5 Puisi Widji Thukul untuk Memperjuangkan Hak Buruh

Widji Thukul hilang pada Mei 1998

Jakarta,  IDN Times - Hari ini, 1 Mei, diperingati sebagai hari Buruh Internasional atau May Day. Buruh di Indonesia tak terlepas dari nama Widji Thukul, seorang aktivis buruh yang juga pejuang hak asasi manusia (HAM).

Widji Thukul hilang dan tak tahu dimana rimbanya sejak Mei 1998. Bahkan keluarganya pun tidak pernah tahu keberadaannya hingga saat ini. Hanya bait-bait puisi yang pernah ia torehkan yang menjadi pengingat jejaknya.

Widji Thukul merupakan sastrawan yang hobi menulis puisi sejak kecil, bahkan untuk menuntut nasib buruh, dia bersuara melalui serangkaian puisi dan sajak ciptaannya.

Lalu puisi-puisi apa saja yang menjadi karya Widji Thukul terkait buruh? berikut ini penelusuran IDN Times:

Baca Juga: 7 Potret "Pahlawan Sejati" di Balik Perjuangan Para Buruh

1. Buruh-buruh

5 Puisi Widji Thukul untuk Memperjuangkan Hak BuruhPUISI. Fitri Nganthi Wani membacakan puisinya dalam peluncuran kumpulan puisinya 'Kau Berhasil Jadi Peluru' di Yogyakara, Jumat 8 Juni 2018. Foto dari panitia peluncuran buku

Di batas desa
pagi-pagi
dijemput truk
dihitung seperti pesakitan
diangkut ke pabrik
begitu seterusnya

Mesin terus berputar
pabrik harus berproduksi
pulang malam
badan loyo
nasi dingin

Bagaimana kalau anak sakit
bagaimana obat
bagaimana dokter
bagaimana rumah sakit
bagaimana uang
bagaimana gaji
bagaimana pabrik? mogok?
pecat! mesin tak boleh berhenti
maka mengalirlah tenaga murah
mbak ayu kakang dari desa

2. Satu mimpi satu barisan

5 Puisi Widji Thukul untuk Memperjuangkan Hak BuruhWiji Thukul dan aktivis HAM Munir Thalib dalam sketsa warna karya Dewi Candraningrum dalam pameran di Yogyakarta, Maret 2015. Foto oleh Ari Susanto/Rappler

Di lembang ada kawan sofyan
jualan bakso kini karena dipecat perusahaan
karena mogok karena ingin perbaikan
karena upah ya karena upah

Di ciroyom ada kawan sodiyah
si lakinya terbaring di amben kontrakan
buruh pabrik teh
terbaring pucet dihantam tipes
ya dihantam tipes
juga ada neni
kawan bariyah
bekas buruh pabrik kaos kaki
kini jadi buruh di perusahaan lagi
dia dipecat ya dia dipecat
kesalahannya: karena menolak
diperlakukan sewenang-wenang

Di cimahi ada kawan udin buruh sablon
kemarin kami datang dia bilang
umpama dironsen pasti nampak
isu dadaku ini pasti rusak
karena amoniak ya amoniak

Di cigugur ada kawan siti
punya cerita harus lembur sampai pagi
pulang lunglai lemes ngantuk letih
membungkuk 24 jam
ya 24 jam

Di majalaya ada kawan eman
buruh pabrik handuk dulu
kini luntang lantung cari kerjaan
bini hamil tiga bulan
kesalahan: karena tak sudi
terus diperah seperti sapi

Dimana-mana ada sofyan ada sodiyah ada bariyah
tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan
di mana-mana ada neni ada udin ada siti
di mana-mana ada eman
di bandung – solo – jakarta – tangerang
tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan

satu mimpi

satu barisan

3. Suti

5 Puisi Widji Thukul untuk Memperjuangkan Hak Buruhid-id. Facebook. com

Suti tidak kerja lagi
pucat ia duduk dekat amben-nya
Suti di rumah saja
tidak ke pabrik tidak kemana-mana
Siti tidak ke rumah sakit
batuknya memburu
dahaknya berdarah

Suti kusut-masai
di benaknya menggelegar suara mesin
kuyu matanya membayangkan
buruh-buruh yang berangkat pagi
pulang petang
hidup pas-pasan
gaji kurang
dicekik kebutuhan

Suti meraba wajahnya sendiri
tubuhnya makin susut saja
makin kurus menonjol tulang pipinya
loyo tenaganya
bertahun-tahun dihisap kerja

Suti batuk-batuk lagi
ia ingat kawannya
Sri yang mati
karena rusak paru-parunya

Suti meludah
dan lagi-lagi darah

Suti memejamkan mata
suara mesin kembali menggemuruh
bayangan kawannya bermunculan
Suti menggelengkan kepala
tahu mereka dibayar murah

Suti meludah
dan lagi-lagi darah

Suti merenungi resep dokter
tak ada uang
tak ada obat

4. Sehari saja kawan

5 Puisi Widji Thukul untuk Memperjuangkan Hak Buruhid-id. Facebook. com

Satu kawan bawa tiga kawan
masing-masing nggandeng lima kawan
sudah berapa kita punya kawan

Satu kawan bawa tiga kawan
masing-masing bawa lima kawan
kalau kita satu pabrik bayangkan kawan

Kalau kita satu hati kawan
satu tuntutan bersatu suara
satu pabrik satu kekuatan
kita tak mimpi kawan!

Kalau satu pabrik bersatu hati
mogok dengan seratus poster
tiga hari tiga malam
kenapa tidak kawan

Kalau satu pabrik satu serikat buruh
bersatu hati
mogok bersama sepuluh daerah
sehari saja kawan
sehari saja kawan

Sehari saja kawan
kalau kita yang berjuta-juta
bersatu hati mogok
maka kapas tetap terwujud kapas
karena mesin pintal akan mati
kapas akan tetap berwujud kapas
tidak akan berwujud menjadi kain
serupa pelangi pabrik akan lumpuh mati

Juga jalan-jalan
anak-anak tak pergi sekolah
karena tak ada bis
langit pun akan sunyi
karena mesin pesawat terbang tak berputar
karena lapangan terbang lumpuh mati

Sehari saja kawan
kalau kita mogok kerja
dan menyanyi dalam satu barisan
sehari saja kawan
Kapitalis pasti kelabakan

5. Peringatan

5 Puisi Widji Thukul untuk Memperjuangkan Hak BuruhWiji Thukul dan aktivis HAM Munir Thalib dalam sketsa warna karya Dewi Candraningrum dalam pameran di Yogyakarta, Maret 2015. Foto oleh Ari Susanto/Rappler

Jika rakyat pergi
ketika penguasa pidato
kita harus hati-hati
Barangkali mereka putus asa

Kalau rakyat bersembunyi
dan berbisik-bisik
ketika membicarakan masalahnya sendiri
penguasa harus waspada dan belajar mendengar
Penguasa harus waspada dan belajar mendengar

Bila rakyat berani mengeluh
itu artinya sudah gawat
dan bila omongan penguasa
tidak boleh dibantah
kebenaran pasti terancam

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
dituduh subversif dan mengganggu keamanan
maka hanya ada satu kata, lawan!

Baca Juga: Said Iqbal: 4 Caleg Buruh dari Gerindra dan PKS Melenggang ke Senayan

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya