Ada Malam Munajat 212, KAI Rekayasa Keberangkatan Kereta Api

Rekayasa berlaku bagi penumpang kereta di Stasiun Gambir

Jakarta, IDN Times - PT Kereta Api Indonesia (KAI) merekayasa stasiun keberangkatan sejumlah kereta api jarak jauh. Para pengguna kereta api bisa naik dari Stasiun Jatinegara, untuk mengantisipasi adanya kemacetan di Stasiun Gambir hari ini, Kamis (21/2).

Senior Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Edy Kuswoyo mengatakan, rekayasa tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan di sekitar Stasiun Gambir akibat adanya acara Munajat 212 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat malam ini.

"Penumpang yang akan naik KA berpotensi terjebak kemacetan lalu lintas dan kesulitan menuju Stasiun Gambir pada sore hari ini," ungkap Edy, seperti dikutip dari Antara, Kamis (21/2).

1. Rekaya lalu lintas diberlakukan terkait acara Munajat 212

Ada Malam Munajat 212, KAI Rekayasa Keberangkatan Kereta ApiANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Edy menjelaskan rekayasa itu dilakukan terkait acara yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta bersama Lembaga Dakwah Front dan Majelis Taklim se-Jabodetabek. Acara yang bertajuk Malam Munajat 212 itu akan dihelat di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/2) malam.

Menurut Edy, hal itu berpontensi menimbulkan kemacetan di beberapa ruas jalan, khususnya jalan menuju Stasiun Gambir yang letaknya bersebelahan dengan Monas.

Baca Juga: PA 212 Berikan Penghargaan pada Media Bertajuk 212 Award

2. PT KAI memberlakukan kebijakan BLB

Ada Malam Munajat 212, KAI Rekayasa Keberangkatan Kereta ApiANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Meskipun aparat Kepolisian dan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta akan memberlakukan penutupan jalan dan pengalihan arus lalu lintas di sekitar kawasan Monas guna mengurai kemacetan, Edy menilai, kegiatan Malam Munajat 212 itu tetap berimbas kepada penumpang KA.

Oleh karena itu, lanjut Edy, PT KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta memberlakukan kebijakan rekayasa pola operasi yang dinamakan Berhenti Luar Biasa (BLB). Rekayasa pola operasi pemberangkatan KA tersebut akan dilakukan hari ini mulai pukul 17.02 WIB sampai dengan pukul 23.00 WIB.

Ia menjelaskan, rekayasa itu akan diberlakukan mulai keberangkatan KA 7078 (Argo Parahyangan Tambahan) hingga KLB 7098A (Argo Parahyangan Tambahan). Ada 14 kereta keberangkatan dari Stasiun Gambir, yang akan direkayasa pola operasi pemberangkatannya.

Inti dari rekayasa pola operasi tersebut, kata Edy, yakni kereta keberangkatan dari Stasiun Gambir akan diberhentikan di Stasiun Jatinegara.

"Jadi bagi penumpang KA yang kesulitan untuk menuju ke Stasiun Gambir karena terkena imbas kemacetan, memiliki alternatif untuk naik dari Stasiun Jatinegara, di mana normal nya KA yang berangkat dari Stasiun Gambir tidak berhenti di Stasiun Jatinegara," kata dia.

3. Penumpang diimbau untuk memperkirakan waktu keberangkatan

Ada Malam Munajat 212, KAI Rekayasa Keberangkatan Kereta ApiANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Selain itu, PT KAI Daop 1 Jakarta mengimbau para penumpang untuk mengantisipasi dan memperkirakan waktu keberangkatan KA-nya agar tidak tertinggal kereta.

"Kita juga menyiagakan petugas untuk membantu pelayanan penumpang di sana," kata Edy.

4. Munajat 212 bentuk keprihatinan umat yang terpecah belah akibat politik

Ada Malam Munajat 212, KAI Rekayasa Keberangkatan Kereta ApiAksi 212 jilid 1 pada 2 Desember 2016 (Facebook/Presiden Joko Widodo)

Kabid Infokom Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta Faiz Rafdi mengatakan, tujuan kegiatan Munajat 212, yaitu selawat dan zikir untuk ukhuwah, kesatuan, dan keselamatan bangsa.

Menurut Faiz, hal itu berawal dari keprihatinan terhadap umat yang terpecah-belah akibat politik, serta sejumlah bencana alam seperti di Banten. Tujuan acara ini murni doa bersama tanpa tujuan politik, dan berupaya agar acara tersebut tidak disusupi muatan politik.

"Salah satu pencegahan nya, anggota atau ormas-ormas Islam yang kita undang sudah kita sampaikan bahwa tujuan nya selawat dan zikir bersama. Jadi, tidak ada muatan-muatan yang lain. Itu sudah kita tegaskan. Apakah nanti ada orang yang memanfaatkan, kita memang tidak antisipasi sejauh itu, karena umat yang hadir sangat banyak," tutur dia.

Selain itu, Faiz mengimbau, para peserta yang hadir untuk waspada terhadap pihak yang mencoba mengatasnamakan MUI. Ia mengaku, tidak tahu-menahu bila nantinya ada pihak yang mengatasnamakan atau memanfaatkan acara tersebut. Dia kembali menegaskan tujuan acara ini murni selawat dan zikir bersama.

"Seperti yang saya sampaikan, informasi resmi selalu dari MUI, ada logo MUI. Kalau di luar itu MUI tidak bertanggung jawab, termasuk penggalangan dana. Acara resmi selalu ada simbol ketua umum, sekretaris umum, di luar itu kita tidak bertanggung jawab," kata dia.

Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sebelumnya mengajak simpatisannya datang ke Monas, untuk mengikuti doa bersama bertajuk Munajat 212. Seruan itu ia utarakan melalui rekaman video yang diunggah akun Front TV di saluran media sosial YouTube.

"Kepada seluruh eleman bangsa Indonesia, (mari) bersama-sama menyukseskan Malam Munajat 212 yang insyaallah akan digelar pada Kamis, 21 Februari 2019 malam,” kata Rizieq dalam unggahan video yang diunggah pada 13 Februari 2019.

Rizieq mengatakan, Munajat 212 digagas Lembaga Dakwah FPI bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta. Acara ini juga rencananya diikuti anggota majelis taklim se-Jabodetabek.

Berikut susunan agenda "Senandung Selawat dan Zikir Nasional, serta Do'a untuk Keselamatan Bangsa" :
16.00           : Jamaah Mendatangi Monumen Nasional
18.00-18.30 : Salat Maghrib Berjamaah
18.30-19.30 : Senandung Zikir
19.30-20.00 : Salat Isya Berjamaah
20.00-20.30 : Senandung Selawat Nabi
20.30-20.40 : Sambutan Ketua Umum MUI Provinsi DKI Jakarta
20.40-21.00 : Sambutan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
20.00-22.00 : Ceramah Agama Tabligh Akbar

5. Sebanyak 12 ribu personel dikerahkan untuk mengamankan kegiatan Munajat 212

Ada Malam Munajat 212, KAI Rekayasa Keberangkatan Kereta ApiKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono (Axel Jo Harianja/IDN Times)

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan kegiatan yang akan digelar di Monas tersebut. Kegiatan itu sendiri rencananya akan dimulai usai salat magrib.

"Kita sudah terima laporan (kegiatan Munajat 212) dan siap mengamankan," ujar Argo saat dikonfirmasi, Kamis (21/2).
 
Argo menjelaskan ada sekitar belasan ribu aparat yang akan mengawal kegiatan Munajat 212. Mereka berasal dari gabungan prajurit TNI, polisi, dan personel Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Ada 12 ribu personel gabungan disiapkan. Kita siapkan juga Polwan berhijab," kata dia.

Argo berharap Munajat 212 dapat berjalan dengan tertib. Selain itu, ia mengimbau agar peserta Munajat 212 mengikuti aturan dan tidak mengganggu aktivitas warga sekitar.
 
Terkait pengaturan lalu lintas, Argo mengatakan, hal itu bersifat situasional dan tergantung kondisi di lapangan.

Baca Juga: Di Panggung IMS 2019, Sandiaga Uno Menolak Disebut Alumni 212

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya