5 Alasan Polri Tidak Ada Polisi Terlibat Grup WhatsApp STM Yang Viral

Mantan aspri petinggi Polri disebut-sebut terlibat

Jakarta, IDN Times - Sepekan ini ramai beredar capture atau tangkapan layar di media sosial, dugaan sejumlah polisi membuat grup WhatsApp yang seolah-olah sebagai pelajar STM bayaran yang ikut demonstrasi di gedung DPR RI. Di antara grup WhatsApp yang viral bernama Anak STM Kimak Bacot dan G30S STM ALLBASE.

Warganet yang selalu kepo alias penasaran dengan grup tersebut, mencoba menelusuri pemilik nomor-nomor WhatsApp tersebut menggunakan aplikasi Truecaller dan Getcontact. Hasilnya, nomor-nomor tersebut diduga milik anggota kepolisian, karena di nama kontak tersebut ada embel-embel terkait kepolisian seperti nama wilayah kepolisian dan pangkat.

Bukti lain yang menguatkan nomor-nomor tersebut milik anggota Polri, lantaran nomor-nomor tersebut menggunakan operator selular besar seperti Telkomsel. Padahal, pelajar atau mahasiswa umumnya biasa memakai operator IM3 atau Three.

Polri pun buka suara perihal dugaan tersebut pada Rabu (2/10). Namun, polisi sama sekali tidak membahas dan menangkap pihak-pihak yang diduga ada di dalam dua grup WhatsApp tersebut.

Lantas, bagaimana Polri menanggapi dugaan aksi buzzer itu?

Baca Juga: Benarkah Anggota Polisi Bergabung dalam Grup WhatsApp STM?

1. Polri tegaskan tidak ada polisi yang terlibat dalam grup WhatsApp STM

5 Alasan Polri Tidak Ada Polisi Terlibat Grup WhatsApp STM Yang ViralIDN Times/Axel Jo Harianja

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra membantah dugaan keterlibatan anggotanya dalam grup WhatsApp pelajar itu.

"Pemeriksaan ini sudah menegaskan kembali apa yang disebut viral, kita tidak menemukan ke arah sana. Dugaan keterlibatan kepolisian tidak ada," kata Adi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (3/10).

2. Mantan asisten petinggi Polri terlibat dalam grup WhatApp STM?

5 Alasan Polri Tidak Ada Polisi Terlibat Grup WhatsApp STM Yang ViralIDN Times/Axel Jo Harianja (screenshot)

Mantan Sekretaris Pribadi (Sespri) Komjen Pol Arif Sulistyanto bernama Bambang Haryanto Siregar juga disebut-sebut terlibat dalam grup WhatsApp tersebut.

IDN Times lantas mencoba menelusuri nomor kontak yang diduga milik Bambang Siregar. Hasilnya, nomor itu pernah diberi nama "Bambang Siregar Cyber" dan "Bambang Siregar Cyber Mabes".

Namun, menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, informasi yang beredar itu belum dapat dipastikan.

"Belum ada info tersebut. Kemarin dari Siber menyampaikan tidak ada info tersebut, dan sangat rentan untuk dimanipulasi," kata Dedi.

3. Polisi menangkap tujuh orang yang diduga terkait grup WhatsApp STM

5 Alasan Polri Tidak Ada Polisi Terlibat Grup WhatsApp STM Yang ViralIDN Times/Axel Jo Harianja

Sebelumnya, Kasubdit II Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Ricky Naldo Chairul mengatakan, pihaknya telah mendeteksi sekitar 14 grup WhatsApp di seluruh Indonesia yang mengatasnamakan grup pelajar STM. Hasilnya, polisi mengamankan tujuh orang yang terdiri dari pembuat dan admin grup tersebut.

Pertama, polisi menangkap Robbyansayah (17) yang merupakan pembuat grup WhatsApp STM/K Bersatu. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Robbyansyah membuat grup itu untuk menghimpun kekuatan bersama mahasiswa menuju gedung DPR RI, Jakarta Pusat. Dia juga telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Dalam rangka menolak RUU KUHP. Yang bersangkutan ditangkap di Depok, masih diperiksa pendalaman," kata Ricky di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (2/10).

4. Ini identitas pelaku lainnya

5 Alasan Polri Tidak Ada Polisi Terlibat Grup WhatsApp STM Yang ViralIDN Times/Axel Jo Harianja

Polisi juga menangkap Mohamad Pebri (18) yang berperan sebagai admin grup WhatsApp bernama STM-SMK se-Nusantara. Dia diamankan di Subang, Jawa Barat.

Kemudian, Wildan Rohmatullah (17) yang berperan sebagai admin grup WhatsApp SMK-STM SEJABODETABEK. Dia diringkus di Bogor, Jawa Barat.

Polisi juga menangkap Didim Hidayat (17) selaku admin grup WhatsApp Jabodetabek Demokrasi. Ia juga ditangkap di Bogor, Jawa Barat.

Tak hanya itu, polisi juga menangkap Muhamad Amir Muksin (29), yang diduga sebagai admin grup WhatsApp STM se-Jabodetabek, KS (16) sebagai admin grup SMK-STM se-Jabodetabek, dan Dian Affandi (32) yang diduga sebagai admin grup SMK-STM.

"Semua diamankan di masing-masing Polres. (Polres) Garut, Bogor, Subang, Malang. Kecuali kreator (Robbyansyah) diamankan di Direktorat Siber (Bareskrim Polri)," beber Ricky.

Ricky menjelaskan para pelaku juga mengunggah jejaring grup itu ke beberapa media sosial lainnya. Seperti WhatsApp story, Facebook, Twitter, dan Instagram.

"Apabila link tersebut di-klik, jadilah member. Keseluruhan member hampir 200 lebih," kata dia.

Polisi turut menyita barang bukti berupa ponsel dan tangkapan layar dari masing-masing pelaku.

"Khusus para kreator, (dikenakan) pasal tindak pidana provokasi 160 KUHP, (ancaman) enam tahun penjara," kata dia.

5. Tidak ada nomor anggota polisi dalam grup WhatsApp yang viral

5 Alasan Polri Tidak Ada Polisi Terlibat Grup WhatsApp STM Yang ViralIDN Times/Axel Jo Harianja

Ricky menyebutkan pihaknya masih memeriksa lebih lanjut pada kreator maupun admin yang telah ditangkap. Hasil pemeriksaan sementara, tidak ada nomor handphone anggota kepolisian yang masuk grup WhatsApp STM.

"Tidak ada nomor polisi, apalagi polisi sebagai kreator. Sampai saat ini barang bukti masih didalami satu per satu," kata dia.

Terkait dugaan adanya aplikasi pendeteksi nomor kontak seseorang seperti Truecaller dan Getcontact, Ricky menilai aplikasi tersebut tak bisa dijadikan rujukan untuk membuktikan nomor telepon seseorang.

"Itu kan tergantung kita membuat nama daftar kontaknya apa. Kalau yang bersangkutan masuk di dalam aplikasi Truecaller, daftar kontak yang kita punya itulah yang masuk dalam Truecaller. Dan itu belum tentu nomor telepon yang dimiliki oleh orang yang sebenarnya," kata dia.

"Misal saya menulis si A adalah tukang ojek, terus saya masuk dalam Truecaller. Si A Tukang ojek yang ada dalam daftar nomor HP saya masuk dalam Truecaller. Apakah si A tukang ojek? Belum tentu juga," imbuh Ricky.

Baca Juga: Viral di Medsos, Polisi Tangkap Kreator dan Admin Grup WhatsApp STM 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya