, dan Gubernur Banten.
"Kami menggugat pemerintah terkait hal-hal yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran udara," ujar Juru Kampanye Energi Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Baca Juga: Ini 7 Instruksi Anies Tangani Polusi Udara Jakarta, Gimana Menurutmu?
2. Langkah yang diambil Anies dalam menagani polusi udara
Dalam mengatasi buruknya kualitas udara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana meluncurkan aplikasi khusus pemantau udara di Jakarta yang bisa dipantau secara real time, selanjutnya Anies juga mengajak masyarakat untuk menguji emisi, lalu apabila tidak lolos uji emisi maka biaya parkir akan dikenakan lebih mahal.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk menggunakan transportasi umum karena volume kendaraan di Jakarta merupakan salah satu penyebab kualitas udara buruk.
3. Jokowi menyarankan transportasi listrik
Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo memberikan saran kepada Anies selama mengatasi buruknya kualitas udara, salah satunya adalah menyarankan transportasi umum di Jakarta menggunakan sistem listrik.
"Mestinya sudah dimulai kita harus mulai segera paling tidak transportasi umum, bus-bus nanti akan saya sampaikan ke Gubernur, bus-bus listrik dan taksi listrik, sepeda motor yang sudah kita bisa produksi mulai listrik," ujar Jokowi di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (1/8).
Baca Juga: Perluasan Ganjil-Genap Dinilai Tak Efektif Kurangi Polusi Udara