Nadiem Ingin Kementerian BUMN Rancang Program Magang Kelas Dunia

Program magang akan dibuat jadi 3 semester

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mendorong perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar merancang program magang kelas dunia.

"Kalau kita fokus, fokus pada Kampus Merdeka ini, kita bisa buat program magang kelas dunia. Cari mitra perusahaan luar negeri ataupun kampus luar negeri. Ajak ke sini untuk membuat program yang menarik," kata Nadiem di Jakarta, Rabu (12/2).

Baca Juga: Majelis Rektor Minta Nadiem Segera Keluarkan Regulasi Kampus Merdeka

1. Nadiem minta program magang juga dirancang bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Nadiem Ingin Kementerian BUMN Rancang Program Magang Kelas Dunia(IDN Times/Kevin Handoko)

Lebih lanjut Nadiem menuturkan, program magang kelas dunia diharapkan tidak hanya dirancang dengan BUMN, namun juga bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

"Mahasiswa-mahasiswa itu nantinya akan terjun ke desa-desa dan memecahkan masalah yang ada di desa terpencil," ujarnya.

2. Nadiem sebut banyak perusahaan komplain karena waktu magang yang singkat

Nadiem Ingin Kementerian BUMN Rancang Program Magang Kelas DuniaMenteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim memaparkan proogram Merdeka Belajar: Kampus Merdeka (Dok.IDN Times/Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud)

Nadiem menjelaskan, selama ini banyak komplain dari perusahaan mengenai cepatnya waktu magang, sehingga perusahaan kesulitan melakukan investasi pada mahasiswa tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya melakukan perubahan dengan mengkonversi magang menjadi 3 semester.

"Kami juga mengimbau agar program magang ini tidak dilihat sebagai CSR (tanggung jawab sosial), melainkan sebagai program berkelanjutan. Karena ini BUMN, maka ini membuktikan BUMN hadir untuk negeri," ujar Nadiem.

2. Kementerian BUMN akan maksimalkan dana CSR untuk pendidikan

Nadiem Ingin Kementerian BUMN Rancang Program Magang Kelas DuniaIDN Times / Auriga Agustina

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, saat ini pihaknya tengah menyusun sejumlah strategi agar perusahaan BUMN berkontribusi dalam pendidikan. Caranya dengan memaksimalkan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).

"Dana CSR BUMN akan saya maksimalkan di 30 persen untuk pendidikan. Karena tidak lain salah satu kekurangan bangsa kita, suka tidak suka bagaimana pendidikan di generasi yang akan datang," kata Erick.

Baca Juga: Nadiem Makarim: 50 Persen Dana BOS untuk Guru Honorer

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya